Suasana pagi yang tidak semangat dan masih penuh dengan ketakutan namun bedanya dengan sinar matahari yang menemani bukan gelap malam yang menambah kesan horor.
"Gua pagi ini disuruh bu Anisa buat balik ke pantai balikin cangkang kumangnya" Lolo membuka suara setelah sekian lama ia terdiam merenungi kesalahan yang telah diperbuat
Ia termasuk orang yang overthinking dengan keadaan orang lain, dia terus menyalahkan diri sendiri kalau yang terjadi sekarang adalah ulah dia.
Keadaan semalam masih sama berisiknya, ada beberapa guru yang masuk kedalam kamar murid untuk sekedar menemani mereka tidur.
Korban kesurupan ssmakin banyak dan berdasarkan info di grup orang yang kesurupan setelah dikeluarkan setan yang merasuki dirinya, jika dibiarkan diam kembali akan masuk dan berujung kesurupan lagi. Terus menerus selama semalaman gak tersebut tidak berhenti membuat semua orang kelelahan menjaga banyaknya murid yang kesurupan.
"Sekarang gua harus nyamperin bu Anisa dulu ke atas" Lanjut Lolo
"Gua ikut Lo" Sahut Rainsha cepat, ia tidak ingin Lolonya menjadi pendiam seperti ini, ia ingin Lolo tahu dia tidak sendirian masih ada Rainsha yang bisa dijadikan sandaran
Lagipula guru bk membolehkan murid membawa cendramata berupa cangkang kumang saat peraturan diberitahu.
"Gua juga ikut Lo" Icha turut serta menemani Lolo menemui bu Anisa di lantai atas
Sedangkan sisanya mereka menunggu di kamar dan tidak ikut keluar.
"Ibuu" Rainsha menyapa bu Anisa yang terlihat sangat lelah tapi tetap nemebar senyum untuk memastikan anak muridnya tidak kenapa napa
"Kalian dimana semalam?" Tanya bu Anisa pada ketiga murid yang menghampiri
"Dikamar Lia bu, tidur berdelapan" Jawab Icha ramah "Syukurlah, kalian ga kenapa napa kan?"
"Aman bu kita berdoa semaleman" Hotel cukup sepi pagi ini, murid sekolah mereka diminta guru untuk tetap tenang didalam kamar tanpa berkeliaran
"Kamu tidur Lalita?" Kali ini bu Anisa spesifik bertanya pada Lolo "Tidur bu"
"Yang bawa dari pantai cuma Lolo doang bu?" Tanya Rainsha pada bu Anisa
"Ngga, ada anak kelas 11 yang membawa kumang juga ternyata" Jawab bu Anisa lugas membuat ketiga murid itu saling bertatapan
"Siapa bu?"
"Adel"
Dan ya itu adalah masalah utama nya disini. Hal itu sudah dilarang dari jauh-jauh hari agar tidak membawa binatang hidup tetapi anak kelas 11 itu malah melanggar.
"Yaudah ibu sama Lalita dan yang lain bakal kembali ke pantai untuk mengembalikan sesuatu yang mungkin keramat di pantai itu" Ucap bu Anisa pada Rainsha dan Icha "Kalian kembali ke kamar tetap berkabar antar teman sekelas ya"
Lolo, Bu Anisa, Adel, dan orang jogja asli yang membantu mereka menjelaskan masalah ini ikut mengantar kumang ke tempat asal yaitu pantai.
"Kita bakal langsung pulang atau pergi lagi ya?" Tanya Icha pada keenam orang yang berada di kamar
"Gua mau pulang aja plis" Hanna sudah tidak tahan dengan kondisi yang tidak karuan seperti ini
Kelas 12 btw
Nethan
Semua aman?Gita
AmanPutri
Aman ThanNethan
Lu dikamar mana Put?Icha
Dikamar samping kamar Rainsha
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainsha [END]
Teen Fiction"Acting lu bagus juga" Bisik Nethan pada Rainsha "Mereka pada percaya gitu aja" "Acting apa sih Than?" "Makan dulu roti bakarnya, nangis juga butuh tenaga" "Gausah terlalu peka bisa? hargain usaha gua di toilet 30 menit buat redain ni bengkak" ...