Covid sudah mereda seharusnya mereka masuk sekolah seperti biasa namun karena kejadian pulang studytour yang tidak diduga mereka harus beberapa hari kembali melaksanakan pembelajaran jarak jauh diakibatkan apabila ada salah satu murid yang kena bisa merembet ke murid lain.
Hari yang membosankan hanya mengerjakan tugas dirumah selama kurang lebih tiga hari guna mencegah kemungkinan. Hari ini sudah ada rencana untuk kembali masuk ke sekolah.
"Eh jangan pada bengong ya!" Teriak Lia pada satu kelas karena bedasarkan info 3 hari dirumah masih ada yang sering kesurupan "Gua udah bosen dirumah doang"
"Git jagain si Olga jangan bengong"
"Permisi, akhirnya kita bertemu tatap muka lagi ya anak-anak" Guru mata pelajaran memasuki kelas untuk dapat memulai pembelajaran
"Iyaa bu bosen banget dirumah"
"Oke hari ini kita belajar.." Guru tersebut menerangkan materi hari ini dengan sangat lugas agar bisa dipahami oleh semua murid "Kerjakan tugas halaman 21 dulu ya"
Bruk bruk bruk bruk
Aaaaaaaa
Pergiiii
PanassTerdengar suara rusuh diatas dilanjut teriakan melengking yang artinya ada yang kesurupan lagi. Kelas Rainsha yang sedang mengerjakan tugas dengan tenang diganggu oleh kebisingan yang berada di lantai atas.
"Ibu keluar dulu kalian jangan kemana mana ya" Guru tersebut mengambil tindakan untuk keluar kelas dan melihat apa yang sedang terjadi di lantai 3
"Kenapa lagi sih!?"
"Kalo kayak gini terus kapan kita belajar normal? udah kemaren online karna covid dan sekarang harus online lagi karna kesurupan?"
"Cape banget gua dengerin ginian terus"
Keluhan yang dikeluarkan oleh anak kelas 12 hanya mengambang tanpa ada yang menindaklanjuti. Hal ini juga dirasakan oleh kelas 10 yang tidak tahu menahu tentang apapun dan saat kelas 11 dan 12 pulang studytour, oleh oleh yang mereka bawa adalah seperti ini.
Brrruuukk
Bunyi pintu yang dibuka kencang mengundang semua mata yang ada di dalam kelas tersebut melihat kearah sang pelaku.
"Kak, kita kesini dulu ya" 3 anak kelas 11 dengan salah seorang yang sudah lemas akibat dirasuki terus terusan
"Percuma nanya kalo lu aja langsung masuk" Jawab anak kelas 12 sinis
Mereka begitu bukan tanpa alasan, mereka tidak ingin kelas mereka menjadi ikut serta terkena apabila ada anak kelas 11 disekitar mereka.
Hihihihihi
Jangan natap saya seperi itu!
Jauh jauhh!"Keluar-keluar" Anak laki-laki kelas 12 menggiring anak perempuannya untuk tidak berada di kelas lagi dan menyuruh mereka untuk berada di luar sekolah
"Jangan pada dorong-dorong!" Teriak Kiel saat melihat semuanya saling dorong di pintu kelas
"Sha jangan diliatin" Nethan menarik Rainsha yang sedang memerhatikan ketiga anak kelas 11 yang berada di pojok "Keluar sekolah dulu"
"Ayo keluar Put" Yoga menarik tangan Putri yang sama dengan Rainsha sedang melihat kearah anak kelas 11
"Mereka gimana Yog?" Tanya Putri memberhentikan langkah di tengah semua orang yang sedang berebut keluar kelas "Ada anak cowok kelas kita, udah lu keluar dulu"
"Gua takut Yog" Ucap Putri lirih "Iya makanya sama gua keluarnya sampe depan"
Yoga merangkul Putri untuk ia giring keluar dari kelas secara perlahan karena ia tahu Putri masih dalam masa haid yang artinya rentan terkena juga.
Masih di waktu yang bersamaan namun berbeda kondisi dengan Lia yang terus menerus menutup kupingnya di dalam kelas agar tidak mendengar suara nyaring yang dikeluarkan oleh salah seorang anak kelas 11. "Gua gabisa.."
"Li?" Awan menghampiri Lia yang terlihat tidak mampu menopang berat tubuhnya sendiri "Awan gua gabisa denger ini terus Wan" rengek Lia sembari menggoyangkan lengan Awan lumayan kencang
"Tutup kuping, kita keluar Li"
"Temenin gua Wan gua gabisa sendirian" Ucap Lia dengan mata menyorot sendu kearah Awan yang berada tepat disampingnya
"Iya gua sama lu Lia, gua gaakan ninggalin lu sendirian disini" Sahut Awan
"Itu dia ngeliatin gua mulu Awannn" Rengek Lia tanpa henti namun tidak bergerak dari tempatnya barang seinci
"Nih gua tutupin mata lu" Awan menutup kedua mata Lia menggunakan telapak tangannya "TERUS KALO LU TUTUPIN GUA LIAT JALANNYA GIMANA?!"
Memang benar bukan laki-laki kalau sudah berhadapan dengan lawan jenisnya bisa menjadi salah tanpa sebab.
Semua murid yang sedang melakukan pembelajaran seketika berhenti dan diminta untuk kumpul di depan sekolah sedangkan di lobby sekolah penuh oleh anak kelas 11 yang sedang kesurupan.
Rainsha berjalan keluar terakhir dan tertinggal oleh kelima temannya, namun ia tetap bersama Nethan.
"Eh" Rainsha menahan tubuh anak kelas 11 jatuh tepat dihadapannya yang sedang berjalan menuju pintu sekolah
"Biar gua aja Sha yang bawa, lu keluar aja" Nethan mengambil alih badan anak kelas 11 yang berada di pelukan Rainsha
Halaman sekolah sudah di penuhi muka kebingungan semua murid yang tidak tahu harus melakukan apa dengan kejadian seperti ini.
Satu persatu murid ke trigger dan menjadi ikut kesuruapan juga pada akhirnya.
Sekian lama para murid menunggu hal yang tidak pasti karena semua guru juga sedang sibuk membantu anak kelas 11. Pada akhirnya guru memulangkan semua murid untuk hari ini.
"Gua gabisa nih langsung pulang, masih pagi" Ucap Putri
"Kerumah gua aja gimana?" Tawar Lia pada kelima temannya
"Boleh deh ayo"
Mereka berenam memutuskan untuk kerumah Lia dan balik kerumah masing masing saat jam pulang sekolah biasanya.
"Naik ojek online aja kali ya yang mobil?" Rainsha membuka aplikasi untuk melihat harga "30 ribu doang nih"
"Pesen aja langsung Sha"
Keributan yang diciptakan di sekolah mampu membuat masyarakat sekitar melihat kearah sekolah karena sekolah Rainsha juga termasuk berada di tengah area pemukiman warga.
Beberapa orang yang sedang lewat atau memang sengaja lewat menanyakan perihal apa yang terjadi di dalam sekolah karena melihat banyaknya murid yang terlantar di depan sekolah.
Perjalanan kerumah Lia tidak terlalu lama hanya sekitar 15-20 menit saja karena masih pagi juga tidak banyak orang yang berada di jalan raya.
"Ini ya pak uangnya makasih" Icha memberikan uang ongkos mereka pada sang supir
"Kata lu ini kenapa sih kok bisa sampe lama banget?" Hanna membuka topik obrolan saat sampai dirumah Lia
"Gua juga ga ngerti ya kenapa, atau penunggu yang ada di sekolah juga ikutan ya sekarang?"
"Bisa jadi sih, kayak yang pernah dibilang sama kak Reza waktu itu" Kak Reza adalah salah satu alumni sekolah mereka angkatan 15 yang kini bekerja di sekolah menjadi asisten laboratorium guru produktif.
Umur kak Reza dengan angkatan mereka terpaut 7 tahun, tidak genap 10 tahun.
"Oh yang katanya ada di laboratorium atas ya?" Tanya Icha
"Iyaa Cha yang itu, tapi setau gua juga ada lagi sih selain disitu, gua juga pernah diceritain sama OB sekolah" Jawab Putri
"Ah udah lah gimana kedepannya biar gimana nanti aja, sekarang kita beli jajan dulu ga sihh?" Tanya Lia selalu tuan rumah
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainsha [END]
Teen Fiction"Acting lu bagus juga" Bisik Nethan pada Rainsha "Mereka pada percaya gitu aja" "Acting apa sih Than?" "Makan dulu roti bakarnya, nangis juga butuh tenaga" "Gausah terlalu peka bisa? hargain usaha gua di toilet 30 menit buat redain ni bengkak" ...