"Jangan bengong" Nethan duduk di sebelah Rainsha yang sudah duduk di tempat Santi
"Kenapa emang? kesambet?" Tanya Rainsha penasaran
Rainsha sedang menikmati pemandangan dari kaca di sebelahnya ini padahal.
"Iyaa, lagian gua liatin daritadi lu asik banget ngeliat ke luar jendela"
"Seru tau kita tinggi banget mobil lain jadi keliatan pada kecil"
"Kira-kira perasaan orang yang ada di mobil itu kalo denger omongan lu mereka marah ga?" Tanya Nethan iseng
"Marah sih hehe" Jawab Rainsha yang nengok kearah Nethan disebelah kanan
"Lu ga ngantuk Sha? yang lain udah pada tidur" Tanya Nethan dengan posisi kepala yang sudah bersandar di bagian puncak bangku
"Belum"
"Nih pake biar lehernya ga sakit" Bantal leher yang dikasih Nethan depan muka Rainsha
"Gabisa gua pake itu"
"Coba dulu enak"
Entah kenapa Rainsha nurut dengan Nethan dan langsung memakai bantal leher yang entah darimana laki-laki itu ambil.
"Gua mau nanya deh Than"
"Kenapa"
Kini muka mereka bertatapan intens tanpa halangan apapun.
"Lu kenapa baik banget sama gua?"
Sempat terjadi keheningan diantara kedua manusia ini namun tatapan mata mereka tidak sedikitpun putus.
"Karena. lu. Rainsha"
"Maksudnya?" Rainsha tidak lelah menatap cowok yang dianggap teman ini sedangkan Nethan sudah menyerah dengan membuang pandangan kearah langit bis
"Karena lu Rainsha bukan orang lain"
"Tapi lu, gajadi deh" Rainsha tidak mau memperpanjang pembahasan ini walaupun ia masih belum paham betul dengan maksud dari kalimat Nethan
"Lu pantes milih orang yang pengen lu gandeng Sha, jangan pernah maksain perasaan"
"Tapi kadang ngelakuin nya ga segampang itu kan Than?"
"Iyaa gua tau"
"Lu marah ga gua ga nerima temen lu?" Tanya Rainsha penasaran
"Siapa? Awan?"
"Iyaa"
"Ngapain gua marah Sha, gua juga tau lu dari awal udah nolak Awan"
"Gua gaenak"
"Ga perlu ngerasa gaenak, gua yakin suatu saat kalian pasti bakal nemuin orang yang tepat"
Bijak bukan Nethan? Rainsha pernah berpikir siapapun yang menjadi pacar Nethan kelak akan sangat beruntung mendapatkan lelaki baik seperti Nethan.
"Lu juga Than pasti nemuin cewek yang bakal nerima lu apa adanya"
Nethan merubah hidup Rainsha yang tadinya berwarna putih menjadi penuh dengan coretan indah akibat lelucon konyol yang sering dilontarkan dia.
Rainsha sungguh bersyukur bisa kenal laki-laki baik seperti Nethan. Bisa dekat bahkan sering merasa dilindungi dengan adanya Nethan.
Nethan si pahlawan bagi Rainsha. Siapapun yang menghina Nethan Rainsha tidak akan pernah terima. Rainsha terlalu sayang Nethan-nya sebagai teman.
"Than awas gua mau duduk disini" Icha menyingkirkan Nethan agar ia bisa duduk disamping Rainsha
"Iya gua kebelakang"

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainsha [END]
Novela Juvenil"Acting lu bagus juga" Bisik Nethan pada Rainsha "Mereka pada percaya gitu aja" "Acting apa sih Than?" "Makan dulu roti bakarnya, nangis juga butuh tenaga" "Gausah terlalu peka bisa? hargain usaha gua di toilet 30 menit buat redain ni bengkak" ...