"Cie yang habis bolos" Suara Yoga mendekat kearah tempat duduk Rainsha dan Icha "Bucin banget lagi"
Rainsha memang sempat membagikan moment bersama kak Gara di salah satu platform media sosial sehingga semua followers nya bisa melihat.
"Pala lu bucin" Jawab Rainsha secara cepat dan sarkas "Itu sepupu gua kali"
"Ga percaya gua, mana ada sepupu sedeket itu" Sahut Yoga "Persis orang pacaran, apalagi lu keliatan seneng banget"
Rainsha dan Gara adalah sepupu kenal gede saja bukan dari kecil padahal orangtua mereka tergolong dekat bukan saudara jauh. Hanya saja waktu baru mempertemukan mereka disaat sudah sama sama dewasa dan kemarin adalah jalan pertama bagi mereka berdua.
Dari dulu Rainsha bermimpi untuk mempunyai sosok seorang kakak laki-laki yang bisa dijadikannya tempat pulang, tempat cerita serta laki-laki yang tidak dapat melibatkan perasaan pada ujungnya.
"Kemarin Yoga nanyain lu tau Sha" Sahut Icha yang berada di sebelah kanan Rainsha
Icha sempat berkabar dengan Rainsha kemarin membicarakan tugas hari itu dan Yoga yang menanyakan keberadaan perempuan yang sedang meliburkan diri.
"Ya gua heran aja sih lu berdua yang biasanya nempel kayak perangko tiba-tiba lu sendiri" Sahut Yoga cepat tidak ingin membuat Rainsha kegeeran akibat lontaran pertanyaan yang dibuat olehnya kemarin pada Icha
"Gengsi banget lu mau bilang kangen" Senyum miring menghiasi wajah Rainsha "Gua tau kali kalo gua ngangenin abis"
"Idih PD gila lo!" Sahut Yoga sewot yang langsung pergi dari area belakang pojok kanan kelas
Sedangkan kedua perempuan yang saling berbagi meja langsung ketawa melihat tingkah Yoga yang menurut mereka sangatlah annoying.
Kemarin saja sibuk merecoki Icha dengan berbagai pertanyaan mengenai gadis yang biasanya duduk bersebelahan dengan Icha. Sekarang sudah ada orangnya sinis sekali.
"Eh siap-siap guys! Bu Vivi udah naik ke laboratorium tadi gua liat" Ucap Putri buru buru masuk ke kelas untuk mengambil perlengkapan prakteknya
Sedangkan jas lab sudah terpasang rapi di badan semua anak kelas.
Suara komat kamit beberapa mulut terdengar di telinga Rainsha yang tandanya mereka sedang menghafal cara kerja dan perhitungan laporan.
Pembagian laboratorium 1 dan 2 disampaikan pada saat akan melaksanakan praktek, tidak lupa diberi tahu siapa yang akan mengawas laboratorium.
Rainsha mendapat laboratorium 2 bersama Hanna dan Lolo sedangkan ketiga temannya yang lain di laboratorium 1 di awasi oleh Bu Yusi.
Semua perlengkapan praktek dimasukan ke loker bawah terlebih dahulu sehingga yang tersisa di depan mereka hanyalah 3 buku sumber, kertas folio, kalkulator, pulpen dan tip-x.
Mereka harus menyelesaikan terlebih dahulu jurnal saat sudah diberikan soal oleh guru agar saat praktek mereka tinggal melohat jurnal dan melakukan semuanya sesuai dengan apa yang mereka tulis.
Banyak yang terhambat pada saat pengerjaan jurnal akibat mereka tidak memahami konsep dari obat yang mereka dapat, berbeda dengan Rainsha yang dengan mudah mengerjakan hal tersebut.
"Ibu saya sudah menyelesaikan jurnal" Rainsha menjadi orang pertama menyerahkan jurnal di laboratorium 2 "Acc, langsung praktek saja"
Rainsha bergegas memasukkan perlengkapan jurnalnya digantikan dengan mengeluarkan kotak laboratorium.
Satu persatu dari mereka maju dan menyerahkan jurnal, ada yang langsung di acc ada juga yang masih harus diperbaiki agar saat praktek tidak salah langkah atau perhitungan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainsha [END]
Novela Juvenil"Acting lu bagus juga" Bisik Nethan pada Rainsha "Mereka pada percaya gitu aja" "Acting apa sih Than?" "Makan dulu roti bakarnya, nangis juga butuh tenaga" "Gausah terlalu peka bisa? hargain usaha gua di toilet 30 menit buat redain ni bengkak" ...