Sejak pagi Rainsha sudah bersiap menggunakan kebaya tanpa makeup karena ia akan datang ke rumah kakak kelas smp nya yang sudah janjian untuk make up in dirinya hari ini.
Rainsha mendapat rekomendasi dari Lena teman smp nya kalau kakak kelasnya jago make up wisuda dan terbukti Rainsha suka dengan look make up Lena dihari wisudanya kemarin.
"Masuk Sha" Kakak kelasnya keluar rumah untuk membukakan pintu untuk Rainsha
"Maaf ya kak pagi pagi udah ganggu"
"Gapapa lagi, pagi kan acaranya?"
"Iyaa kak nanti jam 7 harus udah disana sih"
Rainsha duduk di bangku yang sudah disediakan depan kaca dan mulai di poles make up oleh kak syifa. Banyak sekali berbagai macam make up dimeja rias kakak kelasnya, pantas dia mahir dalam dunia kecantikan ini.
Sedikit banyaknya mereka berdua bercerita satu sama lain mengenai rencana lanjut kuliah Rainsha dan kuliah kebidanan kak syifa. Kebetulan Amel satu universitas dengan kakak kelasnya.
"Mau langsung berangkat dari sini Sha?"
"Iyaa kak, temen aku udah jalan kesini kok"
Nethan memang memaksa Rainsha untuk datang bersama laki-laki itu saat Rainsha bilang tidak datang bersama mamah dan adiknya karena make up dilain tempat.
"Itu temen kamu kayaknya Sha" Ujar Kak Syifa saat melihat mobil hitam berhenti didepan rumahnya
"Oh iya bener kak makasih banyak ya kak"
"Sama sama lancar ya hari ini"
Rainsha melambaikan tangan pada kakak kelasnya saat sudah didalam mobil Nethan. "Nyasar ga?"
"Ngga Sha"
Di jok belakang sudah ada 2 kado mereka yang akan dibawa pulang oleh masing masing. "Kita telat ga ya Than?"
"Bentar lagi nyampe Sha, belum mulai kok"
Nethan sudah memastikan kalau mereka tidak akan telat, ia sudah sempat bertanya pada temannya apakah sudah banyak yang datang atau belum namun ternyata banyak juga yang belum datang.
"Gua bukain" Nethan memutari kap mobilnya untuk membukakan pintu perempuan yang datang bersamanya, telapak tangannya pun dijadikan sanggahan pintu di dekat kepala Rainsha agar perempuan itu tidak terbentur
"Gua bisa buka sendiri kali Than" Walau berbicara seperti itu perut Rainsha tetap tidak munafik karena seperti ada ribuan kupu kupu berterbangan di dalam
Selesai menutup pintu mobilnya dan menekan tombol kunci, tangan Nethan melingkar indah di pundak Rainsha. "Pipinya gausah merah gitu Sha"
"Apaan sih ini blush on ya!"
"Apaan nih" Teriakan melengking Putri menyambut kedatangan Nethan dan Rainsha di dalam gedung wisudanya
"Jelasin ga lu berdua?!"
"Habis ngapain lu berdua semalem, bener bener ya bukannya tidur cepet buat hari ini malah kelayapan"
"Kemana sih lu kemaren Than? story lu sama Rainsha bener kan?"
Serbuan dari teman circlenya kecuali Icha langsung menuntut jawaban dari Rainsha dan juga Nethan tidak terkecuali Awan dan Yoga yang mengetahui story kedua orang tersebut tadi malam.
Icha memang orang pertama yang Rainsha ceritakan tentang semalam, setelah sekitar jam 12 lewat sampai di rumah, Rainsha langsung cerita mulai dari awal pada teman dekatnya.
"Ya kayak yang lu semua liat aja lah, gimana?" Jawab Nethan terdengar ambigu
"Pacaran" Sahut Hanna
Rainsha tidak kuat menahan ledakan senyum di wajahnya dan ia memilih untuk memeluk Nethan untuk menyembunyikan wajahnya dari semua teman temannya. Tentu hal tersebut disambut hangat oleh Nethan. "Tuh kan cewek gua malu, lu semua sih"
"Gilaaa, pj lah!"
"Gua sebagai tim hore lu berdua, marah banget sih kalo ga dapet apa apa" Ucap Lia merajuk
Tidak lupa mereka mengabadikan moment terakhir ini, mulai dari foto bersama ber sembilan sampai foto berdua dua.
"Cha tolong fotoin gua sama Rainsha" Nethan memberikan ponselnya pada Icha
"IYA DEH YANG BARU OFFICIAL"
"CIEEE"
"Nethan!" Rainsha teriak saat Nethan sengaja mencium pipi kirinya saat Icha menyebutkan angka 3 dan kamera berhasil mengambil gambar mereka berdua
"Lu cantik banget Sha hari ini" Bisik Nethan
Perlahan gedung terisi penuh oleh tamu undangan yang datang, memang murid dan keluarga nya tidak datang bersamaan. Para murid diminta untuk datang lebih dulu dibanding 2 orang tamu undangan.
Jam 8 pas para murid diminta untuk berbaris diluar pintu gedung sesuai yang sudah dilatihkan saat gladi bersih. Sambutan dari kepala sekolah dan beberapa guru membuka acara.
"Selamat lulus Rainsha"
Nethan memajukan badan untuk sampai di bangku Rainsha yang berada tepat didepannya.
Mendengar suara bisikan dari belakang badannya Rainsha menolehkan kepala dan pertama kali yang dia liat adalah muka Nethan yang bertumpu pada bangkunya. "Selamat lulus juga Nethan"
Perjalanan kisah cinta yang baru dimulai oleh mereka berdua semalam baru dimulai hari ini, telat bila disebut kisah cinta masa sma karena mereka baru menjalin hubungan ketika wisuda.
Namun tidak pernah ada kata telat untuk Nethan mengungkapkan rasa sayangnya pada perempuan yang dijaganya selama kurang lebih dua tahun kebelakang.
Yang mengisi hari harinya sepanjang waktu, yang mampu mengeluarkan rasa protektif dari dirinya tanpa ia sadari, yang selalu mengusahakan yang terbaik untuk perempuannya.
Berawal dari tidak mengenal satu sama lain lalu ia berani mengusik ketenangan perempuan itu setiap waktu dengan menjahilinya dengan seribu satu cara yang ada di otaknya.
Perasaan yang tumbuh secara bertahap, perasaan yang tidak bisa diungkapkan secara langsung, perasaan yang terus dijaganya sampai menemukan waktu yang tepat yaitu kemarin malam.
Puncak dan motornya menjadi saksi bisu berapa bahagianya Nethan mendapatkan perempuan yang telah didambakan dari lama.
Saksi pernyataan cintanya diterima dengan indah oleh perempuan manis yang sekarang sudah bisa ia pastikan menjadi 'pasangan'.
Nethan tidak munafik Rainsha sangat cantik hari ini, dia pangling dengan kecantikan alami yang dimiliki oleh perempuan berparas manis ini.
Selama sekolah Rainsha tidak pernah make up sama sekali, tapi untuk puncak masa sma nya hari ini dia tampil maksimal membuat Nethan rasanya ingin mengurung Rainsha untuk dirinya seorang. Rainsha dipandang kagum oleh siapapun yang melihatnya dan Nethan tidak menyukai hal itu sebenarnya.
Perempuan-nya ah rasanya Nethan malu untuk menyebut Rainsha dengan kata sakral itu, tidak pernah ada di pikirannya bisa mendapatkan hati perempuan itu.
Di depan sana Nethan tahu akan banyak drama dan juga masalah yang akan membuat hubungan keduanya retak, namun dia berusaha untuk tetap memantaskan diri untuk perempuan sesempurna Rainsha. Dimatanya Rainsha tidak memiliki celah buruk sedikitpun. Dia harus berusaha keras untuk setara dengan Rainsha karena banyak sekali laki-laki yang juga menyimpan rasa pada pacarnya sekarang, termasuk kedua temannya. Dia sadar itu.
Semoga tuhan dan semesta mengizinkan dirinya untuk terus bersama dengan perempuan manis ini, ia bersumpah akan membuat senyum terus menghiasi wajah berparas ayu ini. Ia janji tuhan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainsha [END]
Teen Fiction"Acting lu bagus juga" Bisik Nethan pada Rainsha "Mereka pada percaya gitu aja" "Acting apa sih Than?" "Makan dulu roti bakarnya, nangis juga butuh tenaga" "Gausah terlalu peka bisa? hargain usaha gua di toilet 30 menit buat redain ni bengkak" ...