Rainsha 2 tahun yang lalu
Hari ini tepat kenaikan kelas 8 atau kelas 2 SMP. Rainsha dapat kelas terakhir yaitu 8-10, sepertinya algoritma pengacakan kelas ini tidak berarti kelas awal adalah kelas anak pintar, jadi dibagi rata antara murid pintar dan murid kurang rajin.
Rainsha awalnya kebingungan karena ia tidak pernah mendapat kelas terakhir yang kebanyakan sekolah berarti kebanyakan murid malas isinya. Namun apalah daya ia hanya bisa menerima. Sialnya lagi ia tidak sekelas dengan salah satu teman dekatnya. Mereka semua terpencar ada yang 8-1, 8-4 dan 8-8.
8-10 terletak di pojok lorong dekat pintu samping dan sebelahan dengan lorong anak kelas 7. Bukan wilayah yang strategis dan terpencil.
Di hari pertama ini wali kelas masuk untuk sesi perkenalan. Bu cucu adalah wali kelas 8-10 sekaligus guru mata pelajaran matematika di kelas 8-6 sampai 8-10. Ia termasuk guru yang ramah disekolah itu.
"Anak-anak minta perhatiannya ya tolong ini ada anak baru, silahkan perkenalkan diri nak" Titah bu cucu pada sang anak baru yang diantar oleh orang tuanya sampai depan kelas itu.
"Perkenalkan nama saya Amalia Ranshen asal dari bekasi" kurang lebih seperti itu perkenalan dia didepan kelas
"Kamu langsung duduk di tempat yang kosong saja ya, sepertinya di belakang kiri kosong"
"Baik bu"
"Oke sekarang kita lanjut ke pembuatan kelompok ya"
Satu persatu nama terus dipanggil membuat 5 kelompok yang dipilih oleh bu cucu sendiri.
"Baik sekarang tolong bergabung dengan kelompoknya masing masing ya"
Suara pertemuan lantai dan para sepatu tak terelakkan membuat keributan di pagi hari ini. Anak kelas tak sabar untuk berkenalan antar sesama.
"Hai kenalin Ayung, nama lu? " Tiba-tiba salah seorang murid lelaki menghampiri Rainsha yang sedang berbincang dengan teman barunya di kelompok itu.
"Rainsha" Singkat saja Rainsha menjawab lelaki itu karena tidak suka perbincangan nya dengan teman perempuannya menjadi terhenti
Tak lama murid yang bernama Ayung itu pergi entah kemana.
waktu pertama kali
kulihat dirimu hadir
rasa hati ini ingin kan dirimu
hati tenang mendengar
suara indah menyapa
geloranya hati ini tak ku sangkaSetiba tiba itu Ayung bawa gitar dan nyanyi kearah Rainsha. Otomatis Rainsha melihat kearah dia.
"Lu kenapa Yung?"
"Gua nyanyiin lu Sha"
Ciee~
Sontak semua orang yang mendengar hal tersebut bersorak kencang. Ayung ini gila bukan sepertinya itu secuil kata yang terlintas di otak Rainsha saat itu karena di kelas nya sedang ada bu cucu yang memang mengajar mereka.
Pertemuan antara dua manusia itu berawal dari si tengil Ayung yang manjahili perempuan cuek bernama Rainsha.
flashback off
Teringat kejadian lampau akibat moment kemarin saat Ayung untuk pertama kalinya mengantar Rainsha pulang ke rumah.
"Masih kepikiran soal kemaren yang dianter balik Ayung?" Icha sudah tahu apa yang ada difikiran manusia di sampingnya ini. Sudah pasti 7 hari berturut-turut terbayang kejadian kemarin. Kejadian bersejarah bagi temannya satu ini.
"Iyaa Cha gabisa lupa gua kenapa ya?" Jawab Rainsha tk lupa dengan cengiran khas orang jatuh cinta.
"Yang penting lu seneng deh Sha tapi jangan senyum mulu lu awas gigi lu kering"
Mereka sudah menyelesaikan sekolah mereka hari ini dan sudah cukup bergelut dengan per praktek praktek an duniawi ini. Sekarang mereka sedang turun tangga buat ke lobby sekolah.
"Jangan langsung pulang ga sih Sha? Diem dulu di si ibu"
"Kenapa lu? tumben"
"Pusing gua takut pingsan kalo langsung balik"
"Lebay yaudah ayo"
Di warung si ibu hanya ada beberapa murid kelasnya saja yang masih bertahan, selebihnya pulang ke rumah masing-masing karena langit juga sudah mulai menunjukan warna gelapnya.
Kalau praktek seperti ini memang biasanya pulang lebih sore dari hari lainnya karena menunggu evaluasi dari guru yang mengajar, sedangkan guru tersebut menunggu semua murid selesai terlebih dahulu. Terbayangkan kalau ada yang tidak mempelajari jurnal sehingga lama mengerjakan di laboratorium nya bakal pulang selama apa?
Icha dan Rainsha duduk di kursi berhadapan setelah membuat es untuk menyegarkan dahaga yang terasa serat sejak tadi.
"Lu tadi gimana ada yang salah ga?"
"Ada 1 sih evaluasi gua, masih belibet aja ngomongnya"
"Sama sih gua juga belum bener bener banget cuma ga dimasukin ke evaluasi nya Sha aneh ya"
"Ga terlalu bermasalah kali lu makanya ga dimasukin ke evalnya"
"Iyaa kali ya"
Tak lama ada Nethan dan Olga ikut gabung dengan mereka berdua.
"Oh gini ternyata obrolan orang pinter" Ceplos Olga ke Rainsha dan Icha
"Iya nih kita ga masuk Ga" Tambah Nethan
"Lagi ngebahas praktek tadi aja sih Ga" Kata Icha menyahut mereka berdua
Rainsha yang memang pada dasarnya belum terlalu terbiasa dengan aura badboy Nethan membuatnya canggung berasa diantara mereka.
"Cha itu si Nethan serem banget ga sih?" Bisik Rainsha pada Icha pelan pelan
Penampilan Nethan sekarang memang tergolong tidak biasa seragam yang sudah tidak rapih lagi, rambut acak acakan, ditambah jaket levis yang menambah kesan badboy di dirinya.
"Nethan lu dibilang serem tuh sama si Rainsha" Dengan lancangnya Icha teriak ke Nethan membeberkan itu semua.
"Hah" Muka Nethan yang tadinya terlihat galak berubah menjadi muka kebingungan "Gua serem dari mananya sih Sha?"
Aura jahat yang melingkupi pada Nethan seketika luntur karena dia senyum ke arah Rainsha.
"Muka lu bikin orang takut buat ngobrol sama lu" Akhirnya Rainsha berani untuk berbicara dengan Nethan yang ia pikir ia tidak akan pernah bisa deket dengan laki laki seperti itu.
"Yaudah nih gua senyum masih takut ga buat ngobrol sama gua?" Benar. Nethan sedang tersenyum sekarang walaupun aura badboy nya masih tetap ada setidaknya hal ini dapat merubah pikiran Rainsha untuk tidak bertegur sapa dengan Nethan selama 3 tahun.
"Makin serem lu kalo senyum gitu udah gausah senyum lama lama"
"Serba salah emang jadi cowo"
"Dia perawakannya aja tau Sha preman gini tapi kalo lu udah kenal dia lu bakal tau sendiri deh orangnya kaya gimana"
"Kaya gimana tuh Ga?" Jawab Icha penasaran
"Hello kitty aslinya"
HAHAHAHAHAH~
Tawa ketiga perempuan itu seketika menggelegar memenuhi warung ibu. Suasana perlahan mencair.
"Kalian mau pulang kapan?"
"Nantian Ga"
"Yaudah gua sama Nethan pergi dulu ya udah di jemput tuh sama nanai"
"Oh iya"
"Jangan takut lagi Sha sama gua" Mereka pun saling tos satu sama lain
Olga dan Nethan mereka tidak pulang kerumah melainkan tempat nongkrong lain yang mungkin sudah ada alumni disitu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainsha [END]
Подростковая литература"Acting lu bagus juga" Bisik Nethan pada Rainsha "Mereka pada percaya gitu aja" "Acting apa sih Than?" "Makan dulu roti bakarnya, nangis juga butuh tenaga" "Gausah terlalu peka bisa? hargain usaha gua di toilet 30 menit buat redain ni bengkak" ...