Sejak malam Rainsha sudah menyiapkan untuk hari esok, mulai dari setrika seragam sampai tas berisi alat tulis beserta air mineral.
Sempat masih terpikirkan mengenai masalah yang dibilang oleh Awan namun Nethan semalam bertukar pesan padanya untuk tetap fokus, tidak lupa menyemangati. Lagi pula Awan juga sudah meminta maaf karena tindakannya yang sangat gegabah.
Rainsha berniat datang lebih awal dibandingkan sekolah biasanya. Uji kompetensi akan ada dua tahap yang pertama tes tulis mengenai permasalahan yang akan turun dilapangan dan apa solusi yang akan kita gunakan.
Lalu untuk tahap dua adalah praktek yang dibagi jadi 2 sesi karena tidak memungkinkan untuk digabungkan semua.
Di jalan Rainsha terus mengingat apa yang di pelajarinya selama 3 tahun dan berusaha tenang agar semua berjalan sesuai rencana dan tidak buyar karena panik.
Pembagian sesi untuk praktek juga diumumkan pagi hari saat di sekolah, guru menghimbau untuk semua murid bersiap saja akan maju lebih dulu maupun sesi 2.
"Pagi anak-anak" Bu Vivi datang dengan senyum cerah untuk menyemangati para muridnya yang terlihat sangat tegang
Di belakangnya ada OB sekolah yang membantu guru tersebut membawa lembar kerja uji kompetensi yang akan digunakan pada saat praktek.
"Dibawa rileks aja ya anak-anak ibu tahu sekeras apa perjuangan kalian untuk sampai hari ini, jangan sia siakan latihan tak kenal waktu itu, buktikan bahwa kaloan udah mempersiapkan hari ini dari 6 bulan yang lalu"
"Ibu yakin dan percaya kalo anak-anak ibu bisa!"
OB sekolah sambil membagikan lembar kerja 1 anak mendapat 1.
"Untuk tes di lab komputer nya serentak ya, kalian sudah belajar kan kemarin?"
"Sudah Bu" Semua kompak menjawab pertanyaan Bu Vivi
"Nah untuk sesi pertama praktek, selesai di lab komputer kalian langsung masuk lab untuk praktek ya, untuk nama sesi 1" Bu Vivi menyebutkan nama nama murid yang akan maju di sesi 1 termasuk Icha dan Lolo
"Sisanya berarti sesi 2, setelah semua sesi 1 turun dari lab kalian langsung keatas ya"
Rainsha, Hanna, Putri, dan Lia masuk ke dalam Sesi 2 yang artinya siang hari mereka baru praktek dan kemungkinan besar sore hari baru selesai.
Padahal kalau bisa memilih Rainsha akan lebih ingin maju di sesi satu, bukankah enak saat sesi 2 masih pusing dia sudah tenang?
Sebelum melakukan tahap satu hari ini pengawas menghampiri mereka untuk memberikan semangat dan mengusahakan yang terbaik, tidak lupa mengabadikan moment sekali seumur hidup ini.
Selanjutnya saat pengawas sudah siap di lab komputer, mereka diminta ke lab komputer tanpa tergesa. Diberikan waktu selama 2 jam untuk mengerjakan soal yang berjumlah 10. Sebelum mengerjakan soal pun mereka harus mem finalisasi akun agar bisa mengakses soal yang tentunya diberikan arahan oleh pengawas.
"Gimana guys aman?" Tanya Rainsha pada kelima temannya setelah keluar dari lab komputer
"Aman Sha tegang dikit sih cuma bisa akhirnya"
Ada jeda sekitar 15 menit untuk sesi 1 bersiap ke lab untuk praktek sedangkan sesi 2 harus menunggu giliran di kelas. Suasana kelas pun yang biasanya ramai oleh candaan ataupun guyonan ringan kini semua tegang membaca semua resep yang sudah mereka latih kemarin.
"Ih kok lama banget ya sesi 1?" Dari yang awalnya diem dieman sampai bosan dan berujung mendengarkan lagu lewat speaker dengan volume kecil
"Kayaknya kita naik jam 12 atau jam 1 ga sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainsha [END]
Ficção Adolescente"Acting lu bagus juga" Bisik Nethan pada Rainsha "Mereka pada percaya gitu aja" "Acting apa sih Than?" "Makan dulu roti bakarnya, nangis juga butuh tenaga" "Gausah terlalu peka bisa? hargain usaha gua di toilet 30 menit buat redain ni bengkak" ...