REDFLAG - 41

2.3K 185 70
                                    

REDFLAG - 41

Selama makan malam berlangsung, suasana sangat canggung dan hening. Hanya terdengar suara dentingan sendok garpu pada piring keramik.

Luciana menjadi was-was, beberapa kali melirik hati-hati, Raven dan kedua orang tuannya fokus dengan makanan masing-masing. Luciana merasa tidak nyaman, meskipun beberapa saat kemudian Hadi dan Tania menyuruhnya menambah makanan dengan ramah.

"Terima kasih, Tante. Saya sudah kenyang." kata Luciana malu-malu.

Raven ikut memperhatikan Luciana. Menuang air minum di gelas gadis tersebut dan memilih diam. Raven merasakan perbedaan yang sangat kentara saat dia membawa Sapphire dan Luciana bertemu keluarga.

Pada kunjungan pertama, Hadi dan Tania sangat antusias di meja makan. Mereka menunjukkan rasa suka dan menggebu-gebu. Bahkan sudah ditanyakan apa saja makanan kesukaan Sapphire.

Berbeda dengan saat ini, Tania dan Hadi hanya berbasa-basi biasa saja.

Setelah mereka selesai makan, orang tua Raven tidak lagi mengundang gadis itu untuk mengobrol. Tania menyuruh Luciana langsung istirahat dengan alasan pasti kelelahan setelah perjalan panjang.

Luciana mengiyakan dengan patuh. Raven yang sudah tahu apa yang akan terjadi, memilih diam saja.

"Semoga kamu nyaman ya," Tania memberikan senyum ramah pada Luciana. "Kamu tidur di kamar Sapphire ya? Sapphire suka banget sama kamar itu," kekeh wanita itu tanpa rasa bersalah.

"Iya, Tante." jawab Luciana dengan canggung.

Raven kembali mengantar Luciana ke kamarnya. Melakukan hal yang sama seperti tadi sore, meyakinkan gadis itu bahwa semua akan berjalan lancar. Raven akan bicara dengan kedua orang tuanya perihal hubungan mereka.

Raven memilih tidak mengikutsertakan Luciana dengan diskusi kali ini, dia khawatir Luciana akan tersinggung jika Tania akan membanding-bandingkan mereka.

Tania dan Hadi pergi ke ruangan kerja terlebih dahulu. Raven menyusul beberapa saat kemudian. Raven duduk di seberang kedua orang tuanya dan menundukkan kepala. Selama beberapa saat, mereka hanya diam sehingga ruangan itu seperti tidak berpenghuni.

"Aku mau serius dengan Luciana," jelas Raven memulai pembicaraan. "Kami akan menikah, aku minta restu dari Mama dan Papa."

"Bagaimana dengan Sapphire?" tanya Tania dengan marah.

Raven menjeda beberapa saat, "Kami sudah putus." akunya.

Tania berdecak kasar, "Apa yang sudah kamu lakukan? Kamu yang memutuskan Sapphire?"

Raven mengangguk pelan.

Tania meradang. Dia memandang suaminya, Tania tidak habis pikir dengan apa yang sudah dilakukan putranya tersebut.

Semua yang di ajarkan Tania dan Hadi selama ini sia-sia saja. Putra kebanggaan mereka, memiliki kekasih seorang gadis manis seperti Sapphire melengkapi kebahagiaan. Namun, secara tiba-tiba sirna ditelan bumi.

"Sapphire sebatang kara dan kamu tega menyakiti dia? Apa yang kamu jalani dua tahun ini? Apa salah Sapphire?"

Raven tidak menjawab.

"Sekarang kamu mau menikah? Mau serius dengan gadis yang tiba-tiba kamu bawa pulang? Sementara Minggu lalu kamu masih membawa Sapphire ke rumah ini?!"

"Maaf, Ma."

Tania tidak menerima permintaan maaf Raven.

"Kamu berselingkuh dari Sapphire?"

Raven ragu, dia berselingkuh dari Sapphire atau dari Luciana. Yang pasti, dia tidak pernah setia.

REDFLAG [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang