CHAPTER 33

995 85 13
                                    

Hai!!!

Selamat datang di chapter 33

Jangan komen *next* Jangan komen *lanjut* 

Komen yang lain kan bisa Contoh nih contoh

"author kok cantik" atau "semangat author 💪"

Komen seperti itu malah lebih bikin aku semangat daripada komen "next"

Komen uneg uneg kalian juga boleh. Uneg uneg kalian tentang alur cerita White Thread. Kalau kalian kasih kritik tentang cerita aku ini aku malah seneng banget.

Juga boleh Bebas kalian mau komen apa. Asal jangan *next* dan *lanjut*

Jangan lupa vote ya.. hargain penulis...

Salam rindu dari aku buat kalian semua...

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸






🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Normal pov...

Flashback on...

Terlihat seorang gadis sedang berjalan menyusuri rel kereta api. Penampilan gadis itu sangat kacau. Wajah yang sembab, rambut yang acak-acakan, dan pandangan mata yang kosong memperlihatkan tidak ada gairah untuk hidup.

Dari kejauhan terlihat sebuah kereta api melaju ke arahnya dan dengan sengaja gadis itu berdiri di tengah-tengah rel kereta.

Kereta api semakin dekat dan kereta api itu sudah membunyikan bel. Kereta api tidak bisa berhenti secara tiba-tiba. 

Tiba-tiba ada seseorang yang menarik gadis itu saat kereta api nyaris menabraknya.

"Apa yang kamu lakukan?!!"

"Apa kamu gila berdiri di rel kereta api?! Kamu nyaris terlindas kereta api!!!" Ucap seorang pemuda yang menyelamatkan gadis itu sambil menggoncang-goncang bahu gadis itu.

"Kenapa?" Ucap gadis itu tanpa melihat penolongnya.

"Kenapa kamu membiarkanku hidup!!! Aku ingin mati!!" Kamu gadis itu sambil mencengkram kerah kemeja pemuda yang menyelamatkannya.

"Mati tidak semudah itu!! Apa dengan mati kamu bisa berada di surga?! Tentu tidak Deffa!!" Balas pemuda itu dengan mencengkram kuat tangan gadis yang dia panggil dengan panggilan Deffa.

"Biarkan aku mati!! Aku ingin menyusul Jati!! Seharusnya yang mati itu aku!! Bukan Jati!!" Teriak histeris gadis itu.

"Jadi tidak ingin kamu menyusulnya!! Kamu tidak boleh bunuh diri!!" Kata pemuda itu. 

"Lalu untuk apa aku hidup?! Untuk apa?!!! Jati sudah mati!! Aku harus menyusulnya." 

"Dia tidak ingin kamu mati. Dia rela mengorbankan nyawanya untukmu!! Jadi jangan sia-siakan pengorbanannya!!"

White Thread 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang