CHAPTER 37

829 79 17
                                    

Hai!!!

Selamat datang di chapter 37

Jangan komen *next* Jangan komen *lanjut* 

Komen yang lain kan bisa Contoh nih contoh "author kok cantik" atau "semangat author 💪"

Komen seperti itu malah lebih bikin aku semangat daripada komen "next" Komen uneg uneg kalian juga boleh. Uneg uneg kalian tentang alur cerita White Thread. Kalau kalian kasih kritik tentang cerita aku ini aku malah seneng banget.

Juga boleh Bebas kalian mau komen apa. Asal jangan *next* dan *lanjut*

Jangan lupa vote ya.. hargain penulis...

Salam rindu dari aku buat kalian semua...

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸












🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adeffa Pov...

Aku melihat penampilan diriku di cermin. Aku tahu bahwa sekarang ini Mas Zelvin sudah berada di Indonesia. Tadi malam kami tidak bertemu di alam bawah sadar dan memilih tidur.

Aku akan menemuinya sekarang. Kami tidak janjian hari ini. Aku ingin membuat kejutan untuknya. Bertemu setelah 18 tahun dan bertemu secara nyata di dunia nyata. 

Taksi yang aku pesan sudah menunggu di depan toko bunga ku. Aku akan ke sana dengan menaiki tapi untuk mengukur ku sendiri.

Sampai di perusahaan UC Crop's Indonesia aku langsung menuju ke resepsionis. "Permisi."

"Iya. Ada yang bisa saya bantu?"

"Saya ingin bertemu denganmu Tuan Zelvin Pratama. Apa beliau ada di tempat?"

"Maaf. Tuan Zelvin belum datang."

"Kalau beli itu apa Tuan Fabian ada?"

"Apa Anda sudah membuat janji?"

"Saya belum membuat janji."

"Kalau begitu anda tidak bisa menemui Tuan Febian."

"Bisa kamu beritahu Tuan Fabian? Dia mengenal saya."

"Tidak bisa. Jika anda benar-benar mengenal Tuan Fabian, Ansa bisa menghubungi beliau langsung." Resepsionis itu melihatku dengan sinis.

Bagaimana ada orang seperti ini bekerja di perusahaan UC Crop's. Aku tidak tahu nomor telepon Mas Alif dan tidak bisa bertelepati dengannya, karena aku tidak benar-benar ingin bertemu dengan Mas Alif.

"Saya sudah sering menemui perempuan seperti kamu yang ngaku-ngaku kenal dengan para petinggi di perusahaan kami." Ucap resepsionis itu merendahkan ku.

"Kamu tidak tahu siapa saya!"

"Memang siapa kamu? Simpanan para orang kaya."

"Jaga bicara kamu!!" Resepsionis ini benar-benar kurang ajar. 

White Thread 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang