CHAPTER 9

972 112 11
                                    

Hai!!!

Selamat datang di chapter 9

Jangan komen *next* Jangan komen *lanjut*

Komen yang lain kan bisa Contoh nih contoh

"author kok cantik" atau "semangat author 💪"

Komen seperti itu malah lebih bikin aku semangat daripada komen "next"

Komen uneg uneg kalian juga boleh. Uneg uneg kalian tentang alur cerita White Thread. Kalau kalian kasih kritik tentang cerita aku ini aku malah seneng banget.

Juga boleh Bebas kalian mau komen apa. Asal jangan *next* dan *lanjut*

Jangan lupa vote ya.. hargain penulis...

Salam rindu dari aku buat kalian semua...

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸



Normal pov...

Markas Pusat The Phoenix

Ruang tengah markas sangat kacau dan berantakan karena dua anggota penting The Phoenix yang sedang berkelahi.

"Kalian bisa bicara baik-baik." Kata Daniel yang mencoba melerai mereka berdua.

Panji dan Mario memegangi Fajril agar tidak menyerang Zafran lagi. Sedangkan Leon menarik Zafran menjauh. Zafran tidak begitu berambisi menyerang Fajril.

"Terima aja kalau Alyssa punya gue." Kata Zafran dengan wajah datar yang membuat Fajril semakin terprovokasi.

Fajril yang semakin marah dengan kekuatannya berhasil lepas dari Mario dan Panji.

Fajril berlari ke arah Zafran. Daniel mencoba menahan Fajril, tapi Daniel langsung didorong. Leon juga melakukan apa yang dilakukan Daniel. Zafran tetap diam. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyum devil.

"BUGH!!"

"BUGH!!"

Fajril mendaratkan satu pukulan di rahang dan diperut Zafran.

"BUGH!!"

"BUGH!!"

"BUGH!!"

"BUGH!!"

Zafran membalas dengan dua kali lipat.

Keduanya kembali bertarung dengan membabi buta. Saling menyerang dan saling menyakiti satu sama lain.

"ZAFRAN!!! FAJRIL!!" Itu teriakan dari Zalvin Pratama.

Akhirnya Zalvin bersama dua buntut kembarnya datang. Zalvin langsung mengunci pergerakan Fajril dan Fajril terus memberontak.

"Lepas uncel!!" Kata Fajril sambil memberontak.

"Kamu tenang baru uncel akan lepas. Istighfar Fajril." Kata Zalvin dengan tenang.

Zafran berdiri dengan menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikummus salam."

Gus Alif ayah Fajril datang dengan wajah datar dan aura kemarahan yang mendominasi.

"Papa?" Guman Fajril yang hanya bisa didengar Zalvin.

"Zalvin. Lepasin Fajril. Dia nggak akan nyerang lagi!" Zalvin yang mendengar perkataan Gus Alif pun langsung melepaskan Fajril.

"Sebenarnya kalian ada masalah apa? Kalian tidak pernah berantem sebelumnya." Gus Alif berucap sambil melihat putra dan keponakannya bergantian.

White Thread 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang