Hai!!!
Selamat datang di chapter 39
Jangan komen *next* Jangan komen *lanjut*
Komen yang lain kan bisa Contoh nih contoh
"author kok cantik" atau "semangat author 💪"
Komen seperti itu malah lebih bikin aku semangat daripada komen "next"
Komen uneg uneg kalian juga boleh. Uneg uneg kalian tentang alur cerita White Thread. Kalau kalian kasih kritik tentang cerita aku ini aku malah seneng banget.
Juga boleh Bebas kalian mau komen apa. Asal jangan *next* dan *lanjut*
Jangan lupa vote ya.. hargain penulis...
Salam rindu dari aku buat kalian semua...
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Normal Pov...
"Abi. Arcilla berangkat kuliah dulu ya."
"Iya. Aditya akan jaga kamu tanpa penyamaran."
"Arcilla nggak mau."
"Arcilla!! Abi cuman takut kejadian tempo hari terulang. Untung ada Zafran dan yang lainnya."
"Tapi-"
"Nurut sama abi atau kamu nggak usah kuliah sekalian." Ucap Zein sebelum pergi.
"Sudah. Turuti saja abimu. Ini demi kebaikanmu sayang."
"Iya umi." Arcilla menjawab dengan lesu. Dia tidak suka dikawal bodyguard.
"Sudah. Jangan cemberut. Aditya menunggumu di depan."
"Iya udah umi. Arcilla berangkat." Setelah itu Arcilla mencium tangan ibunya dan sebelum pergi mengucap salam.
Sampai di luar, Arcilla bisa melihat bodyguard yang ditugaskan menjaganya dari dekat.
"Mari non." Ucap Aditya yang sudah membukakan pintu mobil untuk Arcilla.
"Iya kak." Arcilla langsung masuk ke dalam mobil.
Sesampainya di kampus Arcilla menjadi pusat perhatian karena diikuti bodyguard. Sebenarnya bukan hanya itu, tapi karena bodyguard Arcilla yaitu Aditya yang tampan mencuri perhatian para cewek-cewek disana.
Aditya ini masih muda. Umurnya baru 23 tahun. Dari dulu Aditya memang sudah mengabdi di keluarga Pratama.
"Beneran di intilin lo."
"Iya." Jawab Arcilla apa adanya.
"Tapi bodyguard lo ganteng juga. Kenalin dong." Ucap teman Arcilla lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Thread 2
Ficção Adolescente(sequel White Thread) Sekumpulan remaja yang ingin mengungkap rahasia masa lalu dalam keluarga besar mereka yang disembunyikan selama bertahun-tahun. Rahasia masa lalu dari ibunda Muhammad Azafran Pratama. "Mah... Kapan Zafran bisa ketemu mamah. Zaf...