Hai!!!
Selamat datang di chapter 4
Jangan komen *next* Jangan komen *lanjut*
Komen yang lain kan bisa Contoh nih contoh
"author kok cantik" atau "semangat author 💪"
Komen seperti itu malah lebih bikin aku semangat daripada komen "next"
Komen uneg uneg kalian juga boleh. Uneg uneg kalian tentang alur cerita White Thread. Kalau kalian kasih kritik tentang cerita aku ini aku malah seneng banget.
Juga boleh Bebas kalian mau komen apa. Asal jangan *next* dan *lanjut*
Jangan lupa vote ya.. hargain penulis...
Salam rindu dari aku buat kalian semua...
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Normal pov...
Kantin Fakultas Ekonomi
11 anggota inti The Phoenix sedang berkumpul di kantin.
"Kak Zafran semalam ke mana, sampai ditanyain ke semua anggota The Phoenix?" Syilla lah yang bertanya.
"Iya kak, lo kemana?" Tanya Lio yang penasaran sekaligus khawatir.
"Gue di rumah Alyssa."
"Ngapain?" Fajril bertanya dengan raut wajah tidak suka atas jawaban Zafran.
"Bukan urusan lo." Zafran menjawab dengan cuek.
"Tumben Alesha nggak nyamperin lo Faj." Ucap Nanda saat Alesha melewati meja mereka begitu saja tanpa menyapa Fajril sang pujaan hati.
"Udah sadar kali." Kata Afka.
"Aneh aja lihatnya. Tiap hari kan ngerecokin Faj terus glendotan udah kayak monyet." Kata Lio menimpali.
"Bukannya bagus. Alesha gak ganggu lagi." Kata Afkar.
"Alesha cantik loh a, pinter juga, kenapa lo nggak coba terima dia Aa Fajril?" Tanya Shaka.
"Dia murahan." Jawab Fajril tanpa filter dan wajah datar.
Tak lama setelah jawaban Fajril, Alesha melewati mereka bersama Alyssa. Nanda mencegat keduanya. "Alesha lo kok nggak gangguin Fajri lagi?" Tanyanya.
"Tar gue dibilang murahan lagi." Jawab Alesha dengan sinis.
Shaka, Syilla, Nanda, Dira, Fiona, Lio, Afka, dan Alyssa dibuat terkejut oleh jawaban Alesha. Afkar tersenyum mendengar jawaban Alesha. Arkhan tidak perduli. Fajril terkejut, tapi ia menyembunyikan dengan wajah datarnya. Zafran tersenyum devil.
"Cewek itu kodratnya, dikejar bukan mengejar. Lagian gue capek ngejar yang gak pasti, yang ada malah nyakitin." Sambung Alesha.
"Banyak kok Sha yang ngejar-ngejar lo." Kata Afkar sambil tersenyum.
"Jelas lah. Gue cantik dan pintar. Kemarin aja gue buta. Dahlah gue cabut. Yuk Al." Alesha pergi dengan menarik tangan Alyssa.
"Kumpul di markas jam 7 malem nanti. Ada yang perlu diomongin." Kata Arkhan.
"Siap!" Jawab mereka serentak kecuali Zafran, Fajril, Afkar, dan Afka.
Taman Fakultas Ekonomi
"Kamu beneran ikutin sarannya Zafran, Sha?" Tanya Alyssa pada temannya itu atas sikapnya tadi di kantin.
"Iya. Gue mau turutin ide Zafran buat pura-pura nggak suka sama Faj. Gue udah capek juga dikatain murahan sama bibir judesnya itu. Pingin gue cium tau." Jawab Alesha dengan rasa kesal. Alyssa menggeleng pelan mendengar jawaban temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Thread 2
Ficção Adolescente(sequel White Thread) Sekumpulan remaja yang ingin mengungkap rahasia masa lalu dalam keluarga besar mereka yang disembunyikan selama bertahun-tahun. Rahasia masa lalu dari ibunda Muhammad Azafran Pratama. "Mah... Kapan Zafran bisa ketemu mamah. Zaf...