39. ANGKAZLAS

8 2 0
                                    

。⁠:゚Happy Reading゚⁠:⁠。

Kring kring kring

Bel istirahat berbunyi. Semua murid keluar dari Kelas mereka masing-masing.

"Mau kemana?"Tanya Alfa sambil mencekal pergelangan tangan kanan Zyfa yang baru saja berdiri dari duduknya.

Zyfa menatap Alfa yang mencekal pergelangan tangan kanannya."Aku mau beli susu Indomilk."Jawab Zyfa.

"Duduk, biar aku yang beliin."Titah Alfa lalu melepaskan cekalannya seraya berdiri dari duduknya lantas melangkahkan kakinya menuju stand minuman.

Alfa kembali dengan kantong plastik transparan yang ia bawa di tangan kanannya. Ia mendudukkan dirinya di kursi, tepat di sebelah kiri Zyfa.

Alfa meletakkan kantong plastik transparan tersebut di atas meja, tepat di hadapan Zyfa.

Zyfa tersenyum merekah melihatnya, ia membuka kantong plastik transparan tersebut lalu mengeluarkan sebuah kotak susu Indomilk rasa Coklat.

"Makan dulu."Ucap Alfa setelah mengambil kotak susu tersebut.

Zyfa mencebikan bibirnya dengan wajah kesalnya."Gitu aja terus."Ucap dengan kesal.

Alfa terkekeh melihatnya."Udah, sekarang makan. Terus minum susunya."Ucapnya sambil meletakkan sebuah piring yang berisikan nasi goreng seafood di hadapan Zyfa.

Seorang perempuan mendudukkan dirinya di kursi meja tersebut, tepat di sebelah kanan Gibran.

Gibran menatap orang tersebut."Ngapain?"Tanyanya dengan wajah datarnya.

"Aku mau jelasin semuanya."Ucap Kayla seraya menatap Gibran.

"Kak Kayla."Panggil Zyfa sambil menatap Kayla dengan wajah sumringah. Kayla tersenyum sebagai tanggapan.

"Ngga ada yang perlu dijelasin lagi. Pergi dari sini, dan jangan pernah nampakin wajah lo di hadapan gue lagi!"Ucap Gibran dengan tegas sambil menatap Wajah Kayla.

"Kalau memang kamu ngga mau ngeliat aku, itu ngga penting. Yang penting itu kamu mau ngedengarin penjelasan aku."Ujar Kayla.

"GUE BILANG PERGI, YA PERGI! NGGA USAH NYARI SIMPATI!"Bentak Gibran dengan beranjak dari kursi.

Kayla terlonjak kaget, begitupun dengan mereka yang ada didalam kantin.

Mata Kayla mulai berkaca-kaca, ia mendongakkan kepalanya dan menatap Gibran. Ia berdiri dari duduknya dan menatap Gibran dengan tatapan kecewa.

Kayla pergi dari sana dengan berlari. Zyfa yang melihat Kayla pergi langsung saja berdiri dari duduknya."Kalian semua ngga ngerti apa yang dimaksud kak Kayla. Kalian semua cuma bisa nyimpulin tanpa bukti tertentu."Ucapnya lalu pergi dari sana dengan berlari menyusul Kayla.

☆☆☆☆☆

"Kenapa?"Tanya Fanya pada lelaki yang duduk di kursi, tepat di hadapannya yang terhalangi oleh sebuah meja.

"Motif balas dendam."Ucap Alister. Ya, lelaki tersebut adalah Alister.

"Penting?"Tanya Fanya dengan salah satu alis yang dinaikkan sekilas.

"Katakan, atau kau akan dikurung di sini."Ujar Alister.

Fanya terkekeh pelan lantas berucap."Emang lo siapa? Ngapain juga lo peduli sama gue."

"Bukannya lo ngga suka. Eh, maksudnya benci sama gue. Jadi, untuk apa lo takut gue dikurung."Lanjutnya lalu menatap Alister.

Alister melipat kedua tangannya di depan dada."Tinggal mengatakannya apa susahnya."Ucapnya seraya menatap manik mata milik Fanya.

Fanya mencondongkan tubuhnya ke depan dengan kedua lengan tangan yang menjadi sebagai penumpu."Lo mau tahu?"Tanyanya seraya menatap Alister.

Alister hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanggapan. Fanya merubah cara duduknya seperti semula. Yaitu dengan kaki kanan yang dinaikkan ke kursi, dan tangan kanan yang diletakkan di atas lutut kaki kanannya.

"Motif gue balas dendam ya ngebalas apa yang dia perbuat."Ucap Fanya.

"Maksudnya mereka."Lanjutnya.

"Kalau lo ngga paham, ya dipahami aja."Ujar Fanya lantas berdiri dari duduknya.

"Gue ngantuk."Lanjutnya lalu melangkahkan kakinya pergi dari sana.

Alister menatap kepergian Fanya."Siapa?"Tanyanya entah kesiapa dalam hati.

Basecamp Blacksnake

Hari mulai sore. Sebagian anggota Blacksnake berkumpul di ruang tamu Basecamp. Sebagiannya lagi berjaga di gerbang Basecamp untuk menyambut seseorang.

Dari arah sana, terlihat seseorang yang tengah berjalan seperti seorang maling yang akan mencuri sesuatu, sesekali ia menoleh ke kanan, kiri, dan juga ke belakang.

Orang tersebut memakai sebuah topeng singa dengan pakaian yang serba hitam.

Salah satu anggota Blacksnake melihat orang mencurigakan langsung saja membuka gerbang Basecamp lalu keluar.

"Mana Ketua lo?"Tanya orang bertopeng tersebut setelah sampai di hadapan salah satu anggota Blacksnake.

"Ngapain lo nyari dia? Kalau ngga ada urusan mending lo pergi! Daripada lo jadi lauk."Ucap lelaki tersebut dengan tegas.

Orang bertopeng tersebut tersenyum miring di balik topengnya ia kemudian meninju lelaki tersebut tanpa aba-aba, ia menerobos masuk ke dalam gerbang Basecamp.

Anggota Blacksnake yang melihat orang bertopeng tersebut di buat terkejut. Lelaki tadi masuk ke dalam gerbang lalu menyerang orang bertopeng tersebut.

Mereka yang melihat temannya menyerang orang bertopeng tersebut langsung saja ikut menyerang orang bertopeng tersebut.

Mereka yang ada di ruang tamu Basecamp langsung saja berlari keluar dari Basecamp dan melihat hal apa yang terjadi di luar.

"STOP!"Teriak Farel.

Orang bertopeng tersebut menatap Farel lalu melangkahkan kakinya menuju ke arah Farel."Apa kabar?"Tanya orang bertopeng tersebut seraya menepuk pundak Farel sebanyak dua kali.

☆☆☆☆☆

Orang bertopeng tersebut telah membuka topengnya. Ia kini tengah terduduk di sofa singel.

"Selamat datang, Ketua!"Ucap anggota Blacksnake secara bersamaan sambil membungkukkan tubuhnya.

"Hm."Mereka semua mendudukkan dirinya di sofa. Sofa tersebut lumayan panjang dan banyak.

Lelaki tersebut mengeluarkan handphonenya dari saku celananya. Ia mengotak-atik handphonenya lantas meletakkannya diatas meja."Cari perempuan itu."Ucapnya kepada mereka.

Mereka semua melihat handphone lelaki tersebut yang menampilkan sebuah foto seorang perempuan yang tengah tersenyum manis."Begitu manis ciptaanmu, Tuhan."Ucap salah satu anggota Blacksnake saat melihatnya.

Lelaki tersebut langsung saja menatapnya dengan tatapan tajamnya."Cari dan bawa ke Mansion gue!"Ucapnya.

"Lo mau ngapain dia?"Tanya Farel seraya menatap lelaki tersebut.

"Dia orangnya."Jawab lelaki tersebut.

。⁠:゚To Be Continue゚⁠:⁠。

Tadi Harlen latihan, dan kalian tahu? Suasananya sangat tidak bagus. Apalagi anggotanya, aku ngga suka banget sama mereka.

Harlen baru ada waktu buat update, soalnya beberapa akhir-akhir ini Harlen pusing soal ekonomi. Apalagi ada banyak projek Harlen yang selesaipa lama banget.

Di bab ini sama sekali tidak ada tokoh baru. Begitupun dengan bab sebelumnya.

Written
Jum'at 5 Januari 2024

Publish
Sabtu 20 April 2024

ANGKAZLAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang