45. ANGKAZLAS

7 2 0
                                    

。⁠:゚Happy Reading゚⁠:⁠。

Hari mulai sore. Terlihat seorang perempuan yang kini tengah berjalan menyusuri jalan yang begitu sepi dengan tangan kanan yang setia menenteng sebuah kantong plastik berwarna hitam.

Tiba-tiba ada sebuah cahaya kendaraan dari arah belakang. Mobil yang begitu bersih dan terlihat begitu kinclong dengan warna yang serba hitam.

Mobil tersebut berhenti di sebelah kanan perempuan tersebut.

"Untuk apa pemilik mobil ini datang kemari?"Tanya perempuan tersebut entah kesiapa dalam hati seraya menatap mobil tersebut.

"Bukannya di sini ngga ada perumahan sama sekali, selain gubuk yang kumiliki."Ujar perempuan tersebut dalam hati.

Dari dalam mobil, seorang lelaki yang kini terduduk di samping kursi kemudi menatap ke arah luar, tepatnya menatap perempuan tersebut.

"Dia."Ucap lelaki tersebut. Yakni Grant. Ia langsung mengerjakan perintah sahabatnya yang begitu menyebalkan.

Dua orang lelaki yang terduduk di kursi penumpang keluar dari mobil. Perempuan tersebut yang melihat mereka berdua langsung saja melarikan diri. Jangan sampai hal tersebut terulang kembali.

Mereka mengejar perempuan tersebut. Perempuan tersebut berusaha sekuat tenaga untuk terus berlari dari kejaran dua lelaki tersebut.

Namun, ia tidak bisa menahan lelah, ia tidak kuat. Kedua lelaki tersebut memegang lengan perempuan tersebut lalu membawanya menuju ke arah mobil.

"Lepasin!"Ucap perempuan tersebut seraya memberontak, sesekali ia menginjak kaki mereka berdua. Sedangkan mereka yang menerima injakan dari perempuan tersebut tidak merasakan apa-apa dan terus membawa sang empu menuju ke arah mobil.

"KALIAN DENGER NGGA?! KALO KALIAN MAU UANG YA BILANG BAIK-BAIK! JANGAN KEK GINI!"Teriak perempuan tersebut dengan suara yang begitu menggelegar, sehingga kedua lelaki tersebut di buat meringis mendengar teriakannya.

"Nona, Nona tinggal ikuti kami."Ucap salah satu dari mereka yang memegang lengan tangan kanan perempuan tersebut.

"Kalau memang mereka mau nyulik gue, tapi kenapa mereka ngebawa gue dengan cara halus. Ngga kayak yang sering gue liat."Ucap perempuan tersebut dalam hati.

Perempuan tersebut mengangkat kedua kakinya."Gue berat ngga?"Tanyanya pada mereka berdua yang masih enteng memegang kedua lengannya.

"Tidak, Nona."Jawab salah satu dari mereka yang memegang lengan tangan kanan perempuan tersebut.

Perempuan tersebut menggoyang-goyangkan tubuhnya ke depan dan ke belakang, seperti orang yang sedang berayun-ayun.

"Kalian mau bawa gue kemana?"Tanya perempuan tersebut seraya menatap mereka berdua secara bergantian dengan kepala yang mendongak ke atas. Ya kali ke bawah.

"Ke suatu tempat."Jawab salah satu dari mereka yang memegang lengan tangan kiri perempuan tersebut.

"Kalian ngga bakal ngeperkosa gue kan?"Tanya perempuan tersebut seraya menatap telapak tangan kanannya yang kini tengah menggenggam kantong plastik berwarna hitam yang tadi ia bawa.

"Tidak, Nona."Jawab salah satu dari mereka yang memegang lengan tangan kanan perempuan tersebut.

Mereka telah sampai disamping mobil tersebut. Salah satu dari mereka membuka pintu mobil bagian belakang lalu masuk.

"Masuklah."Ucap lelaki yang kini masih memegang lengan tangan kanan perempuan tersebut.

Perempuan tersebut menengok ke dalam mobil dan melihat dua orang lelaki yang kini tengah terduduk di kursi bagian depan.

"Kalian mau ngegilir gue ya?"Perempuan tersebut menatap lelaki tersebut yang memegang lengan tangan kanannya dengan tatapan sengitnya yang malah terlihat begitu lucu dan imut secara bersamaan. Lucu dan imut itu berbeda ya.

"Masuk."Ucap lelaki tersebut seraya menatap perempuan tersebut dengan tatapan datar yang terlihat begitu menyeramkan dan suara yang seakan ingin memakan mangsanya.

Perempuan tersebut menurut dan masuk ke dalam mobil, ia kini terduduk di dalam mobil dengan kedua lelaki tadi yang ada di sebelah kanan dan kirinya.

Perempuan tersebut membuka kantong plastiknya dan mengeluarkan isinya. Ia menatap mereka berempat secara bergantian.

"Apakah kalian lapar?"Tanya perempuan tersebut dengan gugup.

"Tidak."Jawab mereka berdua yang duduk di sebelah kanan dan kiri perempuan tersebut.

"Kami tidak lapar."Ucap seorang lelaki yang kini tengah menyetir mobil.

Perempuan tersebut akan memakan roti kesukaannya dan menyisakan setengah untuk ia makan nanti pagi. Ia bekerja sebagai penjual bunga untuk memenuhinya kebutuhan sehari-harinya.

Perempuan tersebut bekerja setiap hari tanpa mengenal lelah. Kadang kala ia hanya akan meminum air putih jika uang gajinya habis, terkadang ia juga memakan nasi dengan garam yang di jadikan sebagai lauk. Toko bunga tempat ia bekerja begitu sederhana, itupun ia hanya akan mendapatkan gaji kalau banyak yang laku.

Perempuan tersebut mengunyah rotinya seraya menatap mereka berempat secara bergantian."apa mereka mau ngebunuh gue?"Menolongnya dalam hati.

"Semoga aja perkiraan gue ngga bener."Lanjutnya dalam hati lantas memakan rotinya.

。⁠:゚To Be Continue゚⁠:⁠。

Lagi gabut aja, jadi update deh

See you later 🤗

Written
Selasa 9 Januari 2024

Publish
Senin 6 Mei 2024

ANGKAZLAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang