。:゚Happy Reading゚:。
"Gue adalah anak yang di angkat oleh Arles Venandro."Ucap Alister. Lagi-lagi mereka berdua di buat kaget oleh ucapan Alister.
"Eh, tunggu. Kalo lo anak angkat Om Arles. Jadi, anak kandung Om Arles siapa?"Tanya Li.
"Ngga ada."
"Maksud lo?"Tanya Savieno.
Seorang perempuan paruh baya membawa sebuah nampan yang berisikan sebuah piring yang berisikan cookies, dan tiga gelas yang berisikan minuman yang berwarna merah.
Perempuan paruh baya tersebut meletakkan piring dan lima gelas tersebut di atas meja kaca yang begitu kinclong.
Alister mengambil salah satu gelas yang berisikan minuman tersebut lalu meminumnya. Setelah meminumnya beberapa teguk, ia meletakkannya di atas meja lalu menatap mereka berdua secara bergantian.
Mereka berdua menatap Alister dengan tatapan yang mengintrogasi.
"Arles Venandro alias Papa gue, sama sekali belum menikah. Istrinya cuma Variesca Feronika Venandro, dan anak kandungnya cuma Zyfa dan...."ucap Alister.
Alister menatap mereka berdua secara bergantian."Fanya."Ucapnya.
Lagi dan lagi, mereka berdua di buat kaget akan fakta tersebut.
"Fanya siapa? Kenapa gue ngga pernah ngeliat dia?"Tanya Li.
"Kembaran Zyfa. Gue benci banget sama dia."Ucap Alister.
"Sampai-sampai, gue ngusir dia dari Mansion. Dan ngenuduh dia sebagai dalang kecelakaan kedua orang tua gue."Lanjutnya.
"Dan kalian tau?"Tanya Alister seraya sedikit mencondongkan tubuhnya ke depannya dan menatap mereka berdua secara bergantian.
"Ya ngga lah."Jawab Savieno.
"Gue malah jatuh cinta sama dia."Ucap Alister sambil membenarkan posisi duduknya.
"Kenapa lo bisa jatuh cinta sama dia?"Tanya Savieno lalu mengambil salah satu gelas yang ada di atas meja, ia meminumnya dengan beberapa tegukan lalu meletakkan gelas tersebut di atas meja.
"Dia nyamar sebagai Zyfa setelah kejadian kecelakaan kedua orang tua gue."Jawab Alister.
"Adek lo Zyfa, dia sekarang dimana?"bukan Savieno yang bertanya. Melainkan Li.
"Untuk sementara, dia tinggal di Mansion Alzheiga."Jawab Alister.
"Eh, bukannya Fanya mau balas dendam sama keluarga Alzheiga ya?"Tanya Li
"Dia udah di penjara. Motif balas dendam dia masih belum diketahui."Ujar Alister.
"Dipenjara! Lo ngga ngebebasin my love lo!"Ucap Li dengan heboh.
"Dia udah nyulik adek gue."Ujar Alister.
"Menurut gue. Ngga mungkin si Fanya nyulik Zyfa. Secara kan, mereka bersaudara, Fanya juga ngga mungkin nyakitin adeknya sendiri."Ucap Savieno lalu menyugar rambutnya ke belakang.
"Dia bisa aja nyulik Zyfa karena cemburu."Ujar Alister.
"Cemburu? Menurut gue ngga mungkin deh. Dia juga ngga suka sama lo."Ujar Li seraya menopang dagunya dengan menggunakan tangan kanannya.
"Kenapa lo tau?"Tanya Savieno seraya menatap Li.
"Kalo dia cemburu karena cinta sama Alister. Seharusnya dia nyulik Alister, bukan Zyfa."Jawab Li.
"Gue pusing. Gue cuma ngingetin lo. Lo harus pikirin baik-baik, jangan sampai ngambil keputusan yang salah."Ucap Savieno lantas berdiri dari duduknya.
Savieno melangkahkan kakinya pergi dari sana.
"Gue bakal bantu lo, kalo gue ada waktu luang."Ucap Li seraya berdiri dari duduknya lalu melangkahkan kakinya pergi dari sana.
Alzheiga High School
Kringggg
Bel pulang berbunyi. Para siswa-siswi Alzheiga High School berbondong-bondong keluar dari kelas dan juga sekolah menuju parkiran. Sebagian dari mereka langsung keluar menuju ke arah gerbang, guna menunggu kedatangan bus di halte.
"Lo mau ke rumah Kayla?"Tanya Alfa seraya menaiki motornya.
Gibran yang ingin memakai helm full facenya tidak jadi memakainya kala mendengar pertanyaan dari Alfa."Iya."Ucapnya.
"Gue juga."Ujar Alfa.
"Untuk apa?"Tanya Gibran lalu memakai helm full facenya.
"Sesuatu."Jawab Alfa lalu memakai helm full facenya.
Mereka berdua menyalakan mesin motornya lalu menancap gas motornya. Mereka pergi dari sana setelah berpamitan dengan yang lainnya.
Kini hanya tertinggal Keenan, Satria, Alan, Liona, Akiya, dan Nata. Alan membonceng Akiya. Sedangkan Keenan? Ya pasti ia membonceng Istrinya lah. Yakali janda pirang yang menjaga di lampu lalu lintas.
Satria pulang dengan memakai motornya tanpa boncengan. Sedangkan Liona? Ia dijemput oleh supir pribadi Daddynya.
Kenapa Nata tidak ikut dengan Liona? Nata sudah bersuami, dan ia tinggal di Mansion Danuarta. Sedangkan Liona? Ia sekarang tinggal di Mansion Mahendra. Dan untuk rumahnya yang dulu, rumah tersebut ditempati oleh Bi Sarah beserta keluarganya.
☆☆☆☆☆
Seorang lelaki dengan setelan jasnya kini tengah terduduk di sebuah kursi seraya menatap kertas dokumen yang ada di tangannya dengan kacamata yang bertengger manis di atas hidungnya.
Lelaki tersebut menatap sekretarisnya yang kini tengah terduduk di kursi, tepat di hadapannya yang hanya terhalangi oleh sebuah meja.
"Bawa dia, dan kurung di kamar pribadiku."Ucap lelaki tersebut seraya meletakkan kertas dokumen tersebut di atas meja.
"Baik, Tuan."Ucap lelaki tersebut yang bernama Grantland Hezekiah Matthew atau yang lebih kerap dipanggil Grant. Ia merupakan sahabat lelaki tersebut, dan ia menyandang sebagai Sekretaris sahabatnya sendiri.
。:゚To Be Continue゚:。
Harlen update!
Bagaimana? Membagongkan tidak? Ngga jelas? Bertele-tele? Sudah pasti.
Ini cerita pertama Harlen, jadi maklum kalau semuanya seperti pertanyaan yang ada di atas. Kalian bisa minggat, karena memang cerita ini hanya dari kegabutan dan hanya keinginan semata Harlen saja.
See you later 🤗
Written
Selasa 9 Januari 2024Publish
Sabtu 4 Mei 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKAZLAS [END]
Teen FictionJudul awal: Waktu Yang Berlalu, Different Colours, Kegelapan Yang Menggelap, Alfaza. Judul Sekarang: ANGKAZLAS ____________________________________________ Hai, ini cerita pertama yang aku bikin 🤗 Semoga kalian menyukainya. Sebelum baca, jangan lu...