。:゚Happy Reading゚:。
"JANGAN PERNAH MENGGANGGUNYA!"Teriak seorang lelaki dengan pakaian formalnya yang kini berjalan menghampiri mereka berdua.
Alfa memandang lelaki tersebut dengan tatapan yang penuh tanda tanya. Siapa lelaki ini?
Lelaki tersebut menggenggam tangan perempuan tersebut dan membawanya pergi dari sana tanpa mengeluarkan satu kata pun.
Alfa memandang punggung mereka berdua sampai menghilang dari pandangannya, ia kemudian melangkah kakinya menuju parkiran dan menaiki motornya dan memakai helm full facenya lalu menyalakan serta menjalankan motornya pergi dari sana.
Brumm brummmm
Kini Alvin dan Liona telah sampai di depan pagar rumah Liona. Liona turun dari motor dan mengembalikan helm Alvin.
Alika yang baru saja keluar dari rumah dibuat kaget. Siapa yang bersama anaknya?
Dengan cepat Alika berjalan menghampiri mereka berdua dan membuka pagar rumahnya."Ona."Panggilnya.
"Ehh, Mommy."Ucap Liona setelah membalikkan tubuhnya lalu menyalimi Alika.
Alvin membuka helm full facenya dan ikut menyalimiAlika."Tante pikir siapa, ternyata Alvin."Ujar Alika.
"Maaf ya, sayang. Mommy lambat jemput ONA, soalnya tadi Mommy ketiduran."Ucap Alika dengan raut wajah bersalah.
"Ngga papa kok Mom, lagian ada Vino yang nganterin Ona."Ujar Liona seraya tersenyum.
"Terima kasih ya, udah nganter Ona pulang."Ucap Alika disertai dengan senyuman.
"Iya, Tan. Kalo gitu Alvin pulang dulu."Ucap Alvin.
"Ngga mau mampir dulu?"Tanya Alika.
"Ngga usah, Tan. Lagian Tante pasti mau pergi. Ngga baik berduaan didalam rumah."ujar Alvin.
"Ada Bi Sarah kok."Ucap Alika.
"Alvin ada urusan anak Glendara."Tolak Alvin.
Alika menganggukkan kepalanya."Baiklah, tapi lain kali mampir dulu. Soalnya Ona ngga punya teman."Ujarnya.
Ya, memang benar. Liona sama sekali tidak memiliki teman dirumah. Liona paling malas untuk keluar rumah hanya untuk sekedar hal yang seperti itu.
Alvin menganggukkan kepalanya lalu memakai helm full facenya, ia kemudian menyalakan dan menjalankan motornya. Tapi sebelum ia pergi dari sana, Alvin sempat menyalimi Alika dan mengucapkan salam kepada mereka berdua.
☆☆☆☆☆
Brumm brummmm
Keenan dan Nata kini juga telah sampai di Mansion Danuarta.
"Pulangnya jangan terlalu malam."Peringat Nata setelah turun dari motor Keenan.
"Iya."Ucap Keenan.
"Kalau pulangnya diatas jam sepuluh, ngga ada peluk-peluk."Ancam Nata seraya menatap Keenan dengan tatapan garangnya.
Keenan langsung saja kelabakan. Oh tidak, ia tidak bisa tidur jika tidak dipeluk dan memeluk Istrinya."Iya, Inan bakal pulang cepat. Ta-pi, masih ada peluk kan?"Tanyanya dengan gugup.
"Masih, kalau ngga melanggar aturan."Jawab Nata.
"Kalau begitu Inan pergi dulu."Ucap Keenan.
Nata menyalimi Keenan dan Keenan mencium kening Nata dengan cukup lama, sehingga....
"Kapan udahnya?"Tanya Nata.
"CUP."
Nata menyentuh keningnya"Tuh kan, liurnya nempel"Ucapnya dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKAZLAS [END]
Novela JuvenilJudul awal: Waktu Yang Berlalu, Different Colours, Kegelapan Yang Menggelap, Alfaza. Judul Sekarang: ANGKAZLAS ____________________________________________ Hai, ini cerita pertama yang aku bikin 🤗 Semoga kalian menyukainya. Sebelum baca, jangan lu...