。:゚Happy Reading゚:。
"Tidak boleh?"Tanya lelaki tersebut.
"Kita kan bersaudara."Jawab Zyfa sambil memainkan jemari kedua tangannya.
"Siapa bilang hm?"
"Kita memang saudara. Tapi tidak sedarah."Ujar lelaki tersebut dengan lembut seraya menatap Zyfa dengan lembut pula.
"Aku menyukaimu dari dulu."Lanjutnya lalu mencium kening Zyfa dengan penuh kasih sayang, cinta, dan obsesi.
Zyfa mengerjabkan matanya seraya menatap Abangnya."Sejak ka-pan?"Tanyanya dengan gugup.
"Kau pasti lapar. Kau ingin makan apa hm?"Tanya lelaki tersebut seraya terus mengusap lembut surai rambut milik Zyfa.
"No, jawab dulu pertanyaan aku."Ucap Zyfa.
"Ok, aku jawab. Aku menyukaimu waktu kau sakit."Ucap lelaki tersebut sambil menatap Zyfa dengan lembut.
"W-waktu sakit, satu bulan yang lalu."Gumam Zyfa yang masih dapat didengar oleh Abangnya.
"Ya, dan bukan hanya menyukaimu."Ucap lelaki tersebut.
"Tapi juga mencintaimu."Lanjutnya sembari tersenyum.
"Cinta."Ucap Zyfa dalam hati.
"Tapi kan ki–"Ucap Zyfa yang langsung dipotong oleh lelaki tersebut.
"Ingat! Kita memang bersaudara. Tapi tidak sedarah."Potong lelaki tersebut dengan jari telunjuk tangan kanannya di depan bibir Zyfa.
Lelaki tersebut menurunkan tangannya dan beralih mengusap lembut surai rambut milik Zyfa dengan menggunakan tangan kirinya.
Zyfa menatap manik mata milik Abangnya dengan intens. Ia lantas mencari sesuatu dimata Abangnya.
"Kenapa hm?"Tanya lelaki tersebut saat menyadari keterdiaman Zyfa.
"Aa it-tu eh...."Ucap Zyfa dengan gugup.
Lelaki tersebut memperbaiki tata rambut Zyfa yang sedikit berantakan."Menginginkan sesuatu hm?"Tanyanya dengan lembut.
Zyfa menggelengkan kepalanya dengan ribut lantas bertanya."Kenapa bisa?"
"Kau adalah milikku, dan tidak ada yang bisa memilikimu selain diriku."Ucap lelaki tersebut lalu memeluk tubuh Zyfa dengan erat.
"T-tapi, Zyfa pacaran sama Alfa."Ujar Zyfa seraya menahan dada Abangnya dengan menggunakan kedua telapak tangannya.
Lelaki tersebut mengurai pelukannya dan menatap Zyfa dengan lembut."Hanya karena dendam kan? Tidak lebih."Ucapnya lantas kembali memeluk Zyfa. Ia menumpukkan dagunya pada bahu kiri Zyfa dan sesekali menciumi rambutnya.
"Kenapa bisa? Yamg gue inginkan adalah kasih sayang sebagai Abang."Ucap Zyfa dalam hati.
"Kenapa? Argh, bodoh. Gue jatuh di lubang yang gue buat sendiri."Lanjutnya dalam hati.
"Ini ngga boleh dibiarkan. Gue tidak boleh jatuh."Lanjutnya lagi dalam hati.
Mansion Damons
"Mama mau kemana?"Tanya Kayla saat melihat Mamanya berjalan menuju pintu utama Mansion.
"Mama ada urusan bentar, uang bulanan udah Mama transfer ke rekening kamu."Ucap Vanya seraya membawa sebua dokumen ditangannya.
Revanya Alsarah Damons atau yang kerap dipanggil Vanya merupakan Mama Kayla. Vanya juga merupakan saudara kembar Vandra, ayah dari Alvin dan Alan. Vanya memiliki sebuah Cafe yang ia rintis sendiri tanpa bantuan sang suami. Ia merintisnya sebelum menikah dengan sang suami.
Kayla memandang punggung Vanya yang kini telah menghilang dibalik pintu utama Mansion.
"Terus saja begitu."Ucap Kayla.
"Apa susahnya sih, ngeluangin waktu buat Anaknya"Lanjutnya lantas mengalihkan pandangannya kearah televisi.
。:゚To Be Continue゚:。
Written
Ahad 31 Desember 2023Publish
Senin 1 April 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKAZLAS [END]
Ficção AdolescenteJudul awal: Waktu Yang Berlalu, Different Colours, Kegelapan Yang Menggelap, Alfaza. Judul Sekarang: ANGKAZLAS ____________________________________________ Hai, ini cerita pertama yang aku bikin 🤗 Semoga kalian menyukainya. Sebelum baca, jangan lu...