Jaemin memegang tangan Haechan dengan erat, sejak di bawa ke rumah sakit Haechan belum juga membuka matanya. Meskipun dokter juga bilang kalau Haechan baik-baik saja, namun tetap saja ada rasa takut di hatinya.
"Haechan-ah" bisik Jaemin lirih seraya menaruh tangan Haechan di keningnya.
"Eungh"
Suara lenguhan pelan itu membuat Jaemin mengangkat kepalanya, dan ia tersenyum saat melihat Haechan sudah membuka matanya.
"Dimana?" Tanya Haechan.
Jaemin mengelus kepala Haechan dengan sayang, "rumah sakit" ujar Jaemin yang membuat Haechan menatap sekeliling.
"Yang lain?" Tanya Haechan.
"Beberapa member diminta untuk kembali ke hotel oleh Yoojin hyung, disini ada Jeno dan Taeyong hyung juga yang membantu untuk menjagamu" jawab Jaemin.
Haechan memegang tangan Jaemin, "aku mau duduk" ujar Haechan dan Jaemin pun lekas membantu Haechan untuk duduk. Ia mengubah ranjang pasien agar Haechan bisa duduk dengan nyaman.
Jaemin lalu duduk di depan Haechan, "apa yang terjadi? Dokter mengatakan tidak ada yang salah denganmu Haechan" ujar Jaemin seraya menatap Haechan dengan pandangan dalam.
Haechan pun hanya menggelengkan kepalanya pelan tanda ia juga tidak tahu, "dadaku tiba-tiba terasa sakit begitu saja" jawab Haechan yang membuat Jaemin memegang tangan Haechan dengan erat.
"Apa mungkin terjadi sesuatu dengan hyungku Jaemin?" Tanya Haechan tiba-tiba yang membuat Jaemin terdiam, karena ia juga tidak tahu harus menjawab apa dengan pertanyaan Haechan.
"Kau mau menghubunginya?" Tanya Jaemin dan Haechan pun mengangguk, segera Jaemin berdiri untuk mencari handphone Haechan. Namun baru saja Haechan memegang handphonenya, Taeyong malah masuk ke dalam kamar Haechan membuat Haechan dengan cepat menyembunyikan ponselnya kembali.
"Kau sudah sadar?" Tanya Taeyong dan Haechan pun mengangguk, tapi tangannya di bawah selimut bergerak untuk menyembunyikan handphonenya lebih dalam.
"Istirahat dulu sehari ya disini" ujar Taeyong dan Haechan pun mengangguk, "hyung harus kembali ke hotel sebentar untuk mandi dan bawa pakaian kalian" ujar Taeyong lagi dan lagi-lagi Haechan hanya mengangguk beserta dengan Jaemin juga.
Taeyong menatap pada Jaemin, "jaga Haechan, kalau ada apa-apa segera hubungi aku" ujar Taeyong dan Jaemin pun mengangguk. Taeyong menatap Haechan lagi sebelum ia mengecup kening Haechan dalam, yang membuat Haechan terpaku. Tidak Jeno dan Jain pun terkejut dengan perbuatan Taeyong, karena tidak biasanya lelaki itu melakukan skinship dengan Haechan tanpa Haechan yang memulai lebih dulu.
"Hyung pergi dulu" pamit Taeyong pada Haechan yang masih diam, sedangkan pada Jaemin dan Jeno, Taeyong hanya menepuk pundak keduanya.
Wajah Jaemin menatap punggung Taeyong dengan sinis sebelum ia meraih kepala Haechan dan mencium kening Haechan. Tepat di mana Taeyong melakukannya tadi, dan ini benar-benar mengejutkan Haechan yang kini malah menatap bingung pada Jaemin.
"Jangan merasa senang karena di cium Taeyong hyung, aku tidak suka" ujar Jaemin dengan suara mencicit yang membuat Haechan malah tersenyum geli.
"Aku juga mau" ujar Jeno yang tidak mau kalah, ia pun ikut-ikutan mencium kening Haechan.
"Kalian berdua ini suka denganku?" Tanya Haechan.
Jeno dan Jaemin spontan mengangguk, membuat Haechan malah tersenyum kecil. Karena menurutnya sangat lucu melihat mereka antusias seperti ini, mirip seperti anak kecil.
"Asal tahu Chan kalau pria jadi kayak anak kecil selain di depan orang taunya itu berarti kamu spesial"
Kata-kata Donghyuck terngiang-ngiang di telinga Haechan,
KAMU SEDANG MEMBACA
Twiins
FanfictionLee Donghyuck dan Lee Haechan adalah dua pemuda bersaudara yang kembar identik, wajah mirip, tinggi badan sama, tidak dapat dibedakan sama sekali jika salah satu tidak memperkenalkan diri mereka. namun dua bersaudara ini punya kehidupan berbeda dan...