Part 35

1.4K 206 35
                                    

Haechan terbangun dengan keadaan yang luar biasa lelah, Jeno semalam benar-benar melakukannya dengan sangat bersemangat. Haechan melihat tangan yang ada di pinggangnya, sepertinya Jeno masih tidur.

Haechan melepas pelukan Jeno lalu mulai memungut pakaiannya, Haechan perlu ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Saat membuka pintu kamar mandi, Jeno juga bangun dan duduk di ranjang. "Haechan" panggil Jeno dengan nada suara manja.

"Aku mau mandi" jawab Haechan dan Jeno langsung berbalik untuk melihat ke arah Haechan dan kekasihnya sudah menghilang di balik pintu.

Jeno langsung melompat turun tanpa mengenakan apapun dan menyusul masuk ke dalam kamar mandi. "Mandi bersama" ajak Jeno.

Tapi Haechan malah menatap Jeno dengan pandangan dalam, "kau sungguh-sungguh akan mandi bukan?" Tanya Haechan dan Jeno pun mengangguk.

"Okay" jawab Haechan setuju.

**
Brak

Tangan Haechan menempel di kaca dengan kepalanya yang menoleh kebelakang. Kepalanya di pegang oleh Jeno sembari melumat bibir Haechan dengan kasar.

"Nnngghhh...Jen...eumhh" desah Haechan tidak karuan saat tangan Jeno tengah memainkan milik Haechan dibawah sana.

"Kau...nnnhh...bilang....aah...ki...ta..han...nnhhh..nya...mandi" ujar Haechan susah payah.

Jeno tersenyum seraya menatap wajah Haechan pada pantulan kaca. Kacau, satu kata itu yang harus di gambarkan untuk melihat penampilan Haechan sekarang namun jujur saja Jeno menyukainya.

"Sekali saja" bisik Jeno dengan suara dalam, dan Haechan bisa apa ia hanya bisa menikmati apa yang di perbuat oleh dominannya saja bukan.

Jeno mendorong tubuh Haechan agar lebih menunduk, agar ia lebih mudah memasukkan miliknya. "UKKKHHH" rintih Haechan pelan saat milik Jeno sudah benar-benar masuk.

Perlahan-lahan Jeno mulai menggerakkan tubuhnya, "aah...aahhh..." Desahan Haechan pun terdengar di dalam kamar mandi.

Membuat Jaemin yang baru masuk ke dalam kamar langsung terdiam, "wah brengsek, orang lain kelaparan karena menunggu dia malah terus meraih kenikmatan seperti itu" decak Jaemin kesal sebelum keluar.

*******

Di tempat lain Donghyuck sibuk menyiapkan sarapan, berbagai jenis makanan sudah berjajar rapi diatas meja. Sedangkan  Winwin baru keluar bersama dengan Taehyung.

"Wah Chef Donghyuck memasak" ujar Taehyung senang yang membuat Winwin menatapnya.

"Kau pernah memakan masakan Donghyuck?" Tanya Winwin dan Taehyung mengangguk dengan polosnya tanpa sadar nada suara Winwin terdengar agak berbeda.

"Pulang sana, ini masakan pacarku" ujar Winwin yang mengusir Taehyung.

Taehyung menatap Winwin dengan pandangan tidak percaya, "aku hampir mati kemarin dan sekarang kau mengusirku hanya karena cemburu?" Tanya Taehyung.

Winwin mengeluarkan kartu dari dompetnya, "pergi beli makan saja" ujar Winwin dan Taehyung benar-benar merasa terguncang akan sikap tiba-tiba Winwin.

Taehyung pun akhirnya menatap pada Donghyuck yang malah bersikap masa bodoh dengan sikap kekanak-kanakan Winwin.

"Donghyuck" panggil Taehyung yang membuat Donghyuck berbalik dan Winwin langsung menatapnya dengan tajam.

Donghyuck menghela nafasnya dalam-dalam melihat perilaku Winwin. "Biarkan Taehyung Hyung makan disini, ada begitu banyak yang ku masak kalau hanya berdua tidak akan habis" ujar Donghyuck.

TwiinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang