Part 26

1.8K 264 20
                                    

Donghyuck mengucapkan terima kasih pada pegawai apotik yang telah memberikan pesanannya, selepas memeriksa lebam di punggungnya ia langsung dibawa untuk menebus obat.

"Sudah semua?" Tanya Taeyong.

"HM" jawab Donghyuck singkat.

"Kalau begitu ayo pulang" ajak Taeyong sembari merangkul pundak Donghyuck yang langsung membuat Donghyuck menatap Taeyong dengan pandangan tajam.

Taeyong tertawa dengan canggung sembari mengangkat tangannya kembali, "ayo pulang" ajak Taeyong dengan nada hati-hati.

Donghyuck berjalan lebih dulu meninggalkan Taeyong yang langsung bernafas dengan lega. Baru setelahnya ia langsung berlari mengikuti Donghyuck dari belakang.

Donghyuck awalnya ingin pulang dengan naik taksi, namun dibawah ancaman Yuta yang akan menggendongnya ia pun menurut untuk masuk ke dalam mobil Johnny lagi.

"Kita belum makan malam, sekalian saja bagaimana" ujar Johnny seolah bertanya, namun jelas itu hanya basa-basi.

"Okey" Jungwoo menjawab dengan cepat.

"Turunkan aku di halte depan" ujar Donghyuck.

Namun Taeyong yang duduk di sebelahnya langsung menggelengkan kepalanya, "kau juga harus ikut makan Donghyuck, kau juga belum makan malam" ujar Taeyong yang membuat Donghyuck hampir membantah.

Tapi Winwin di sebelahnya, ya posisi Donghyuck ada di tengah-tengah dari kedua pria tampan ini. Winwin langsung menggenggam tangan Donghyuck, "Haechan berpesan untuk membawamu makan" ujar Winwin.

"Aku..."

"Ssssttt, hanya makan Donghyuck" bujuk Johnny yang membuat Donghyuck menggeram kesal.

"Jangan berpikir untuk melarikan diri dengan kepala kecilmu itu" ujar Taeyong mewanti-wanti yang membuat Donghyuck langsung menatapnya dengan pandangan kesal.

*

Restoran yang dilihat Donghyuck membuat Donghyuck tertegun, ini adalah tempat makan favoritnya yang tidak banyak orang tahu bahkan paman dan bibinya pun tidak tahu. Hanya teman-temannya di militer yang tahu tempat ini dan juga Haechan, namun orang-orang itu jelas tidak akan membocorkan hal seperti ini.

Melihat wajah bingung Donghyuck, Taeil tersenyum seraya memegang tangan Donghyuck. "Winwin yang merekomendasikan, kau suka atau tidak?" Tanya Donghyuck.

Kebetulan!

Donghyuck jelas tidak akan percaya tentang hal ini, apalagi sejak bertemu dengan Winwin lagi ia selalu merasa pria ini seperti menyembunyikan banyak hal.

"Ayo masuk" ajak Winwin dan member Ilichil pun serempak langsung berjalan masuk. Untuk Donghyuck ia terpaksa, garis bawahi kalau Donghyuck terpaksa.

*

Member Ilichil menahan senyum di wajah mereka melihat Donghyuck yang makan dengan lahap. Mulutnya bahkan sudah seperti tupai, begitu penuh akan makanan namun masih terus ia isi.

"HM" Donghyuck tersenyum puas akan rasa makanannya yang memang sesuai dengan seleranya.

"Enak?" Tanya Taeil seraya meletakkan sepotong daging di mangkuk Donghyuck. Donghyuck mengangguk dan tersenyum dengan manis, "cobalah Hyung" ujar Donghyuck seraya menyuapi Taeil.

Taeil tersenyum dan mengangguk, "HM, memang enak" jawab Taeil yang membuat Donghyuck tersenyum puas.

Jungwoo menggigit sumpitnya saat melihat kemesraan Taeil dan Donghyuck, jujur saja ia juga mau. Tapi Donghyuck itu benar-benar batu, di dekati seperti apapun Jungwoo selalu diabaikan seolah-olah tidak terlihat.

TwiinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang