Lagi!
Batin Haechan menjerit kesal karena entah yang keberapa kalinya ia dalam posisi ini, saat membuka matanya Haechan melihat seseorang yang tampak tidak asing di depannya.
"Sudah bangun?"
"Cih, pertanyaan bodoh macam apa itu" sahut Haechan sinis seraya menatap setiap orang di depannya dengan pandangan dingin.
Orang yang bertanya tampak tidak tersinggung sama sekali, "Lee Haechan, jika seperti ini kau tampak seperti kakakmu" ujar pria di depan Haechan.
"Hm dia kakak ku bukan kakak mu" jawab Haechan santai seraya berusaha menggerakkan tangannya yang terasa kebas.
"Percuma sayang, jadi anak baik saja jangan banyak melawan" ujar pria itu.
"Cerewet"
Balasan Haechan membuat pria itu kembali tertawa, "tapi kau tahu? Kau tampak lebih menyenangkan daripada hyungmu" ujar pria itu.
"MOON SANGMIN"
Nama orang yang dipanggil itu menatap Haechan dengan pandangan dingin, "kau mengenalku ternyata" ujar Sangmin dingin.
Haechan tersenyum, "hari dimana hyung ku kecelakaan, Taehyung hyung pernah bilang ia dalam misi bersama dan juga dirimu" ujar Haechan.
Sangmin tersenyum sinis, "lalu?" Tanya Sangmin.
"Kau terlibat?"
Satu penjelasan dan mendapatkan kesimpulan yang akurat, "kalian bersaudara tidak bisa diremehkan" ujar Sangmin seraya mendekati Haechan, dengan kuat ia mencengkeram dagu Haechan. Gurat kesakitan tampak di wajah manis Haechan, namun ekspresi Sangmin tidak senang apalagi Haechan tidak mengeluarkan suara tapi hanya menggertakan giginya menahan sakit.
Cuih!
Sangmin terdiam sembari memejamkan mata saat merasakan ludah yang mendarat di wajahnya, wajah Haechan mungkin tampak manis namun perangainya begitu liar. Bukannya marah Sangmin malah tersenyum seraya menatap Haechan dengan penuh minat.
"Kalau saja waktu kita banyak, aku pasti akan membawa mu keranjangku dan membuat mu mengerang sepanjang malam" ujar Sangmin seraya menjilat pipi Haechan.
Sluppurrtt...
Wajah Haechan mengeryit jijik merasakan lidah Sangmin di pipinya, namun saat ia akan meludahi lagi wajah menjijikan itu. Mulutnya telah dibekap dengan kuat, "jangan terus memancing emosi ku sayang, kalau tidak sebelum hyung kesayangan mu itu datang kau pasti telah pergi ke alam lain" ancam Sangmin setelahnya ia lepaskan mulut Haechan dan berjalan pergi.
"Apa kau pikir aku akan takut brengsek" umpat Haechan.
Sangmin mengabaikan Haechan dan malah menatap pada salah satu bawahannya, "Jaga anak itu, aku akan pergi sekarang" perintah Sangmin pada orang-orangnya.
"Baik" ujar salah seorang bawahan Sangmin.
*******
Yangyang menggerutu kesal sembari menatap dingin tubuh-tubuh yang bergelimpangan di bawah kakinya. "Astaga, kapan habisnya sih para manusia ini" omel Yangyang ketika sesekali ia akan menghindari pukulan dari beberapa target mereka.
Andai bukan untuk Haechan, mana mau Yangyang terlibat dengan para manusia-manusia kotor macam ini. Selepas mereka melacak kemana perginya bajingan-bajingan yang membawa Haechan. Tanpa menunggu semua member NCT pergi untuk menyelamatkan Haechan, bahkan Taeil yang kondisinya belum benar-benar pulih dari kecelakaannya pun ikut.
Di sisi lain ia melihat teman-temannya tidak kesulitan menghajar orang-orang yang mereka lawan. Namun yang membuat Yangyang ketakutan adalah amarah member Dream, disana tampak Jeno dan Jaemin telah melumpuhkan banyak orang yang tak terhitung jumlahnya. Tapi lebih dari itu setiap orang yang terbaring di sekitar mereka tidak hanya sekedar pingsan semata, dari penampilan orang-orang itu bahkan bentuk wajah mereka sudah tidak lagi tampak. Bahkan yang seperti Renjun pun, tidak melewatkan apapun. Pria mungil itu akan menghajar siapapun yang menghalangi jalannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Twiins
أدب الهواةLee Donghyuck dan Lee Haechan adalah dua pemuda bersaudara yang kembar identik, wajah mirip, tinggi badan sama, tidak dapat dibedakan sama sekali jika salah satu tidak memperkenalkan diri mereka. namun dua bersaudara ini punya kehidupan berbeda dan...