Part 28

1.9K 281 37
                                    

Bruk

"Uukkkhhh"

Winwin hanya bisa meringis pelan saat lehernya di cekik dengan kuat oleh Donghyuck. Tubuhnya di tekan di dinding, tapi Winwin tidak melawan sedikit pun di bawah intimidasi Donghyuck.

"Katakan, siapa kau sebenarnya" ujar Donghyuck dengan nada dingin.

"A-...."

"JANGAN BERANI MEMBODOHI KU" bentak Donghyuck.

Winwin tersenyum lembut seraya memegang tangan Donghyuck. Ia tidak melawan dan hanya melepaskan tangan Donghyuck di lehernya.

"Kita bicara baik-baik" ujar Winwin dengan nada membujuk. Donghyuck pada akhirnya mengalah dan mau melepaskan Winwin.

Winwin menarik kursi di dekat meja miliknya dan membiarkan Donghyuck duduk disana, sedangkan dia duduk di ranjang dan berhadapan langsung dengan Donghyuck.

"Jadi...?" Tanya Donghyuck tidak sabar.

"Kau tahu kelompok keluarga Dong di Beijing?" Tanya Winwin.

"Maksudnya keluarga mafia paling berkuasa, Black Dragon?" Tanya  Donghyuck dan Winwin pun mengangguk.

"Itu keluarga kakek ku" jawab Winwin.

Donghyuck memandang dingin pada Winwin, "sekelompok sampah yang melakukan tindakan kriminal dan kejahatan " ujar Donghyuck yang hanya ditanggapi dengan senyum teduh oleh Winwin.

"Hitam dan putih, apa itu ada Donghyuck?" Tanya Winwin.

"Jangan membenarkan kejahatan..."

"Apa tangan mu bersih Donghyuck?" Sambar Winwin bertanya yang langsung membuat Donghyuck terdiam.

"Bagi kalian kami melakukan kejahatan, bagi orang biasa kalian adalah pahlawan padahal kau jelas tahu sistematis di semua negara itu hampir sama" ujar Winwin.

"Kami berani mengaku sebagai penjahat, sedangkan orang-orang yang terlibat dalam politik ataupun sebagai abdi negara malah bersembunyi dalam gelap, membunuh, merampok, korupsi, menyelundupkan obat-obatan dan sebagainya" ucapan Winwin memang tidak bisa di bantah oleh Donghyuck.

"Tapi tenang saja, black dragon tidak akan pernah menyalahi aturan yang telah dibuat pemerintah" ujar Winwin, "selama mereka tidak mengusik kamu, maka kami juga tidak pernah mengusik kalian" lanjut Winwin.

Donghyuck memilih untuk tidak berkomentar apapun, sampai tangannya tiba-tiba di genggam oleh Winwin. "Hyung tidak akan melukai mu" ujar Winwin.

"Lalu kau akan melukai orang lain" ujar Donghyuck.

"Hanya mereka yang menyakiti mu" jawab Winwin tanpa ragu.

"CK, itu sama saja" ujar Donghyuck.

"Kau berhak berpikir apapun Donghyuck, jahat akan menjadi jahat jika pikiran kita memikirkan seperti itu..baik tetap akan baik kalau memang kita melihatnya seperti itu" ujar Winwin.

"Tapi kau adalah batas sabarku, asal kau tidak terluka aku juga tidak akan melukai siapapun, tapi kalau kau terluka orang yang menyakiti mu harus membayar sangat mahal" ucapan Winwin jujur saja membuat Donghyuck terharu, karena selain keluarganya tidak ada lagi orang yang akan secara buta berdiri untuk dirinya.

"Kenapa kau harus seperti ini" gumam Donghyuck pelan, namun masih di dengar dengan jelas oleh Winwin.

Grep

Winwin memegang pipi Donghyuck dan memandangnya dalam, "apa kau tidak tahu?" Tanya Winwin dan Donghyuck pun memilih untuk diam.

"Perasaan ku padamu, apakah kau tidak tahu?" Tanya Winwin.

TwiinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang