Bruk
Winwin terjatuh ketika kondisi tubuhnya sudah benar-benar lemah. Banyak luka yang masih mengeluarkan darah segar, dan dengan kondisinya sekarang Winwin merasa sudah tidak sanggup untuk berdiri.
"Si Cheng kau baik-baik saja?" Tanya Taehyung seraya menatap Winwin dengan pandangan khawatir.
"Haaah sepertinya aku belum begitu hebat" ujar Winwin pelan, "bahkan tampaknya aku belum siap untuk melawan tua Bangka itu" lanjut Winwin.
Taehyung memilih mengabaikan ucapan Winwin, ia lebih fokus melihat pada luka di perut Winwin. "Kau harus segera di tangani, bertahan sejenak aku sudah menghubungi orang-orang kita yang lain" ujar Taehyung.
"Ya" hanya itu yang Winwin ucapkan.
Taehyung melepas kaosnya membuat bagian atas tubuhnya langsung terekspos sempurna. Kaos yang ia lepas ia gunakan untuk menekan luka di perut Winwin.
"Tubuhmu semakin bagus" ujar Winwin.
Taehyung menatap Winwin dengan pandangan aneh, "karena kau sedang tidak baik-baik saja aku akan abaikan ucapan tidak jelas mu itu" ujar Taehyung.
Winwin tersenyum kecil, "padahal aku serius" ujar Winwin.
"Tempat ini gelap, sangat cocok untuk bersembunyi namun karena aku tidak bisa melihat wajahmu dengan jelas maka jika kau merasa tidak sanggup katakan padaku" ujar Taehyung.
"Ya"
*******
Bruk
Tubuh Donghyuck ambruk menimpa tubuh Taeil yang ada di bawah. Donghyuck memejamkan matanya menikmati pelepasannya yang kesekian, sedangkan Taeil mencium pucuk kepala Donghyuck dengan sayang.
Perlahan Taeil membantu tubuh Donghyuck agar terbaring di sampingnya. "Hyung mau kemana?" Tanya Donghyuck saat ia merasakan kalau Taeil telah turun dari ranjang.
"Mengambil handuk basah, tubuh mu harus di bersihkan biar tidurnya nanti nyenyak" ujar Taeil yang membuat Donghyuck tersenyum tipis.
"Aku bisa mandi saja" jawab Donghyuck.
"Kau tidak lelah?" Tanya Taeil.
"Lelah" jawab Donghyuck pelan, "tapi aku masih kuat untuk mandi sendiri" jawab Donghyuck sebelum berjalan menuju kamar mandi tanpa mengenakan apapun. Membuat Taeil langsung mengalihkan pandangannya, ya walau memang Taeil sudah melihat semuanya tapi tetap saja melihat tubuh telanjang Donghyuck membuatnya malu. (Untung Taeil, kalau ini Yuta atau Johnny lu GK bakal turun dari tempat tidur Hyuck).
Saat Donghyuck sudah masuk Taeil pun langsung merapikan kasur kembali. Beberapa cairan yang memang keluar di atas selimut Taeil bersihkan.
Taeil terdiam sesaat seraya menutup matanya, ada senyum bahagia yang terukir saat ia ingat apa yang telah ia dan Donghyuck lakukan. Meski begitu Taeil juga merasa kecewa karena saat permainan mereka tadi Donghyuck jauh lebih aktif tentangnya.
"Sepertinya aku harus banyak olahraga agar dapat memuaskan Donghyuck" ujar Taeil yang kebetulan di dengar oleh Donghyuck yang memang keluar sejenak untuk mengambil pakaiannya. Namun karena Taeil tadi menutup matanya ia tidak tahu akan hal itu.
*
Tok
Tok
TokTaeil menatap bingung pada pintu kamar hotelnya, "sudah selarut ini, siapa yang datang?" Bisik Taeil sembari berjalan mendekati pintu.
Saat ia mengintip lubang kecil yang ada di pintu, disana tampak berdiri Chenle.
Cklek
Pintu kamar dibuka, dan Chenle langsung maju. "Hyung mana Donghyuck?" Tanya Chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twiins
FanfictionLee Donghyuck dan Lee Haechan adalah dua pemuda bersaudara yang kembar identik, wajah mirip, tinggi badan sama, tidak dapat dibedakan sama sekali jika salah satu tidak memperkenalkan diri mereka. namun dua bersaudara ini punya kehidupan berbeda dan...