03.45
Donghyuck duduk sembari menulis diatas selembar kertas, ada banyak surat yang ia tulis kali ini. Dan ini adalah lembaran terakhirnya, prajurit disebelahnya pun menatap penasaran atas surat yang di tulis oleh Donghyuck.
"Anda menulis lebih banyak kali ini kapten" ujar prajurit itu.
Donghyuck tersenyum lembut, "karena kali ini ada banyak orang yang ku tinggalkan" jawab Donghyuck yang membuat prajurit itu mengangguk.
Donghyuck melipat surat terakhirnya bertepatan dengan pemberitahuan agar setiap prajurit bersiap. Donghyuck menaikan maskernya seraya mengencangkan tali tasnya.
"Tapi permisi kapten jika saya lancang, tapi bekas merah di leher anda terlihat" ujar prajurit itu dengan nada mencicit menahan malu.
Donghyuck membenahi seragamnya, ia tersenyum paksa pada prajuritnya. Karena Donghyuck pun tidak berdaya, dalam hati Donghyuck ia hanya bisa menyumpahi Winwin.
Flashback
Donghyuck masuk ke dalam mobil Winwin, orang yang menjemputnya di kediaman Samchonnya. "Kau baik-baik saja?" Tanya Winwin dan Donghyuck pun mengangguk.
"Kita langsung ke barak?" Tanya Winwin dan Donghyuck menggelengkan kepalanya.
"Ada hotel yang tidak terlalu jauh dari barak, menginap sebentar disana dulu aku perlu menenangkan diri" jawab Donghyuck pelan dan Winwin pun mengangguk.
*
"Eumh" Donghyuck meremat sprei dibawahnya dengan kuat saat Winwin tengah menjamah tubuhnya.
"Kau yakin melakukan ini?" Tanya Winwin was-was, bukannya apa hanya dalam beberapa jam lagi Donghyuck sudah harus berangkat.
"Brengsek Hyung, jangan berhenti di tengah jalan seperti ini" umpat Donghyuck, ia tengah menikmati permainan Winwin tapi lelaki ini malah menghentikan permainannya.
Winwin kembali menggerakkan pinggulnya saat mendengar umpatan Donghyuck. Dan tidak lama kamar hotel itu kembali terdengar suara desahan Donghyuck.
Flashback End
"Kau punya foundation, concealer atau apapun itu?" Tanya Donghyuck.
"Apa itu kapten?" Jawab sang prajurit yang balik bertanya.
Donghyuck mengangguk paham, "kau tidak punya" jawab Donghyuck pasrah dan prajurit pria itu hanya mengangguk kaku seraya menyimpan rasa penasarannya dalam hati.
******
Haechan menghela nafasnya dalam-dalam saat memasuki dorm Ilichil. "Hay" sapa Yuta yang berdiri di depan pintu.
"Sedang apa Hyung disitu?" Tanya Haechan.
"Menunggu mu" jawab Yuta.
"Donghyuck Hyung sudah berangkat" jawab Haechan dan Yuta pun mengangguk.
"Ehm, aku tahu" jawab Yuta, "sekalipun agak bodoh namun aku tetap ingin mendengarnya langsung dari mulut mu kalau dia sudah berangkat" jawab Yuta yang membuat Haechan menatapnya dengan lembut.
GREP
Haechan memeluk Yuta dengan lembut, "dia berjanji akan kembali padaku, jadi kau tunggu saja Hyung" jawab Haechan dan Yuta pun mengangguk.
"Eoh" jawab Yuta pelan.
Yuta dan Haechan melepaskan pelukan mereka masing-masing, "sudah makan, Taeil Hyung masak banyak" ujar Yuta.
"Kebetulan aku lapar" jawab Haechan.
"Memang kau tidak di berikan makan di rumah samchon dan imo-mu?" Tanya Yuta,
KAMU SEDANG MEMBACA
Twiins
FanficLee Donghyuck dan Lee Haechan adalah dua pemuda bersaudara yang kembar identik, wajah mirip, tinggi badan sama, tidak dapat dibedakan sama sekali jika salah satu tidak memperkenalkan diri mereka. namun dua bersaudara ini punya kehidupan berbeda dan...