Haechan melirik pada Donghyuck yang sejak keluar dari kamar auranya tampak berbeda, ini tidak biasanya melihat kakaknya menjadi segarang ini.
"Hyung" panggil Haechan dengan hati-hati.
Wajah Donghyuck langsung berubah lembut, namun entah kenapa Haechan tetap merasa takut. "Wae, Haechanie?" Tanya Donghyuck.
Haechan sontak menggelengkan kepalanya, "tidak apa-apa, hanya saja...." Haechan menggantung ucapannya dan tidak berani melanjutkan.
"Wae?" Tanya Donghyuck yang masih tersenyum.
"Apa kau baik-baik saja Hyung?" Tanya Haechan pelan.
"Aku baru saja mendapatkan hal yang bagus, tentu saja aku baik-baik saja" ujar Donghyuck.
"Berlian itu memang tidak kecil" Celetuk Renjun, namun Donghyuck malah tersenyum menatap pada Renjun yang tiba-tiba saja merasa merinding. Bahkan Renjun sampai memegang tengkuknya karena merasa bulu kuduknya berdiri.
"Berlian" ujar Donghyuck sembari memainkan sendok yang di pegangnya. "Ini bahkan lebih dari sekedar berlian" jawab Donghyuck sebelum akhirnya berdiri dan pergi.
"Aku hampir lupa bernafas barusan" ujar Jisung pelan.
"Ada yang tidak beres" ujar Haechan dengan nada khawatir.
"Apa sesuatu terjadi?" Tanya Jaemin dan Haechan pun menggelengkan kepalanya tanda ia tidak tahu apapun.
"Guys lihat itu" ujar Jisung pada berita yang ada di televisi.
Semua orang menatap ke arah televisi, mereka semua tercengang dan bingung, namun Haechan hanya berekspresi datar.
"Lami mati?" Tanya Chenle bingung.
"Bagaimana bisa terjadi?" Tanya Renjun juga.
Haechan tersenyum sinis, "orang jahat pasti mendapat karma" jawab Haechan dengan nada dingin. Tapi Jeno memiliki pemikiran lain, melihat dimana jasad Lami ditemukan ia langsung melihat pada Haechan dengan pandangan dalam.
Haechan yang sadar menatap pada Jeno, "apa?" Tanya Haechan.
"Saat kau menghilang di taman bermain, kau kemana?" Tanya Jeno pelan.
Mata Haechan berkilat dingin, "kau menuduh ku?" Tanya Haechan.
Jeno dengan cepat menggelengkan kepalanya, "bukan sayang, jangan salah paham" jawab Jeno cepat karena suara Jeno tidak kecil sekarang member Dream menatap pada mereka.
"Aku tidak akan pernah percaya kau membunuh orang, hanya saja aku takut kau akan terluka" ujar Jeno yang membuat ekspresi Haechan menjadi sedikit lebih baik.
"Aku memang tahu siapa pelakunya, namun aku tidak akan mengatakan apapun juga jangan bahas hal ini apalagi di depan hyungku" ucap Haechan serius, "kalau sampai hyungku tahu tentang ini, aku benar-benar akan meninggalkan kalian semua" lanjut Haechan mengancam.
Chenle langsung memeluk Haechan dari samping, "tidak akan ada yang membahasnya, Hyung jangan khawatir" ujar Chenle.
"Aku pegang kata-kata kalian" ujar Haechan seraya menatap pada Jaemin yang juga sedang menatap Haechan.
*******
Donghyuck pada akhirnya memilih untuk ke dorm Ilichil, "DONGHYUCK" pekik Jungwoo senang sembari menarik Donghyuck masuk ke dalam dorm dan hanya diikuti oleh Donghyuck.
"Mana Winwin Hyung?" Tanya Donghyuck.
"Dia pergi sejak pagi" jawab Jaehyun.
"Kemana?" Tanya Donghyuck.

KAMU SEDANG MEMBACA
Twiins
FanfictionLee Donghyuck dan Lee Haechan adalah dua pemuda bersaudara yang kembar identik, wajah mirip, tinggi badan sama, tidak dapat dibedakan sama sekali jika salah satu tidak memperkenalkan diri mereka. namun dua bersaudara ini punya kehidupan berbeda dan...