Hari ini, Saviera disibukkan dengan aktivitasnya di Resto and Bakery. Pukul 16.00, Saviera baru ada waktu mengistirahatkan dirinya di ruangan karena ia baru saja selesai mencoba resep baru
Saviera mencoba resep baru untuk beberapa cakenya, resep yang ia buat sendiri tentunya. Pada saat Saviera membuka handphone, terdapat beberapa panggilan masuk dari Polixa
Handphone Saviera berdering, panggilan masuk kembali dari Polixa. 'Untuk apa Polixa terus menghubungi?. Saviera membatin. Saviera pun mengangkat panggilan tersebut
📞 Polixa is calling..
"What's wrong?" tanya Saviera
"Sa, lo bisa ke sini?" jawab Polixa
"Kemana? rumah sakit pelita? lo baik-baik aja kan Polix?" Saviera bertanya, ia khawatir
"Gue baik-baik aja, tapi tolong lo ke sini ya. Bukan ke rumah sakit pelita, nanti alamatnya gue share ke lo, gue tunggu sa" Setelah berucap seperti itu, Polixa langsung mematikan sambungan.
Setelah mendapat share location dari Polixa, Saviera segera beranjak mengambil tasnya beserta kunci mobil. Saviera segera pergi meninggalkan ruangan. Ia melangkah keluar Quello di Vier dengan langkah seribu untuk sampai mobil
Saat sudah berada didalam mobil, Saviera segera menancapkan gas menuju lokasi yang diberikan Polixa. Saviera gelisah disepanjang perjalanan, ia takut terjadi sesuatu dengan sahabatnya walaupun tadi Polixa mengatakan ia baik-baik saja.
45 menit perjalanan, Saviera memberhentikan mobil tepat di depan sebuah rumah mewah di salah satu cluster ternama. Saviera bingung kenapa Polixa memintanya datang ke sini, ia melihat mobil Polixa terparkir di halaman rumah tersebut
Dengan keraguan, Saviera melajukan Lexus LS kesayangannya masuk ke area rumah tersebut. Saviera memarkirkan mobil kesayangannya tepat di samping mobil Polixa. Setelah itu, ia keluar mobil dan melangkah menuju pintu masuk
Pintu rumah tersebut terbuka, Saviera melihat di ruang tamu ada Polixa dan Naresha. Apakah ini rumah Naresha? Saviera pun tidak tahu. Polixa dan Naresha yang menyadari kehadiran Saviera menoleh ke arah sang puan, lalu menghampirinya
"Saviera, thanks ya udah mau datang ke sini. Kita langsung ke kamar aja, ayo ikut aku" Naresha menggandeng Saviera dan membawa Saviera masuk begitu saja. Saviera bingung, sangat bingung.
Naresha membawa Saviera ke lantai tiga, saat berada di depan pintu sebuah kamar, Naresha memberhentikan langkahnya. 'Kamar siapa ini? untuk apa Naresha membawa Saviera kesini?' Saviera bertanya dalam hatinya
"Kamu masuk ke dalam ya sa"
"Ini kamar siapa?" tanya Saviera
"Kamar Ronadio" jawab Naresha
"Kenapa kamu suruh aku masuk? kenapa aku diminta datang ke sini?" tanya Saviera kembali
"Ronadio butuh kamu, kondisinya tiba-tiba down lagi. Padahal kemarin kondisinya udah baik-baik aja, tapi tadi pagi tanpa sepengetahuan siapapun dia ke makam Oxa dan setelah dia pulang dari makam Oxa, ga tau kenapa kambuh lagi. Tolong ya sa?" ujar Naresha dengan suara sendunya
"Maaf na, aku ga bisa." jawab Saviera. Sesaat kemudian Saviera merasakan usapan pada punggungnya, usapan lembut dari Polixa
"Savier, tolong ya? Ronadio butuh lo, tolong tenangin dia" Polixa memasang wajah memohon
"Ronadio ga butuh gue, yang dia butuhin Oxa."
Setelah berucap seperti itu, Saviera langsung masuk ke dalam kamar Ronadio. Saviera ingin sekali menolak, tetapi ia tidak bisa jika Polixa sudah memasang wajah memohon seperti tadi. Polixa sangat paham kelemahan Saviera
KAMU SEDANG MEMBACA
Similar Face
RomanceBagai keajaiban yang datang tak terduga, bagai bencana yang datang tak disangka. Begitulah pertemuan mereka, terjadi begitu tiba-tiba. Setiap manusia sudah digariskan takdirnya masing-masing, semuanya sudah ditulis dan dirancang dengan mendetail ole...