Setelah berbincang di taman, Ronadio langsung pergi begitu saja. Sepertinya Ronadio pergi ke kamarnya. Saviera yang merasakan perubahan sikap Ronadio dibuat risau, akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri sang tuan
Tok.. tok..
Saviera mengetuk pintu kamar Ronadio, tetapi tidak ada jawaban. Ia akhirnya memutar handle pintu, ternyata pintu tidak dikunci. Saviera mengintip ke dalam, terlihat punggung Ronadio yang sedang merebah dibed membelakangi pintu
"Onad" Saviera memunculkan kepalanya dari balik pintu. Ronadio tetap pada posisinya, "Boleh masuk?" tanya Saviera. Ronadio mengangguk tanpa menoleh ke arah Saviera.
Saviera masuk ke dalam kamar, ia berjalan mendekat ke arah sofa sudut kamar dan duduk disofa yang letaknya lumayan jauh dari Ronadio tersebut. Saviera memperhatikan Ronadio yang sedang memejamkan mata
"Kamu kenapa? boleh aku tau apa yang kamu rasa sekarang?" tanya Saviera. Ronadio membuka pejaman matanya, ia menatap Saviera
"Aku bingung dengan perasaanku, aku sangat terkuras secara mental dan emosional karena kebisingan dipikiranku, hatiku mati rasa saat ini, aku merasa hampa, hanya lelah secara emosional dan mental yang aku rasakan"
Saviera yang mendengar penuturan Ronadio sangat tersayat dibuatnya, apakah sebegitu tersiksanya Ronadio karena pikiran-pikirannya itu. Oh God.. Saviera tidak tega dengan lelaki tersebut.
"Setelah bicara sama kamu di taman, aku merasa saat ini aku bukan hidup diduniaku, aku merasa banyak perbedaan. Aku merasa kamu bukan Oxa, kamu bukan kembaranku, bukan adikku. Tapi disisi lain wajah kamu mirip dengan Oxa, kamu sebenarnya siapa? aku ga ingat sama sekali."
Ronadio lalu bangun dari rebahnya dan berjalan mendekat ke arah Saviera yang sedang duduk disofa. Ronadio ikut duduk tepat disebelah Saviera, Ronadio menatap kedua bola mata Saviera
"Kenapa kamu bisa berpikir kalau aku bukan Oxa?" Saviera ingin mengetahui alasan Ronadio mulai menyadari jika dirinya bukan Oxa
"Karena aku sadar sikap, kepribadian, dan penampilan kamu jauh berbeda dengan Oxa. Kamu rapi sedangkan Oxa berantakan. Kamu memiliki pribadi yang lembut, sedangkan Oxa memiliki pribadi yang keras. Banyak hal yang kamu bisa, tapi Oxa ga bisa. Banyak hal yang kamu suka, tapi Oxa ga suka. Saat ini aku memang susah membedakan wajah kamu dan Oxa, tapi aku sadar saat ini aku sedang down. Pikiranku kacau dan ga bisa memproses siapa kamu. Aku mulai sadar setelah melihat dan merasakan sikap kamu, wajah kamu dan Oxa serupa, tapi kalian ga sama"
Ronadio berbicara dengan suara lirih. Ia terus memandangi wajah Saviera, ia berharap Saviera berbicara tetapi Saviera tetap bungkam seperti enggan berbicara. Saviera hanya menatap sorot mata Ronadio yang mulai menajam
Sorot mata tajamnya mulai kembali seperti semula, seperti saat kondisinya normal. Ronadio akan kembali menjadi Ronadio yang Saviera temui di Quello di vier waktu itu jika ia tahu bahwa yang dihadapannya ini adalah Saviera bukan Oxa
"Who are you?" tanya Ronadio. Saviera tidak langsung menjawab, memberi jeda sesaat
"I'm Saviera" Saviera menatap dalam lelaki dihadapannya, sangat dalam
Ronadio mencerna jawaban Saviera, ia sedang mengingat-ingat siapa Saviera, "Kenapa kamu berpura-pura menjadi Oxa? kenapa kamu mau aku anggap Oxa? kenapa kamu ga jujur kalau kamu bukan Oxa? kenapa?!" Ronadio sedikit menaikkan nada bicaranya kepada Saviera.
Setelah itu, Ronadio langsung memejamkan matanya. Ia menahan segala rasa yang bercampur aduk dipikirannya. Ronadio menyandarkan kepalanya ke sandaran sofa, rasanya energinya saat ini sudah benar-benar terkuras habis
KAMU SEDANG MEMBACA
Similar Face
RomanceBagai keajaiban yang datang tak terduga, bagai bencana yang datang tak disangka. Begitulah pertemuan mereka, terjadi begitu tiba-tiba. Setiap manusia sudah digariskan takdirnya masing-masing, semuanya sudah ditulis dan dirancang dengan mendetail ole...