26

1K 137 19
                                    

Acara inti dari pertemuan kolega pada malam hari ini pun sedang berlangsung, Ronadio menikmati acara dengan khidmat. Tak lupa Saviera yang berada dirangkulannya.

Saviera pun ikut menikmati jalannya acara, Ronadio sesekali mengomentari acara yang tentunya disambut sukacita oleh Saviera. Ronadio dan Saviera terlihat seperti pasangan bahagia.

1 jam berlalu, akhirnya segala rangkaian acara telah terlaksana dengan lancar. Tinggal lah menikmati penghujung acara, acara penutupan. Saviera memindai pandangannya ke sekeliling

Tubuhnya tiba-tiba menegang kala melihat seseorang yang tak asing untuknya. Tangan Saviera refleks mencengkram erat tangan Ronadio, Ronadio tersentak, ia memandang wajah Saviera

"Hey, kenapa?" tanya Ronadio. Ronadio lalu mengikuti arah pandang Saviera, Ronadio menajamkan matanya saat mendapati seseorang yang tak asing untuknya

"Ron, lihat kaki kanannya. Rasanya aneh kalau tiba-tiba kaki kanannya luka persis setelah kejadian itu, aku ingat betul dimana aku mendaratkan peluru." ujar Saviera dengan keyakinannya

"Iya, ga mungkin hanya kebetulan." balas Ronadio. Ia tak lepas mengamati orang tersebut, orang tersebut sedang berjalan menggunakan tongkat untuk menumpu kaki kanannya yang tak bisa berjalan dengan sempurna, "Aku segera hubungi Pak David, polisi yang investigate kasus ancaman kamu dan aku juga segera hubungi anak buahku" sambung Ronadio

"Kamu lapor polisi mengenai ancaman yang aku dapat?" tanya Saviera. Pasalnya, Saviera tidak tahu jika Ronadio menyangkut pautkan pihak kepolisian dalam kasus ancaman yang ia dapat

"Iya, sorry aku ga kasih tau kamu" jawab Ronadio. Setelah itu, dengan sigap Ronadio menghubungi Pak David dan anak buahnya.

30 menit telah berlalu, seluruh rangkaian acara pertemuan kolega pada malam hari ini pun telah usai. Sedari tadi pandangan Saviera dan Ronadio tak lepas memindai gerak-gerik orang tadi

Saviera dan Ronadio melihat orang tersebut bangkit dan berjalan keluar ruang acara, tentu Saviera dan Ronadio mengikuti dari jarak jauh. Ronadio terus menggenggam erat tangan Saviera

"Ron, aku takut" ucap Saviera

"Ga perlu takut, ada aku di sini" balas Ronadio seraya mengeratkan genggamannya.

DOR..

Bunyi tembakan terdengar saat Saviera, Ronadio dan seseorang yang mereka ikuti berada di lobby hotel. Pak David datang bersama beberapa anak buah Ronadio. Mereka mengepung orang yang Ronadio dan Saviera ikuti

"Apa-apaan ini?" teriak panik orang itu

"Jangan bergerak, anda kami tangkap atas dugaan ancaman dan kecelakaan yang disengaja terhadap Ibu Saviera, Pak Dirga." ucap Pak David

• Flashback

Beberapa hari yang lalu, Ronadio merasa ada beberapa orang yang selalu berada disekitar rumahnya, mengamati setiap gerak-geriknya dan Saviera. Ronadio merasa curiga jika orang tersebut adalah orang suruhan pengancam

Kemarin keamanan di rumah mengatakan jika mereka mendapati dua orang berpakaian tertutup berusaha masuk rumah, tetapi para keamanan bisa mengatasinya. Ronadio pun segera menambah keamanan di rumahnya.

Ronadio sengaja menyembunyikan persoalan ini dari Saviera, ia tidak ingin jika Saviera merasa cemas dan takut kembali. Ronadio ingin Saviera tetap merasa tenang dan nyaman berada disisinya. Tak lama, Pak David menghubunginya

📞 Pak David is calling..

"Halo Pak Ronadio"

"Halo Pak David, bagaimana pak?"

Similar FaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang