30

1.5K 157 60
                                    

Genap dua bulan Ronadio dan Saviera menjalani pernikahan, pernikahan yang membawa mereka masuk ke dalam dunia yang mungkin tidak saling mereka harapkan, pernikahan yang terjadi tanpa adanya rasa, terkhusus bagi Saviera

Saviera merasa belum sepenuhnya terbiasa dengan segala hal mengenai bahtera pernikahan yang sedang ia arungi, ia masih merasa asing dengan apa yang sedang ia jalani, ia merasa perasaannya saat ini bagai mengapung di atas air.

Sulit untuk Saviera memberikan rasa cintanya kepada Ronadio, Saviera akhir-akhir ini berusaha keras untuk itu, bahkan ia memaksakan agar rasa cinta itu hadir tetapi semakin dipaksa rasa cinta itu semakin tak memberi tanda untuk hadir

Ronadio selalu mengatakan kepada Saviera 'Jika hati kamu masih ragu untuk mencintai, jangan pernah memaksakan, lambat laun rasa cinta kamu akan menemukan siapa yang pantas untuk ditinggali, bukan sekedar disinggahi'.

Ronadio selalu melarang Saviera memaksakan rasa cintanya kepada Ronadio, Ronadio ingin rasa cinta Saviera tumbuh dengan sendirinya. Ronadio mengibaratkan rasa cinta Saviera sebagai tanaman dan ia sebagai pupuknya, tanaman tentu akan tumbuh subur jika diberi pupuk setiap saat.

Sudah tiga hari Saviera berada diluar kota untuk menghadiri acara pembukaan restoran temannya, sekaligus mengurus beberapa hal terkait rencana pembukaan Quello di Vier di kota tersebut. Selama itu Saviera tidak bertemu bahkan tidak saling berkabar dengan Ronadio, Saviera tidak memberi kabar, Ronadio pun tidak menanyakan kabar

Entah mengapa selama tiga hari ini Saviera merasa ada kekosongan didalam hatinya, Saviera merasa ia seperti kehilangan sesuatu tetapi ia tidak tahu pasti apa yang hilang. Tidak mendapat kabar dari Ronadio membuat Saviera meragukan rasa cinta Ronadio, Saviera selalu bertanya pada dirinya 'Apa orang yang mencintai akan membiarkan orang yang dicintai hilang tanpa kabar?'.

Saat ini, pukul 22.45 Saviera sedang mengendarai mobil menuju hotel tempatnya menginap, Saviera memang mengendarai mobil sendiri ke kota ini, sudah biasa ia seperti ini. Tak lama, laju mobil pun berhenti didepan lobby sebuah hotel bintang lima. Saviera keluar mobil dan memberikan kunci mobilnya kepada petugas valet, lalu ia membawa langkah anggunnya masuk ke dalam hotel

Ketika sudah berada di lobby hotel, tepatnya tak jauh dari keberadaan resepsionis, Saviera melihat lelaki yang begitu tak asing untuknya, lelaki yang beberapa bulan ini hidup bersamanya, lelaki yang sedang ia usahakan untuk ia cintai sedang berdiri tepat berhadapan dengan seorang resepsionis, lelaki tersebut adalah Ronadio. Saviera melihat Ronadio tampak kebingungan, Saviera pun melangkah menghampiri Ronadio

"Ron" suara Saviera mengalun memanggil nama lelaki tampan yang saat ini terlihat terkejut mendapati keberadaan Saviera

"Sa?" Ronadio menatap lekat wajah cantik Saviera yang sedang tersenyum manis kepadanya. "Kenapa kamu disini?" tanya Ronadio

"Kamu kan tau tiga hari ini aku ada urusan di kota ini, harusnya aku yang tanya, kenapa kamu disini?" Saviera menatap lekat mata Ronadio

"Astaga, sorry aku tiba-tiba blank. Aku tadi ada urusan mendesak, makanya aku kesini, tapi syukur urusannya udah beres" ujar Ronadio

"Terus kenapa wajah kamu bingung gitu?"

"Aku bingung mau bermalam dimana" Saviera mengerutkan kening kala mendengar ucapan Ronadio. Bukannya saat ini Ronadio sedang check in? untuk apa ia bingung. Batin Saviera

"Disini memangnya kenapa?" tanya Saviera

"Full booked" jawab Ronadio

"Ya ampun, yaudah ayo ikut aku" Saviera merentangkan tangannya, berharap sambutan genggaman dari Ronadio

Similar FaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang