14

1.1K 133 24
                                    

Pukul 01.00 waktu Italia, Ronadio baru selesai mengurus segala hal mengenai kasus Roxadia dan Danish. Jenazah Danish langsung dipulangkan ke Indonesia dan akan disemayamkan di sana. Tentu dengan dampingan dari pihak kepolisian.

Berita tentang kasus Roxadia dan Danish langsung menyebar ke media Italia ataupun Indonesia. Ayah Danish, Pak Dirga pun mendapat pemberhentian dari instansi pemerintah karena diduga ikut serta menutupi kasus meninggalnya Roxadia.

Ronadio saat ini sedang menuju rumah sakit. Ia mendapat kabar dari polisi jika Saviera berada di rumah sakit. Ternyata luka gores dipipi Saviera lumayan dalam, hal tersebut mengharuskan Saviera mendapat tindakan lebih lanjut.

Beberapa saat kemudian, Ronadio sampai rumah sakit dan langsung berjalan menuju emergency room. Ronadio mendapati Saviera tengah duduk di bed, Saviera sepertinya sedang ber-teleponan dengan seseorang. Ronadio memperhatikan

"Gue baik-baik aja pol, tapi gue merasa jijik sama diri gue sendiri because the bastard kissed my cheek that he had injured." ujar Saviera kepada orang dalam sambungan telepon. Sepersekian detik, Saviera menyadari keberadaan Ronadio

"I will call you back later" sambung Saviera dan langsung menutup sambungan telepon.

"Kamu kenapa di sini?" tanya Saviera kepada Ronadio. Ronadio lalu mendekat ke Saviera

"Hanya ingin memastikan kondisi kamu" ucap Ronadio menatap lekat Saviera, "You don't have to feel disgusted with yourself hanya karena kelakuan bajingan itu." Sambung Ronadio sambil menyentuh luka dipipi Saviera untuk sesaat

"Kamu nguping pembicaraan aku di telepon?"

"Ga ada niat nguping, cuma ga sengaja dengar"

Saviera tidak merespon ucapan Ronadio, ia hanya diam. Tak lama datang seorang suster

"Mi scusi, vorrei informarla che le condizioni della signorina Saviera sono migliorate e il medico l'ha autorizzata a tornare a casa (Permisi, saya ingin menginformasikan bahwa kondisi Nona Saviera telah membaik dan dokter telah mengizinkannya untuk pulang)" ucap suster

"Grazie, dopo questo lascerò l'ospedale (Terima kasih, setelah ini saya akan meninggalkan rumah sakit)" jawab Saviera kepada suster dengan memberikan senyuman. Suster membalas senyuman Saviera, lalu pamit pergi.

"Suster bilang apa?" tanya Ronadio karena ia tidak pandai bahasa Italia

"Suster bilang, kondisiku udah membaik dan dokter udah izinkan aku pulang"

"Oh syukur" ujar Ronadio, "Mau pulang sekarang?" tanya Ronadio

"Iya"

"Mau aku antar?"

"Thank you but sopirku udah standby di ruang tunggu" ucap Saviera

"Yaudah, aku antar ke ruang tunggu." Saviera dan Ronadio pun berjalan menuju ruang tunggu

Saviera merasa, selama mereka berjalan Ronadio terus memperhatikannya, "Kenapa perhatikan aku? aneh ya tengah malam ada perempuan pakai dress too much gini?" tanya Saviera sambil menatap Ronadio disampingnya

"Ga, bagus dress kamu" Ronadio tersenyum.

Tak membutuhkan waktu lama, Saviera dan Ronadio akhirnya sampai ruang tunggu. Sopir Saviera yang melihat Saviera pun segera menghampiri sang puan, setelahnya ia mempersiapkan mobil.

Sesaat kemudian, mobil telah siap di lobby rumah sakit. Saviera menghampiri mobil, diikuti Ronadio yang mengantarnya. Saat Saviera hendak masuk ke dalam mobil, pergerakannya tertahan karena cekalan Ronadio ditangannya

Similar FaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang