Saat ini, pukul 08.00, Ronadio dan Saviera masih bergulung di dalam selimut. Rasa malas hinggap di antara keduanya, mereka terlihat enggan untuk membuka mata dan menjalankan aktivitas rutin seperti sediakala. Tadi, selepas subuh Ronadio dan Saviera melanjutkan tidur mereka, sampai sekarang mata mereka masih setia terpejam.
20 menit berlalu, Ronadio terbangun dari lelapnya terlebih dahulu. Ronadio merasa tubuhnya hangat, ada tangan yang melingkar diperutnya dan ada kepala yang bersembunyi didadanya. Ronadio tersenyum, tentu saja tangan dan kepala ini milik istri tercintanya. Ronadio pun mengelus kepala Saviera dan mengecupnya beberapa saat
"Wake up, my love." Ronadio membangunkan Saviera dengan suara lembut, jemarinya bermain dirambut panjang Saviera dengan usil
Saviera yang mendengar ucapan dan merasakan permainan dirambutnya pun terusik, ia mengusap wajah cantiknya dan berdehem, "Hm"
"Kamu ga ke Quello di Vier?" tanya Ronadio sambil mengelus pipi mulus Saviera
Saviera menggeleng, "Hari ini aku free"
"Sama dong" sahut Ronadio. Saviera pun membuka mata sepenuhnya, ia menatap Ronadio
"Bukannya kemarin kamu bilang hari ini kamu harus ketemu klien untuk urusan tender"
"Ga jadi, udah di handle Naresha"
"Yakin masalah tender dilimpah ke Naresha?"
"Yakin, Naresha jago melobi klien"
Saviera mengangguk, "Kenapa ga kamu sendiri aja yang handle?" tanya Saviera
"Tendernya ga terlalu besar, aku juga ada urusan lain yang lebih penting dari tender itu"
"Urusan apa?"
"Menemani istriku yang sedang free"
"Modus!" Saviera menarik sehelai bulu dada Ronadio yang terpampang di depan wajahnya, karena saat ini Ronadio menggunakan muscle tank yang berkerah v-neck lumayan terbuka
"Shh.. sakittt" Ronadio meringis
"Eh, sorry refleks" Saviera langsung mengelus dada Ronadio. Itu betul-betul refleks, Saviera gemas sendiri dengan suami tampannya
"Sorry kamu ga aku terima" Ronadio menjauhkan tubuh Saviera darinya
"Ih jahat" Saviera memasang wajah memelas, lalu ia kembali mendekat kepada Ronadio. Saviera mengapit pipi Ronadio dengan kedua tangannya, menjadikan mulut Ronadio seperti ikan koi
Cup..
Saviera mengecup beberapa saat mulut koi Ronadio, ia sangat gemas dengan lelakinya. Jika bisa, saat ini juga ia ingin menggerogoti Ronadio dan menelan wujudnya. Saviera hendak melepas kecupannya dan ingin menjauh, tetapi tubuhnya ditahan Ronadio. Ronadio memperdalam kecupan, tak lama ia melepasnya dan beralih mengecupi seluruh wajah Saviera
"Stop!!" Saviera membekap mulut Ronadio agar berhenti mengecupnya, "Habis aku dikecup kamu terus, liur kamu nempel semua di wajahku"
Ronadio tertawa, lalu ia melepas bekapan Saviera pada mulutnya. "Kamu duluan cari kesempatan kecup-kecup aku" ujar Ronadio
"Gemas aku sama kamu" sahut Saviera. "By the way, aku ga free deh ron hari ini" sambungnya
"Loh, kenapa?" tanya Ronadio
"Hari ini ada baking class di Quello di Vier, aku harus ngajar nanti sore" jawab Saviera
"Oh yaudah" balas Ronadio, "Nanti sore aku ikut ya? boleh kan?" lanjutnya bertanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Similar Face
RomanceBagai keajaiban yang datang tak terduga, bagai bencana yang datang tak disangka. Begitulah pertemuan mereka, terjadi begitu tiba-tiba. Setiap manusia sudah digariskan takdirnya masing-masing, semuanya sudah ditulis dan dirancang dengan mendetail ole...