25

1.2K 122 2
                                    

Dua minggu sudah Saviera dan Ronadio berada di Edinburgh. Selama dua minggu ini Saviera fokus dengan pemulihannya, Ronadio selalu mendampingi Saviera. Ronadio bahkan tak pernah meninggalkan Saviera sendiri di rumah

Saat Ronadio mengurus beberapa pekerjaan di subsidiary-nya yang terletak di pusat Edinburgh, Ronadio selalu mengajak Saviera. Bahkan ketika ia melaksanakan meeting dengan klien diluar kantor, Saviera selalu ada di sampingnya.

Sekarang kondisi Saviera sudah sangat jauh lebih baik, luka tusuk diperutnya sudah pulih dan ia sudah bisa berjalan bahkan berlari seperti biasa. Tetapi tetap lukanya masih sensitif, jika tersenggol masih terasa sedikit nyeri.

Selama dua minggu ini Saviera sedikit lega, ia bisa menjalani aktivitas tanpa mengkhawatirkan ancaman apapun. Saviera berharap ancaman-ancaman yang ia dapat segera lenyap dari hidupnya agar ia bisa bebas seperti sediakala.

Saat ini Saviera sudah berpenampilan rapi. Saviera menggunakan setelan jas hitam semi formal mewahnya, dipadukan dengan hijab segi empat hitam yang diikat rapi ke leher, tak lupa dengan boots heels dan tas senada

Saviera diminta Ronadio untuk mendampinginya menghadiri acara pertemuan kolega. Saviera sebetulnya tak ingin ikut, tetapi Ronadio mengatakan ia tak bisa melewati acara tersebut dan ia pun tak ingin meninggalkan Saviera.

Sekarang pukul 19.00, Saviera sedang duduk manis di ruang tamu rumah, Saviera menunggu Ronadio selesai bersiap. Tak lama suara langkah kaki terdengar, Saviera menoleh dan terlihat Ronadio sedang melangkah ke arahnya

Saviera memperhatikan penampilan Ronadio, Ronadio mengenakan tuxedo hitam yang dibalut dengan setelan jas hitam mewah yang sangat fit ditubuhnya, tak lupa monk strap mengkilat terpasang dikaki jangkungnya.

Tatap Saviera dan Ronadio bertemu saat Ronadio telah berada tepat di samping Saviera. Ronadio menatap tampilan Saviera yang begitu cantik, elegan dan expensive. Ronadio memuji Saviera dalam hati dengan senyum manis yang terpatri

"Let's go now!" ujar Ronadio

"All right" balas Saviera

Ronadio mengarahkan Saviera berjalan terlebih dahulu, Saviera tersenyum dan langsung bangkit dari duduknya, ia berjalan keluar rumah beriringan dengan Ronadio. Mobil sudah siap di halaman rumah, Ronadio dan Saviera menuju mobil.

Ronadio membuka pintu mobil untuk Saviera, Saviera pun masuk mobil dan tak lupa berterima kasih kepada Ronadio. Setelahnya, Ronadio menyusul masuk ke dalam mobil, duduk dibagian kemudi, lalu ia menancapkan gas.

Di sepanjang perjalanan menuju tempat acara, Ronadio terus melirik perempuan di sampingnya, melirik Saviera terasa seperti candu untuknya. Saviera yang sedari tadi merasa terus dilirik akhirnya menoleh pada Ronadio

"Kenapa lirik aku terus?" Saviera bertanya sambil memindai penampilannya, ia sadar sedari tadi Ronadio terus meliriknya

"Penampilan kamu terlalu cantik, kolegaku pasti banyak yang melirik kamu nanti di tempat acara." jawab Ronadio

"Melirik ga ada salahnya karena mereka punya mata" balas Saviera

"Tapi aku ga rela"

"Kenapa ga rela?"

"Aku mau kecantikan kamu hanya boleh di nikmati aku, ga ada orang lain yang boleh menikmati," Saviera hanya menggeleng, tak habis pikir mendengar ucapan Ronadio, "Nanti ditempat acara kamu harus selalu dampingi aku ya, harus selalu ada di sampingku. Jangan pernah jauh dari aku." sambung Ronadio

"Iya, tenang aja. Lagipula aneh juga kalau tiba-tiba aku dampingi kolega kamu" ceplos Saviera. Ronadio tertawa kecil mendengarnya.

Setelah beberapa saat diperjalanan, Ronadio dan Saviera akhirnya sampai di salah satu hotel bintang lima yang berada di pusat Edinburgh, tempat acara pertemuan kolega berlangsung.

Similar FaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang