Selama seminggu kepulangaan Saviera dari Italia, banyak jurnalis dan wartawan menghampirinya untuk mencari pemberitaan mengenai kasus Roxadia dan Danish, semua orang tahu jika Saviera juga ikut andil membantu kasus tersebut
Ada media yang mempublish berita tentang alasan Saviera membantu polisi menemukan Danish, media mengungkap jika Saviera membantu kasus tersebut sebagai usaha Saviera untuk menghentikan perjodohannya dengan Danish
Hal tersebut membuat media lain menjadi penasaran dengan berita yang sebenarnya dan mereka terus mengusik Saviera untuk meliput sang puan. Kemanapun Saviera pergi, pasti banyak jurnalis dan wartawan selalu mengikutinya.
Pukul 18.30, Saviera berada di rumah Polixa. Sepulang dari Quello di Vier, ia mendapat kabar dari Bu Hera jika rumahnya dipenuhi wartawan. Saviera heran kenapa wartawan sangat menggebu untuk mendapatkan informasi
Sekarang Saviera dan Polixa sedang berada di ruang keluarga rumah Polixa. Polixa sedang merebah disofa sambil menatap televisi dihadapan mereka, sedangkan Saviera duduk disebelahnya, Saviera sibuk mengutak-atik ipadnya.
Beberapa saat kemudian, datang pelayan bersama dua orang lainnya.
"Maaf Pak Polixa, tamunya sudah datang" ucapan pelayan tersebut memecah aktivitas Polixa dan Saviera. Saviera dan Polixa menoleh
"Naresha, Ronadio? cepat ya sampainya" sambut Polixa sambil bangun dari rebahnya dan memposisikan diri duduk. Saviera menatap Polixa intens, kenapa Polixa tidak memberi tahunya jika Naresha dan Ronadio akan datang?
"Kebetulan saya dan Ronadio lagi ada didekat sini, makanya cepat sampai. Ga sabar ketemu Saviera juga, apa kabar sa?" Naresha menghampiri Saviera dan merangkul sang puan
"Kabar baik, kabar kamu gimana na?" Saviera menyambut rangkulan Naresha
"Kabarku juga baik" balas Naresha. Lalu ia melepas rangkulannya dari tubuh Saviera
"Kamu tau dari mana aku ada disini?" tanya Saviera
"Tau dari Dokter Polixa" sahut Naresha dan untuk yang kedua kalinya, Saviera menatap Polixa intens. Polixa tersenyum kikuk dibuatnya.
Setelahnya, Naresha segera duduk di samping Saviera, Polixa berpindah ke sofa sampingnya dan Ronadio pun duduk di samping Polixa.
"Saviera, maaf ya karena kamu bantu kasus Oxa jadi banyak jurnalis dan wartawan yang usik kamu" ucap Naresha menatap Saviera
"Ga usah minta maaf, ini bukan salah siapapun" Saviera mengusap lengan Naresha
"Saviera lebih baik di usik jurnalis dan wartawan dari pada di usik Danish dan keluarganya na" sahut Polixa yang mendapat lirikan maut dari Saviera
"Ga baik bicarakan orang yang udah ga ada" Ronadio baru mengeluarkan suara
"Eh, sorry" Polixa memasang wajah tidak enak
"Tapi jurnalis dan wartawan itu pasti mengganggu aktivitas kamu banget kan sa? ini aja kamu sampai pulang ke rumah Dokter Polixa" ucap Naresha
"Mengganggu udah pasti, tapi ga sampai yang mengganggu banget na. Sebetulnya bisa aja aku pulang ke rumah, karena banyak keamanan juga yang jaga di sana. Tapi ini aku lagi mau mampir ke rumah Polixa aja" jelas Saviera
"Saviera lagi rindu saya na" timpal Polixa
"Ga usah kepedean!" seru Saviera
"Terlalu pede ga baik dok" timpal Naresha
"HAHAHA" tawa semua yang ada di sana.
"By the way, kondisi kamu gimana ron?" tanya Polixa kepada Ronadio
KAMU SEDANG MEMBACA
Similar Face
RomanceBagai keajaiban yang datang tak terduga, bagai bencana yang datang tak disangka. Begitulah pertemuan mereka, terjadi begitu tiba-tiba. Setiap manusia sudah digariskan takdirnya masing-masing, semuanya sudah ditulis dan dirancang dengan mendetail ole...