Pukul 19.00, Naresha, Polixa dan Saviera sudah berada di ruang makan rumah Ronadio untuk makan malam bersama. Berbagai makanan sudah tersaji dimeja makan. Mulai dari makanan ringan sampai makanan berat yang menggugah selera
Awalnya Saviera dan Polixa menolak ajakan makan malam Naresha, tapi karena Naresha memaksa jadi mereka terima. Naresha juga meminta Polixa dan Saviera tetap di rumah Ronadio sampai Ronadio bangun, agar Polixa bisa memeriksanya
"Na, maaf ya jadi merepotkan" ucap Polixa
"Ga ada yang merasa direpotkan dok, malah senang ruang makan Ronadio ramai gini. Biasanya sepi, Ronadio cuma makan sendiri atau sesekali saya temani" Naresha sedikit bercerita
"Ronadio tinggal sendiri disini?" tanya Saviera
"Iya, semejak Oxa meninggal Ronadio tinggal sendiri disini. Ada beberapa pelayan dan satu perawat Ronadio, tapi mereka ga tinggal di rumah ini, mereka tinggal di bangunan khusus yang ada di halaman belakang" jelas Naresha,
Tepat setelah Naresha bungkam, terdengar derap langkah kaki mendekat menuju area ruang makan. Naresha, Polixa dan Saviera langsung menoleh ke arah sumber suara secara bersamaan, ternyata yang datang ke ruang makan adalah Ronadio
"Ron, gimana keadaannya?" tanya Polixa
"Baik, sangat baik. Dokter Polixa sejak kapan ada disini?" jawab Ronadio. Polixa, Naresha dan Saviera saling pandang satu sama lain
"Sejak pagi, tadi pagi kondisi lo tiba-tiba down makanya Dokter Polixa standby disini" balas Naresha menatap Ronadio
"Ohya? tapi kondisi gue udah baik sekarang" ujar Ronadio. Ia langsung mengambil posisi duduk di kursi tengah meja makan, ada Naresha disebelah kirinya dan Saviera disebelah kanannya. Polixa berada disamping kanan Saviera
"Yaudah ayo sekarang makan dulu, keburu dingin makanannya" ucap Naresha
"Kasih selimut kalau dingin na" canda Polixa, mendapat tawa dari semua yang ada disana.
Naresha dan Polixa pun akhirnya mulai mengambil makanan untuk diri mereka masing-masing dan ada satu pelayan yang standby melayani Ronadio. Pelayan tersebut menyiapkan nasi dan lauk pauk untuk Ronadio dengan hati-hati
Saviera merasa kurang nyaman karena Ronadio terus memperhatikannya, tapi ia berusaha abai. Saviera lalu memindai lauk pauk dimeja makan, ia baru sadar, semua lauk pauk yang tersaji didepan matanya tak ada yang bisa ia makan
Ada ikan balado, kerang asam manis, tomyam cumi dan udang, capcay seafood dan sejenisnya. Saviera alergi semua jenis lauk pauk tersebut. Polixa yang menyadari semua lauk yang tersaji tidak bisa Saviera makan pun membisikkan sesuatu
"Makan makanan ringan aja" Saviera mengangguk
Ronadio yang sedari tadi memperhatikan Saviera, memasang wajah bingung. Ronadio bingung melihat Saviera membalik kembali piring yang ada dihadapannya. Tatap mereka berdua bertemu kala Saviera menoleh ke arah Ronadio
"Kenapa ga jadi makan?" tanya Ronadio
"Maaf, aku alergi ikan dan seafood" jawab Saviera
"Alergi? justru itu makanan kesukaan kamu, Oxa" balasan Ronadio membuat Naresha, Polixa dan Saviera saling pandang untuk yang kesekian kali
"Ron.. she's not, Oxa." lirih Naresha. Naresha mengira kondisi Ronadio sudah benar-benar membaik setelah mengkonsumsi obat dan istirahat, tapi ternyata tidak
"She's Oxa!" seru Ronadio. Setelah itu Ronadio langsung memegang kepalanya, sepertinya kepalanya kembali terasa sakit. Naresha memandang wajah Saviera yang juga sedang memandangnya, Saviera tersenyum dan mengangguk seolah mengisyaratkan Naresha untuk mengiyakan ucapan Ronadio
KAMU SEDANG MEMBACA
Similar Face
RomanceBagai keajaiban yang datang tak terduga, bagai bencana yang datang tak disangka. Begitulah pertemuan mereka, terjadi begitu tiba-tiba. Setiap manusia sudah digariskan takdirnya masing-masing, semuanya sudah ditulis dan dirancang dengan mendetail ole...