Pada pagi menjelang siang hari, cahaya matahari dengan terangnya menyinari. Di bawah teduhnya atap bangunan megah, terdapat sepasang jiwa yang sedang bertatap penuh gairah. Ronadio dan Saviera sedang tertawa dengan saling berdekap manja, entah apa yang sedang mereka tertawakan. Lalu, Ronadio membawa Saviera keluar kamar, mereka melangkah dengan terarah
Cklek..
Suara pintu terbuka terdengar tatkala tangan kekar Ronadio bergerak membuka handle pintu. Saviera setia di sisi Ronadio, ia menggandeng mesra lengan lelakinya. Senyum riang terpatri di wajah Ronadio dan Saviera, kedua insan tersebut melangkah beriringan memasuki kamar luas yang dipenuhi dengan pernak pernik disney princess. Saat ini, di kamar Isabella lah mereka berada.
Ronadio dan Saviera saling pandang untuk beberapa saat, mata mereka seakan-akan saling berbicara. Setelahnya, Saviera mendekatkan dirinya ke bed dan duduk tepat di bed putri kecilnya yang sedang memejamkan mata. Ronadio ikut mendekat, tubuh gagahnya berdiri di samping Saviera, sebelah tangannya terangkat mengusap punggung perempuan belahan jiwanya.
Jari jemari lentik Saviera bergerak mengelus pipi Isabella, Saviera lalu berbisik lembut di telinga Isabella, "Apri gli occhi, Isa. Festeggiamo il tuo quinto compleanno. (Buka matamu, Isa. Mari kita rayakan ulang tahunmu yang kelima."
Pada hari ini, genap lima tahun sudah umur Isabella. Tidak terasa, waktu berlalu begitu cepat. Selama lima tahun, Ronadio, Saviera dan Isabella menjalani hari demi hari diiringi kebahagiaan. Tak sedetik pun keluarga kecil tersebut memberi celah pada sendu untuk sekedar menyatu.
Ronadio dan Saviera sepakat membuka lembaran baru atas apa yang telah berlalu, keduanya tak membiarkan kejadian dahulu menjeda waktu. Kini, lembaran baru telah terisi dengan penuh tinta warna warni. Ronadio dan Saviera ingin keluarga kecil mereka disertai kedamaian yang abadi.
Mata Isabella mengerjap, ia terusik dengan bisikan Saviera. Tak membutuhkan waktu lama, kesadaran Isabella langsung terkumpul sepenuhnya. Isabella tersenyum manis, "Buongiorno, Madre, Padre! (Selamat pagi, Madre, Padre!)" seru Isabella bersemangat sambil mendudukan diri
"Buongiorno, (Selamat pagi)," sahut Saviera dan Ronadio bersamaan
"Hari ini memangnya Isa lima tahun?" tanya Isabella dengan wajah sumringahnya
"Yash, hari ini anak Padre lima tahun. Selamat ulang tahun, princess. Semoga panjang umur, sehat selalu, senantiasa menjadi anak baik hati, lembut tutur dan riang gembira." Ronadio memberikan ucapan selamat kepada Isabella. Ia lalu mendudukan diri di bed, tepat berhadapan dengan Saviera. Setelah itu, Ronadio membawa Isabella duduk dipangkuannya
"Selamat ulang tahun, sweetie. Semoga kebaikan selalu menyelimuti hati, jiwa dan raga putri cantik Madre." timpal Saviera yang juga memberikan ucapan selamat kepada Isabella
"Terima kasih, Madre, Padre," Isabella berterima kasih dengan suara menggemaskannya. Isabella kemudian membawa pandangannya memindai tampilan Saviera dan Ronadio yang terlihat sudah sangat rapi, "Madre, Padre, pakaiannya rapi sekali, memangnya sudah mandi?" tanya Isabella
"Sudah dong, memangnya Isa, belum mandi!" Ronadio mencubit gemas hidung Isabella
"Tidak apa-apa, walau belum mandi Isa tetap cantik. Sama seperti Madre, selalu cantik setiap waktu," Isabella menatap Saviera
Saviera tertawa kecil, "Pandai sekali merayu Madre ya," ia mencolek dagu Isabella
"Itu bukan merayu, itu sungguhan, Madre." sahut Isabella, "Iya kan, Padre?" Isabella meminta validasi atas ucapannya kepada Ronadio
"Iya," balas Ronadio, "Setiap detik, menit dan jam, Madre selalu cantik, begitu juga dengan Isa. Madre dan Isa adalah satu kesatuan yang serupa, memiliki kecantikan yang paripurna."
KAMU SEDANG MEMBACA
Similar Face
RomanceBagai keajaiban yang datang tak terduga, bagai bencana yang datang tak disangka. Begitulah pertemuan mereka, terjadi begitu tiba-tiba. Setiap manusia sudah digariskan takdirnya masing-masing, semuanya sudah ditulis dan dirancang dengan mendetail ole...