Saat ini Saviera yang ada dibalik kemudi, tidak mungkin Saviera membiarkan Ronadio menyetir saat kondisinya sedang tidak sepenuhnya baik. Sekarang pukul 15.00, mereka sudah berkeliling peak cukup lama, mampir ke beberapa tempat juga tentunya untuk sekedar membeli makanan ringan dan menikmati udara segar peak
Sedari tadi Saviera terus mencoba membuka obrolan dengan Ronadio, Saviera ingin mengalihkan pikiran yang mengganggu sang tuan. Ronadio menanggapi, ia sudah terlihat lebih baik. Pandangan Ronadio tak lepas dari Saviera yang sedang fokus menyetir disebelahnya, Ronadio mengamati setiap gerak gerik sang puan. Saviera menyadari, tapi ia membiarkan saja Ronadio memandangnya
"Aku ga pernah tau sekarang kamu udah bisa nyetir, biasanya ga pernah mau belajar nyetir, kemana-mana selalu didampingi sopir"
"Aku udah lama bisa nyetir" Saviera melirik Ronadio sesaat sambil tersenyum simpul, "Kita mau kemana lagi?" sambung Saviera bertanya
"Aku mau ajak kamu ke resto tempat biasa kita makan kalau ke sini, kamu tau kan?"
"Kamu arahin aja ya" sahut Saviera. Saviera tidak tahu resto yang di maksud Ronadio. Ronadio hanya membalas dengan anggukkan.
15 menit berlalu, akhirnya Ronadio dan Saviera sampai di resto yang Ronadio maksud. Resto yang berada tepat di atas peak. Resto tersebut menyuguhi pemandangan yang sangat indah, mengarah ke kebun teh yang sangat luas.
Ronadio membawa Saviera duduk disudut resto yang terdapat satu meja berukuran sedang dan dua kursi berhadapan, tempat yang sangat strategis. Dari tempat Ronadio dan Saviera duduk terlihat jelas keindahan peak di sore hari
"Kita pesan makan seperti biasa?" tanya Ronadio sambil melihat-lihat buku menu
"Memang biasanya pesan apa?" bukan menjawab, Saviera bertanya balik. Ronadio tidak langsung menjawab, ia melirik Saviera sesaat
"Kamu pilih sendiri aja, sekalian untuk aku" Ronadio menyerahkan buku menu pada Saviera.
Saviera akhirnya memilih makanan yang akan di pesan. Selama Saviera fokus pada buku menu, Ronadio terus memperhatikan. Ronadio memindai dengan intens setiap pergerakan Saviera.
Setelah beberapa saat Saviera memilih menu, saat ia sudah mendapat menu yang ia mau, ia langsung memanggil pelayan. Pelayan pun segera datang menghampiri Saviera dan Ronadio
"Selamat sore, ada yang bisa dibantu?" ucap ramah pelayan kepada Saviera dan Ronadio
"Sore, saya mau pesan" sahut Saviera
"Baik, bisa disebutkan pesanannya?"
"Saya pesan modern fried rice, miso soup, dan sugarless lemon tea," ucap Saviera kepada pelayan yang sedang mencatat pesanan, "How about you?" tanya Saviera kepada Ronadio
"Same to you, but i want to drink mineral water instead." jawab Ronadio diangguki Saviera
"Untuk tambahan lagi, modern fried rice, miso soup dan mineral water ya" ucap Saviera
"Baik, saya sebutkan ulang. Modern fried rice dua, miso soup dua, sugarless lemon tea satu, dan mineral water satu. Apa ada tambahan lagi?"
"Cukup, itu aja" balas Saviera
"Kalau begitu, ibu-bapak mohon tunggu beberapa saat sampai pesanan di antar. Saya permisi" ucap pelayan dengan tersenyum ramah
KAMU SEDANG MEMBACA
Similar Face
RomanceBagai keajaiban yang datang tak terduga, bagai bencana yang datang tak disangka. Begitulah pertemuan mereka, terjadi begitu tiba-tiba. Setiap manusia sudah digariskan takdirnya masing-masing, semuanya sudah ditulis dan dirancang dengan mendetail ole...