17

1.1K 120 10
                                    

Saat ini, pukul 19.00 Ronadio sedang berada didalam mobil. Mobil melaju dengan kecepatan seratus dua puluh kilometer per jam. Tujuan Ronadio sekarang adalah rumah Saviera

Tadi, pada saat Ronadio baru saja selesai melaksanakan meeting di kantor, handphonenya berdering. Bu Hera menghubungi Ronadio jika terjadi sesuatu dengan Saviera

Tentu saja Ronadio langsung meninggalkan kantor dan menancapkan gas dengan kecepatan tinggi untuk menuju rumah Saviera. Entah kenapa Ronadio merasa khawatir dengan Saviera.

Setelah 1 jam perjalanan, akhirnya mobil Ronadio sampai di area rumah Saviera. Ronadio melihat ada beberapa jurnalis dan wartawan yang sedang berada di depan gerbang rumah Saviera

Ronadio dengan sigap menghubungi orang suruhannya untuk mengatasi para jurnalis dan wartawan tersebut. Menurutnya para jurnalis dan wartawan sudah terlalu berlebihan.

Beberapa saat kemudian, akhirnya mobil Ronadio melaju memasuki pekarangan rumah Saviera. Ronadio memarkirkan mobilnya dan segera keluar mobil, ia berjalan menuju pintu utama

TING.. TONG..

Suara bel terdengar saat Ronadio menekan bel, tak membutuhkan waktu lama pintu pun terbuka menampilkan Bu Hera

"Bu Hera, Saviera kenapa?" tanya Ronadio

"Saya juga kurang paham kejadiannya bagaimana, tapi tangan Non Savier luka. Lebih baik Pak Ronadio temui Non Savier agar Non Savier cerita detailnya bagaimana" jelas Bu Hera

"Saviera-nya dimana?"

"Non Savier selalu di rooftop kalau malam pak, bapak langsung ke sana saja." Ronadio pun mengangguk dan segera menuju rooftop.

Tak lama, Ronadio telah sampai di rooftop, ia mendapati Saviera sedang duduk bersandar di sofa dengan pandangan yang mengarah ke langit. Saviera sedang menatap bulan

"Kenapa ga hubungi aku? kemarin padahal aku udah bilang kalau ada apa-apa jangan lupa hubungi aku" ucap Ronadio. Ia mendekati Saviera, mengarahkan tubuhnya duduk tepat di samping Saviera

"Aku ga mau ganggu kamu, lagian ga ada apa-apa juga" balas Saviera dengan pandangan yang tetap menatap terang bulan

"Ga ada apa-apa gimana? Bu Hera kasih kabar tentang kondisi kamu ke aku. Untung kemarin aku kasih nomorku ke Bu Hera, aku udah ada feeling kalau kamu ga akan kabari aku kalau ada hal-hal kaya gini" ujar Ronadio, "Itu kenapa tangannya bisa luka?" sambung Ronadio bertanya. Ia mengamati pergelangan tangan Saviera yang terlihat membengkak dan luka entah karena apa

"Ada mobil yang serempet aku waktu aku keluar Quello di Vier dan mau ke seberang jalan ambil mobil, untungnya aku bisa menghindar jadi syukur tanganku aja yang keserempet" jelas Saviera

"Kamu lihat plat nomor mobilnya?"

"Ga ada plat nomornya"

"Kenapa juga mobil kamu ditaruh di seberang jalan?" tanya Ronadio

"Parkiran Quello di Vier penuh, terus aku numpang taruh dibutik seberang jalan" ujar Saviera. Ronadio hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban, beberapa saat hening di antara mereka. Ronadio ikut menyandarkan tubuhnya di sofa

"Udah ke dokter?" tanya Ronadio

"Udah" jawab Saviera

Similar FaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang