Jarum jam dinding berputar dengan teratur, waktu pun terus berjalan. Tak terasa, satu bulan sudah Ronadio dan Saviera menetap di Italia. Selama satu bulan ini, ikatan pernikahan mereka semakin erat, harmonis dan tentu sangat romantis. Setiap detik, menit dan jam, selalu dipergunakan sebaik mungkin untuk saling berbagi kasih. Ronadio dan Saviera mengumpamakan waktu yang berjalan sebagai berlian, mereka tidak ingin menyia-nyiakan berlian pemberian Tuhan.
Ronadio dan Saviera terus memadu kasih sepanjang masa, saling berbagi kebahagiaan, canda, serta tawa. Selama menetap di Como, canda maupun tawa yang Ronadio dan Saviera ukir di setiap sudut kota sudah tak terlampaui batas. Banyak sekali kebahagiaan yang Ronadio dan Saviera lewati dengan saling bergandeng tangan. Como adalah kota yang sangat Ronadio dan Saviera cintai, Como pun merupakan saksi dari perjalanan cinta Ronadio dan Saviera.
Mengenai pekerjaan, selama satu bulan ini Saviera disibukkan dengan pembangunan Quello di Vier Como, tetapi ia pun tetap memantau Quello di Vier Indonesia. Saviera sudah menutup Quello di Vier Roma dan ia pun sudah menjual rumah yang ada di Roma. Sedangkan Ronadio, satu bulan lalu ia membeli salah satu saham perusahaan F&B Italia untuk ia kelola, Ronadio pun tetap menangani perusahaan F&B miliknya di Indonesia dan cabang-cabang perusahaannya di negara lain.
Hari ini Ronadio dan Saviera sedang free, jika free day seperti ini biasanya mereka pasti akan menghabiskan waktu bersama, entah untuk berjalan-jalan di luar atau sekedar menghabiskan waktu seharian di mansion. Waktu menunjukan pukul 06.00, Ronadio sedang menuruni anak tangga, ia berjalan menuju lantai dasar untuk mencari keberadaan Saviera yang tiba-tiba menghilang entah ke mana. Ronadio mengelilingi mansion, ia mencari Saviera ke setiap sudut mansion yang luas tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaan sang puan.
Ronadio akhirnya membawa langkah tegapnya keluar mansion. Ia mencari keberadaan Saviera ke taman hingga mengelilingi seputaran mansion, tetapi Saviera tidak juga terlihat batang hidungnya sedikitpun. Saat Ronadio hendak masuk kembali ke dalam mansion, ia mendengar gemercik air dari kolam renang. Perlahan tapi pasti, Ronadio pun melangkah mendekat ke kolam renang dan mendapati Saviera yang sedang berenang. Saviera dengan penuh semangat berenang dari ujung ke ujung, sampai tak menyadari jika lelaki tercintanya sedang memperhatikan.
"Savier," panggil Ronadio sambil memposisikan diri berjongkok di tepi kolam renang
Saviera menoleh, ia lalu berenang menghampiri Ronadio, "Kamu kenapa ke sini?" tanya Saviera saat sudah sampai di dekat Ronadio
Ronadio memandangi tampilan Saviera yang terlihat sangat lucu dengan baju renang yang menutupi seluruh bagian tubuhnya kecuali wajah, ia lalu berucap, "Aku dari tadi cari kamu, sayang."
"Aku udah bilang ke kamu kalau aku mau renang, tapi mungkin kamu ga dengar karena tadi kamu lagi di dalam toilet." jelas Saviera
"Oh, iya? aku ga dengar sama sekali," sahut Ronadio. Suara Saviera memang tak terdengar oleh Ronadio sedikitpun, "Tumben banget pagi-pagi gini renang?" lanjutnya bertanya
"Random aja sih, tiba-tiba aku kepingin renang. Mau menguji skill renang aku juga, takutnya karena kelamaan ga renang jadi ga bisa mengapung di air." jawab Saviera
"Pelampung kali ah mengapung di air," timpal Ronadio, "Sehebat apa sih memangnya skill renang kamu?" tanya Ronadio
"Kalau mau tau, sini ikut turun juga. Ayo kita balapan renang, supaya kamu bisa menilai sendiri skill renang yang aku punya."
"Sebetulnya mau banget ikut turun, tapi karena aku baru selesai mandi jadi lain kali aja deh."
"Payah! bilang aja takut ga bisa menyeimbangkan skill yang aku punya." Saviera mengejek Ronadio dengan wajah yang sangat menyebalkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Similar Face
RomanceBagai keajaiban yang datang tak terduga, bagai bencana yang datang tak disangka. Begitulah pertemuan mereka, terjadi begitu tiba-tiba. Setiap manusia sudah digariskan takdirnya masing-masing, semuanya sudah ditulis dan dirancang dengan mendetail ole...