Part 47

1K 77 13
                                    

HI GUYS! HEHEHE UPDETE KALI INI KITA GAK BAKAL KETEMU SAMA KANGMAS BYAKTA DAN RADEN AYU DULU YAA. KALI INI AUTHOR MAU SEDIKIT SPILL CERITA INI DARI SUDUT PANDANG PERMASURI HARKAPURA KITAA YEYYYYY.

SEBENERNYA MAHESWARI ITU BAIK KOK GUYS (MWEHEHEHE)

_

_

_

Permaisuri Maheswari Aashirya Ayriwuhab, seorang wanita yang terlahir ditengah-tengah keluarga terhormat, memiliki kekuasaan, juga sangat dicintai oleh banyak orang. Maheswari bukanlah wanita layaknya mawar menggoda seperti Selir Arimbi, bukan pula wanita seperti Raden Ayu Anjani yang layaknya bunga melati yang terlihat sederhana namun mampu memikat siapapun dengan kemurian juga dengan wanginya yang istimewa.

Maheswari layaknya bunga anggrek bulan yang memikat siapapun yang melihat bahkan mendengar namanya, selalu mampu menarik hati siapapun untuk mengasihinya. Maheswari adalah wanita berwajah manis dengan bibir kecil, mata bulat dengan tahi lalat di atas matanya sebagai penghias, dengan tubuh mungil yang menggemaskan,

Tingginya hanya sebatas dada Byakta dan sebahu Maharaja, wanita yang lebih mungil dari Jani. Sedari kecil Maheswari mendapatkan perhatian juga kasih sayang dari keluarga kerajaan, keluarganya, bahkan dari para bangsawan juga dari kalangan rakyat.

Permasuri Maheswari POV

Pertamakali kulihat kandaku memohonkan seorang wanita hasil rampasan membuatku senang, walaupun rencanaku untuk menjodohkan Cempaka dengan kandaku harus gagal karena kandaku yang jatuh cinta namun tak apa, Wanita dengan status rendahan seperti itu tidak akan memiliki pengaruh apapun untukku, bahkan jika dipikirkan dia lebih baik dari cempaka karena tidak memiliki apapun bahkan tubuhnya saja sudah bekas kandanya sendiri, menjijikan.

Tidak kusangka, kandaku akan menikahinya secara resmi, menjadikan wanita bekas itu sebagai istri resminya, memberinya kedudukan Raden Ayu yang bisa menandingi posisiku sebagai Permasuri kerajaan ini, aku benar-benar tidak bisa menerima harus menghormati wanita rendahan seperti itu, kukirim Cempaka kesana untuk sedikit mengguncangnya namun ia lebih pintar dengan berpura-pura lemah dihadapan banyak orang.

Kehamilanku terasa sangat berat, rasanya seperti banyak orang yang menertawakan ku atas sikap acuh Maharaja atas kabar dari pewarisnya yang tumbuh di rahimku. Kurasa selir Arimbi membuat sikap Maharaja seperti itu, selir Arimbi pasti terus membuat Maharaja merasa tidak enak karena akulah yang lebih dahulu mengandung, padahal dia adalah wanita pertama Maharaja.

Anganku akan perhatian juga kasih sayang yang akan selalu hadir ketika aku mengandung seorang pewaris nyatanya hancur, kukira dengan mengandung bayi seluruh perhatian akan tertuju padaku, kukira kandaku akan datang setiap hari untuk melihat kondisiku dan keponakannya, nyatanya wanita itu berhasil mencuri seluru perhatian kandaku dengan selengkangan menjijikannya.

Harapan kasih dan cintaku hanya tersisa orang tuaku, haha Maharaja sudah tidak bisa diharapkan ia sering sekali membawa wanita tidak jelas ketika kembali ke Istana membuatku tidak bisa menahan rasa kesal lagi kepadanya.

Kulampiaskan seluruh rasa sakit, kecewa, dan amarah didadaku kepada gadis yang baru mekar itu, ini kesempatan terbaik untuk melenyapkan seorang gadis yang akan menjadi cantik jelita bahkan akan mengalahkan selir Arimbi.

Gadis muda itu menatapku nanar penuh dengan permohonan dan pengampunan. "Permasuri saya mohon lepaskan saya, saya ikut ke istana untuk membiayayi adik-adik saya juga nenek saya Permasuri. jika anda tidak menghendaki, tolong biarkan saya kembali, saya tidak akan menapakan wajah saya Permasuri." mohonnya dengan air mata berlinang juga keningnya yang sudah ia benturkan kelantai tanah dengan keriki yang sudah menggoresi kulit mulusnya.

Cinta Sang Senopati  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang