Maheswari memperhatikan langkah ibunda dan Anjani yang mulai mengecil, menjauh dari pandangannya. Senyum miring terbit dari bibir mungil kemerahan itu, semua berjalan sesuai dengan apa yang diharapkannya ah sangat membahagiakan.
Seorang Permasuri dengan pewaris takta, yang dicintai rakyat Harkapura juga keluarganya, walaupun cinta Maharaja tidak termasuk setidaknya pria itu mengasihinya dan menghormatinya sebagai Permasuri dan tentulah karena dahaganya atas cinta sudah terpenuhi dengan kehadiran Raden Hanggara.
Maheswari mengelus perutnya lembut. "Terimakasih telah hadir didalam sini nak, kau adalah putra ibunda, itu sudah cukup untuk membuatmu memiliki segalanya."
Maheswari mengelus-elus perutnya dengan tatapan penuh kasih, matanya melirik dayang utusannya yang baru tiba, kemudain menyipit melihat bagaimana shakira berjalan dengan kaki yang sedikit mengangkang.
Dengan seketika Maheswari bangkit dari duduknya, melanglahkan kakinya cepat ke arah Shakira. Matanya memincing memperhatikan tubuh pelayan mudanya ini.
Pelayan ini berbau khas milik Raden Mas Hanggara dengan aroma percintaan yang menguar dari tubuhnya, belum lagi pakaian dan sanggulnya yang sedikit berantakan.
PLAK
PLAK
Maheswari menampar bolak-balik pipi Shakira, menjambak konde Shakira dengan brutal lalu menghempaskan tubuh lemas itu hingga membentur meja dengan keras.
"Berani-beraninya kau menyentuh apa yang kumiliki! Dasar orang rendahan tidak tahu aturan!" Desis Maheswari geram dengan mata yang berkilat-kilat penuh amarah.
Shakira menggelengkan kepalanya panik mendengar tuduhan itu, bibir gadis itu bergetar dengan mata yang berkaca-kaca. "Saya tidak bersalah Permasuri -saya tidak bersalah." Lirihnya sambil bersujud di kaki Maheswari
"Raden Hanggara marah besar atas pengakuan yang anda lakukan, dia...dia menyentuh saya dengan paksa Permasuri hiks hiks... saya tidak menginginkannya, saya akan menikahi prajurit Rajawali."
Maheswari berdecih mendengar pengakuan omong kosong itu. "Bagaimana kau bisa membanding -kan prajurit Rendahan dengan seorang Raden Mas milikku. Tentu saja kau ingin mencoba berhubungan badan dengan pria ningrat sebelum jatuh kepada pria jelata seumur hidupmu!"
Shakira menggelengkan kepalanya cepat mendengar tuduhan itu. "Saya mencintai kekasih saya Permasuri, hidup dan mati saya bahkan saya relakan untuknya, saya selalu setia permasuri. Sungguh saya tidak bersalah." Shakira mengiba akan pengampunan dari wanita kejam yang menatapnya datar.
Maheswari menghela nafas berat. "Yah memang wajar dia marah, aku menjebaknya hingga anaknya berada dalam perutku. Mengakuinya sebagai anak Maharaja, Raden Hanggara pasti tidak bisa menerimanya dengan mudah."
Maheswari berjongkok dihadapan Shakira yang duduk bersimpuh dengan berderai air mata. Wajah Maheswari melembut, mengelus air mata Shakira dengan ibu jarinya.
"Sudahlah memang kau tidak bersalah Shakira tidak apa-apa." Maheswari tersenyum, senyum yang membuat mata shakira bergetar ketakutan, gadis itu sering melihat senyum itu ketika Permasuri memiliki rencana jahatnya.
"Karena kau sudah terlanjur di sentuh olehnya, maka teruslah menjadi pelacurnya Sakhira. Aku akan menghadiahkanmu kepadanya, kau..kau bantu aku untuk memenuhi hasrat dan melampiaskan kemarahan atas banyak hal yang akan kulakukan dimasa depan."
Shakira kembali bersujud didepa kaki Maheswari dengan kepala yang dibenturkannya ke lantai kayu. Bagaimana ia bisa memandang kekasihnya ketika kembali dari peperangan dengan keadaan sudah tidak suci dan menjadi pemuas nafsu Raden Mas Hanggara.
"Tidak ada tawar menawar Shakira, ini perintah! Bavati tolong urus shakira ketika akan bertemu dengan Raden Hanggara, dandani ia seperti masa gadisku."
Ucap Maheswari enggan dibantah. "Bawa dia pergi, aku ingin beristirahat." Titah Maheswari, membuat Bavati segera menyeret Shakira pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sang Senopati (END)
Historical FictionKecerobohan yang Jani lakukan berhasil mengantarnya kepada Perpindahan ruang dan waktu membuat Jani terjebak di kerajaan dengan wilayah-wilayah yang Jani tidak tahu sebelumnya walaupun ia seorang mahasiswa jurusan Sejarah. Entah itu Transmigrasi at...