Chapter 3

2.1K 188 4
                                    

Amara menatap gadis di depannya. Wajahnya terlihat cantik bahkan tanpa polesan makeup apapun.

"Nama kamu siapa?"

"Saya Asha mba"

" Maaf sebelumnya, kamu tahu dari mana kalau saya sedang mencari seseorang untuk menjadi ibu pengganti?"

Asha terdiam beberapa detik sebelum akhirnya memberitahukan kalau ia tak sengaja mendengar percakapan mereka saat di taman tadi.

"Maaf saya lancang mendengarnya, mba"

Amara tersenyum.

"It's okay, gak apa-apa. Lalu, boleh saya tahu kenapa kamu berminat melakukan hal ini?"

"Saya butuh uang, butuh sekali untuk biaya operasi ponakan saya yang kebetulan di rumah sakit ini juga. Saya tertarik mendengar penawaran yang mba bicarakan."

"Kamu sudah menikah atau sudah pernah menikah sebelumnya?"

Asha menggeleng.

"Saya belum pernah menikah, saya masih single."

"Kamu paham arti dari sewa rahim yang saya maksud?"

"Saya akan mengandung anak mba, kan? Hasil sel telur mba dan suami lalu di tanamkan ke rahim saya?"

Amara lagi-lagi tersenyum tipis, tetapi kali ini sedikit menunjukan perubahan pada raut wajahnya.

"Mba Asha, izinkan saya menjelaskan"

Kali ini Jessica angkat bicara. Mereka bertiga duduk di sebuah ruangan yang sepertinya ruang jaga milik Jessica. Dokter kandungan berwajah cantik itu terlihat sangat anggun dan dewasa.

"Sahabat saya ini sudah tidak memiliki sel telur untuk bisa dibuahi karena beberapa waktu yang lalu ia baru saja melakukan operasi pengangkatan kedua ovariumnya karena ada kista ganas. Sehingga, sahabat saya ini tidak akan bisa hamil sampai kapan pun."

Asha menutup mulutnya, ia terkejut mendengar ucapan dokter itu. Tak menyangka hal seperti itu bisa terjadi.

"Ma-maaf mba, saya gak bermaksud,-"

"No, it's okay"

"Lalu, saya harus bagaimana mba?"

Amara dan Jessica saling melempar pandang.

"Jalan satu-satunya adalah dengan pembuahan alami." Ucap Jessica.

Asha membulatkan matanya.

"It-itu berarti...."

"Benar, saya yakin kamu pasti sudah cukup dewasa untuk bisa mengerti hal yang dimaksudkan"

Asha tak bisa berkata-kata. Apakah itu berarti ia harus melakukannya dengan suami wanita asing yang ada di sampingnya saat ini?

"Sebab itu, saya mau kamu untuk berpikir lagi"

"Seandainya saya tetap mau, apakah mba bisa memenuhi persyaratan yang saya inginkan?"

Amara menatap Jessica. Ia tak melihat ada keraguan pada nada bicaranya.

"Selama persyaratan itu masih bisa saya penuhi, akan saya lakukan. Tetapi, saya juga punya syarat yang sama untuk kamu"

Sebuah kesepakatan akhirnya terjalin. Sebagai jaminan pertama, Amara memberikan Asha uang sejumlah tiga puluh juta. Uang itu Asha gunakan sebagai uang muka biaya operasi Kala.

"Lusa, kita akan cek kesehatan kamu secara lengkap. Kamu bisa datang kesini dan menemui saya lagi", ucap Jessica.

"Saya akan menghubungi kamu Asha untuk hal-hal lainnya" ucap Amara setelah ia meminta nomor ponsel Asha.

The Three Rings With Broken Vows { COMPLETE }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang