Chapter 14

4.4K 248 57
                                    

Setelah mengabari Amara, Asha bergegas untuk mengganti pakaiannya dengan baju tidur tipis yang sudah disiapkan untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah mengabari Amara, Asha bergegas untuk mengganti pakaiannya dengan baju tidur tipis yang sudah disiapkan untuknya.

Asha berkali-berkali mondar mandir menunggu suara gerbang atau mobil Mavi yang masuk. Namun, sudah hampir tiga puluh menit Mavi belum juga datang.

Selama tiga puluh menit itu ia merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya.

Asha meminum air hingga gelasnya kosong.

"Kenapa rasanya panas banget ya?"

Asha mengipas-ngipaskan wajahnya, ia menekan remote ac dan menurunkan suhunya hingga yang paling dingin.

Dadanya juga berdebar sangat cepat, keringatnya juga mengalir meskipun ia sudah memakai pakaian yang sangat tipis.

Asha mengirimkan pesan pada Amara.

Namun sia-sia, Amara sama sekali tak membalasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun sia-sia, Amara sama sekali tak membalasnya. Asha ingin menghubunginya tapi ia takut menganggu.

Semakin lama efek obat itu membuat Asha benar-benar merasa tersiksa. Ia merasakan area sensitifnya berdenyut hebat.

"Ugh...kenapa rasanya aneh kaya gini."

Asha frustasi menunggu balasan dari Amara, akhirnya ia memutuskan menghubungi Mavi.

Asha bersandar pada tepian ranjang, ia merasa sangat kepanasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Asha bersandar pada tepian ranjang, ia merasa sangat kepanasan. Wajahnya sudah sangat merah.

Karena panik akhirnya Mavi segera menghubungi Amara.

The Three Rings With Broken Vows { COMPLETE }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang