Asha mengikuti saran dari Jessica untuk mandi dengan air hangat dan saat ini ia sedang mengompress payudaranya dengan air dingin.Rasanya sangat tak nyaman dan sepertinya beberapa bulan kedepan ia sudah harus mengganti ukuran dan model branya.
Ia mendengar suara mobil Mavi yang baru masuk. Semoga Mavi bisa mengontrol dirinya karena saat ini Asha benar-benar membiarkan tubuh bagian atasnya polos tanpa busana.
Asha mendengar suara ketukan pintu kamar.
"Sha? Kamu lagi ngapain?"
Mavi tentu saja bingung melihat Asha yang sedang duduk memunggunginya di tepi ranjang.
Mavi hendak berjalan mendekat namun Asha menghentikannya.
"Tu-tunggu mas.."
"Ada apa?"
"Mas, kamu bisa janji sama aku?"
"Janji apa?"
"Kamu bisa tahan kan kalo lihat aku gak pake baju kaya gini?"
"Kamu kenapa emang gak pake baju, sha?"
"Aku lagi kompress dada aku mas, rasanya sakit dan nyeri."
"Mau ke rumah sakit aja?"
"Gak perlu, karena ini hal wajar dalam masa kehamilan."
Mavi hanya mengangguk-angguk.
"Bisa janji kan, mas?"
"Iya, bisa. Kamu gak perlu khawatir. Jadi, boleh mas mendekat sha?"
"Iya boleh, sini."
Mavi meletakan tas kerjanya lalu ia berjalan mendekati Asha. Ia melihat Asha yang sedang mengompress payudaranya bergiliran.
Mavi berjongkok dihadapannya. Sejujurnya, memang ia mengakui dada Asha semakin terlihat besar dan bulat saat ini. Tetapi, ia tentu harus bisa mengontrol dirinya sendiri.
"Sakit banget ya?" Tanya Mavi lalu ia mengelus pipi Asha.
Gadis itu mengangguk kecil.
"Nyeri banget"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Three Rings With Broken Vows { COMPLETE }
FanfictionAda banyak cara untuk mencari uang. Termasuk dengan meminjamkan rahim sendiri. Orang gila mana yang mau melakukannya demi uang? Asha, adalah satu-satunya. Merasakan beratnya menjadi tulang punggung keluarga semenjak kepergian sang ayah. Belum la...