CHAPTER 22

3.5K 273 39
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asha sempat tertegun sejenak, bukankah perjanjian diawal dulu Mavi tidak boleh menggunakan nomor pribadinya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asha sempat tertegun sejenak, bukankah perjanjian diawal dulu Mavi tidak boleh menggunakan nomor pribadinya?

Tidak mungkin rasanya jika Amara tidak memberitahu Mavi soal ini.

Apa maksudnya ini? Semakin hari Mavi semakin membuatnya merasa ragu.

Ragu dengan perasaannya sendiri, pria itu membuat pertahanannya menjadi goyah.

Sejauh ini Asha menganggap perubahan sikap Mavi padanya hanya untuk menghilangkan kecanggungan diantara mereka saja, tetapi Asha merasa ada yang berbeda dari Mavi.

Tatapan pria itu ketika menatapnya sangat jelas terlihat. Mavi mungkin tidak menyadarinya, tetapi Asha sangat tahu hal itu.

Asha duduk ditepian kolam renang, ia mencelupkan kakinya disana. Sendirian bukanlah sesuatu yang asing untuknya, namun sejak seminggu belakangan ini Asha mulai terganggu berkat kehadiran pria itu.

Mavi nyaris saja membuatnya lupa akan rasa sendirian itu untuk sesaat. Membuatnya terlena dengan kucuran kasih sayang dan perlakuan baik darinya.

Seharian ini Asha mencoba untuk meyakinkan kembali soal perasaannya. Tidak boleh, ia tidak boleh jatuh cinta dengan Mavi.

Bukankah ini akan melanggar kontrak mereka?

Saat sedang asik mengayunkan kakinya di dalam air, bel rumah itu berbunyi.

Asha membuka pintu dan melihat seseorang membawa sesuatu ditangannya.

"Iya pak? Cari siapa ya?"

"Maaf mba, saya kurir mau antar pesanan atas nama Mavi Wardhana Rhisyad untuk ibu Ashalina Rhisyad."

Asha tertegun, Ashalina Rhisyad katanya? Entah mengapa tetapi mendengar itu membuatnya merasa sedikit senang.

"Oh-oh iya betul, dengan saya sendiri. Ini apa ya?"

"Ini bucket bunga mba, katanya untuk istrinya. Tolong tanda tangani disini ya."

Asha menandatangi surat dan menerima bucket bunga itu.

The Three Rings With Broken Vows { COMPLETE }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang