Cahaya matahari mengintip dari sela tirai kamar tidur mereka.
Mavi bangun lebih dulu dari Asha, baru menyadari apa yang terjadi semalaman setelah ia bangkit dari ranjangnya dan merasa dingin karena tubuhnya tak memakai sehelai benang pun.
Ia melirik Asha yang masih terlelap. Mavi menarik selimut dan menutupi punggung gadis itu yang tersingkap.
Mavi berjalan ke kamar mandi tanpa mengenakan apapun. Lagipula, gadis itu masih tertidur setelah aktifitas panas mereka semalaman.
Air shower yang dingin mulai membasahi kepalanya. Mavi sudah lama tak merasakan sensasi ini, ia merasa jauh lebih vit dan tidurnya juga sangat nyenyak.
Sekelibat kegiatan mereka semalam teringat olehnya, membuat Mavi menutup mulutnya tak percaya.
"Damn."
Jika melihat bagaimana meja rias berantakan, ranjang mereka apalagi. Mavi berpikir apakah semalam memang sebrutal itu?
Ia melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi dengan hanya lilitan handuk dipinggangnya.
Mavi membereskan sisa bekas kegiatan mereka. Ia mengambil benda-benda yang berserakan diatas lantai. Bahkan, vas bunga yang seharusnya ada di meja rias juga jatuh dan pecah.
Dengan telaten ia membereskan semuanya satu per satu.
Mendengar suara-suara kecil membuat tidur gadis itu terusik. Asha mencoba untuk membuka matanya perlahan.
Matanya mencoba untuk menangkap cahaya yang mulai masuk tak sabaran.
Perlahan, saat pandangannya sudah mulai jelas ia melihat punggung seseorang yang sedang berdiri memunggunginya.
Asha tersenyum tipis, ia sangat mengakui bahwa punggung itu terlihat sangat seksi dan atletis.
Indah sekali pikirnya, hal pertama yang ia lihat saat membuka matanya adalah punggung itu.
Saat kepalanya sudah benar-benar sadar, Asha menutup wajahnya.
"Pa-pak Ma-mavii???!!"
Asha berteriak di dalam hatinya. Apa yang harus ia lakukan?
Ini adalah pertama kalinya bagi Asha saat melihat pria itu di pagi hari. Maksudnya adalah, setelah melakukan kegiatan mereka tadi malam.
Biasanya Mavi selalu sudah pergi saat Asha terbangun, bahkan sebelum ia sempat tertidur Mavi selalu sudah pergi dari kamar itu.
Tetapi pagi ini, Asha melihat Mavi yang sedang berdiri memunggunginya.
"Oh? sudah bangun?" Tanya Mavi dengan nada suara yang sangat tenang.
Sementara, yang ramai justru isi kepala Asha.
Asha menarik selimut hingga menutupi separuh wajahnya, kecuali mata.
Wajahnya memerah, ia merasa malu. Lebih lagi tubuhnya saat ini tidak memakai apapun dibalik selimut tebal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Three Rings With Broken Vows { COMPLETE }
FanfictionAda banyak cara untuk mencari uang. Termasuk dengan meminjamkan rahim sendiri. Orang gila mana yang mau melakukannya demi uang? Asha, adalah satu-satunya. Merasakan beratnya menjadi tulang punggung keluarga semenjak kepergian sang ayah. Belum la...