REDFLAG - 49

2.5K 254 23
                                    

REDFLAG - 49

Hal sederhana yang diinginkan Sapphire namun sangat sulit dikabulkan oleh Raven adalah berpiknik. Menghabiskan waktu bersantai di pinggir danau sambil bermesraan dengan makanan dan minuman mengelilingi.

Banyak sekali alasan yang dia lontarkan untuk menolak. Mulai dari merepotkan, tidak memiliki waktu, kelelahan dan sebagainya.

Raven hanya tahu, sebuah hubungan untuk bercinta. Beradu desahan, saling menyentuh, bermandikan keringat dan orgasme.

Sedangkan Sapphire, sebuah hubungan adalah untuk bahagia. Berbagi dalam suka duka, menemani dan mendukung. Terdengar membosankan. Pasangan mana yang melakukan hal-hal konyol dan kekanak-kanakan seperti yang diinginkan oleh Sapphire?

Mengapa harus makan buah di pinggir danau jika masih bisa dilakukan di rumah? Apa bagusnya sebuah danau yang tenang? Hanya terdengar suara katak dan jangkrik.

Betapa sombongnya dia dulu. Betapa bodohnya. Cintanya hanya berlandaskan nafsu. Raven hanya memikirkan kepuasan dari hubungan intim. Bergumul di ruangan sebagai bentuk sebuah kesenangan.

"Hah!"

Raven menghela napas panjang. Dia sedang duduk sambil memandang danau. Hal yang dulu baginya buang-buang waktu, sekarang Raven sering melakukannya.

Dia sedang berpiknik sendirian. Menenangkan pikirannya yang kacau. Raven sering membayangkan dirinya dan Sapphire sedang berpiknik bersama. Memperbaiki hubungan mereka dan mengembalikan kepercayaan seperti sedia kala. Gadis itu berbaring di pangkuannya, Raven tersenyum sambil memainkan rambutnya. Gadis itu bicara panjang lebar, mulai dari hal penting dan absurd. Semua dia bicarakan.

Raven tersenyum kecil, sebagai pendengar setia. Sesuatu yang sederhana namun hangat. Tanpa sadar, Sapphire telah mengajarkan banyak hal padanya. Sebuah hubungan bukan melulu tentang nasfu. Bukan melulu tentang berapa banyak wanita yang telah dia bawa ke ranjang. Berapa banyak wanita yang mengajaknya bercinta, seolah dia adalah pria panggilan dan gampangan.

Menekuk kedua kaki sambil memeluk dengan lengannya. Di sampingnya sebuah keranjang rotan berisi makanan dan minuman. Cuaca hari ini cerah, angin sore berhembus sepoi-sepoi menerpa kulitnya. Sungguh menenangkan, mengurai sedikit rindu dan kekacauan yang menggerogoti hati Raven.

Bukan kali pertama Raven pergi berpiknik sendirian. Setiap kali rindu tidak bisa dia bendung, Raven bergegas melakukan kegiatan yang disukai gadisnya.

Kejadian tiga Minggu lalu di restoran mengusik hidup Raven. Dia tidak menemukan konsentrasinya. Siang malam memikirkan Sapphire, mencari tahu keberadaan mereka dan akhirnya membuahkan hasil.

Putrinya berusia empat tahun. Gadis cantik dan ceria seperti Sapphire. Lelaki yang menjadi suaminya adalah seorang pembisnis sukses. Tidak banyak berita yang Raven dapatkan, media hanya meliput perusahaan dan prestasi. Kehidupan pribadi mereka sangat tertutup.

Raven mengira-ngira, mereka menikah setidaknya lima atau enam tahun lalu. Kebahagiaan Sapphire telah lengkap. Dia yang dulu menginginkan seorang anak. Berkali-kali mengajak Raven menikah dan melahirkan buah cinta. Namun, Raven selalu menolaknya dengan berbagai alasan.

Pada akhirnya, Raven hanya sendiri karena keegoisannya.

Lelaki itu mencoba mengunjungi rumah Sapphire yang telah lama kosong. Namun, sepertinya mereka tidak tinggal di sana. Rumah itu masih sama seperti terakhir kali Raven kunjungi.

REDFLAG [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang