1 || Pertemuan takdir

89.1K 1.6K 33
                                    

Happy Reading
🩶

           Apa yang terlihat baik saat ini mungkin              akan menjadi duri di suatu saat nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


        Apa yang terlihat baik saat ini mungkin
akan menjadi duri di suatu saat nanti.

_Sang perindu bulan_

🌙🌙🌙

Dimalam hari yang ramai seorang Perempuan berusaha menyadarkan dirinya dari kegelapan yang mulai menutupi penglihatan. Sekuat tenaga ia berusaha, merapa apapun yang ada di sekeliling demi bisa keluar dari tempat ini.

"Asya" Ucap seorang lelaki dengan ekspresi hawatir sekujur tubuhnya penuh keringat yang sudah membasahi. Akhirnya sosok Perempuan yang ia cari sudah ditemukan kembali.

"Fael" Panggil Asya langsung memeluk lelaki tersebut.

Fael merasakan ketenangan dan rasa lega "Kamu kenapa ada disini Ra?"Tanya Fael sambil membawa Asya keluar dari loby tersebut.

"A-ku di jebak, tadi ada yang telephone Aku katanya Kamu lagi di sekap dan dia kirim lokasinya,  saat Aku kesini malah ada yang mukul Aku"Lirih Asya tak sanggup jika harus membayangkan kembali hal yang sudah terjadi. "Kamu ga kenapa-napa kan?"

"A-ku ga papa, Aku takutt Fael dia jahat dia mau ngejual Aku"

Deg

Fael tak habis pikir sebenarnya siapa lelaki yang berani memperlakukan Asya seperti ini. Apalagi menjebak dengan mengatas namakan dirinya. "Kamu masih inget siapa orangnya?".

"A-ku ga inget apa-apa, saat Aku bangun tangan Aku sudah di iket di kursi dan Aku denger mereka mau jual Aku, mereka manggil bos nya dengan sebutan Andre"

"Andre?" Tanda tanya Fael sedikit mengingat.

"Oke kita pulang yah Ra, Aku anterin Kamu" Ajak Fael yang di angguki Asya. Hendak mereka ingin melangkah ke mobil namun tiba-tiba ada seseorang memanggil Asya.

"Asyaa!" Panggil orang tersebut yang tentu membuat mereka berdua berbalik badan.

"A-ayah, Ayah ko bisa di sini?" Tanya Asya terbata-bata jantungnya sudah berdetak kencang.

"Pulang Kamu ikut Ayah!" Tegas Andra segera menghampiri Asya lalu membawanya menuju mobil.

"A-yah Asya bisa jelasin, Asya mohon jangan bawa Asya seperti ini Ayah" Air matanya sudah tak bisa dibendung, dirinya benar-benar ketakutan apalagi melihat urat-urat Andra yang sudah jelas terlihat menggambarkan kemarahan Andra sudah di atas rata-rata.

"Ayo kita pulang, Kamu bisa jelaskan dirumah!"

Asya terdiam membungkam, mau sekeras apapun Asya menolak hasilnya akan sia-sia.

Disisi lain Fael hanya bisa diam menatap kepergian Asya dan Andra. Karena Fael tahu semakin dirinya menjelaskan dan membela, sikap keras Andra tidak bisa di kalahkan. Karena itu Fael memilih terdiam bukan karena tak peduli tetapi ini bentuk rasa kepedulian menjaga Asya.

Antara Syurga dan Kasih (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang