Sore ini, kakaknya akan tiba di Ottawa, meminta untuk bertemu di apartemen sebentar sebelum menuju mansion mereka yang berada di pinggir ibu kota. Firasatnya, ia pasti akan diminta untuk ikut menginap disana. Menemani sang kakak karena biasanya kakak ipar akan sibuk mengunjungi cabang-cabang perusahaannya di Ottawa.
Azlyn menghirup dan menghembuskan nafas pelan, mengatur tenaganya, sesekali memijat bahu dan lengannya. Lelah, itu yang ia rasakan.
Dia hanya tidak meminum vitaminnya satu hari dan tubuhnya sudah selemah ini, bahkan lebih dari biasanya. Ia pun mengeluarkan botol-botol vitamin dari nakas yang ada di dekat washtafel, mengeluarkan satu kapsul dari setiap botolnya. Dari botol-botol itu tertulis jelas apa saja fungsinya, dari yang meningkatkan daya tahan tubuh, memperkuat ingatan dan juga tulang. Entah akan bagaimana dia hidup jika tidak meminum vitamin-vitamin ini.
Sakit apa sebenarnya Azlyn yang asli hingga daya tahan tubuhnya selemah ini? Ck! Menyusahkan. Apalagi hari ini pesanan bunga-bunganya akan datang, semoga saja dia tidak terlambat untuk menyambut kakaknya sore nanti.
Azlyn pun mencepol asal rambut panjangnya. Ia mengenakan pakaian longgar hari ini karena tau pekerjaannya pasti akan padat. Sekeluarnya dari powder room, di sana Theo terlihat sedang mengangkat beberapa tumpuk bunga yang terlihat berat. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Azlyn bingung dengan pria itu. Padahal semalam ia masih flu dan terlihat lemah, namun pagi ini ia terlihat segar bugar tak meninggalkan jejak orang sakit sedikitpun.
"Membantumu." Jawabnya dengan senyuman kecil.
"Kemana pekerja yang aku sewa? Kenapa kau yang mengerjakan semuanya?"
"Aku menyuruh mereka pulang." Azlyn menganga. Apa katanya?
"Kenapa?"
"You have me. Andalkan aku." Sahutnya dengan nafas yang terdengar engap karena harus mengangkat pesanan-pesanan Azlyn, termasuk meja, kursi dan wadah-wadah baru untuk toko bunganya. Menatanya langsung di tempat yang Azlyn pun belum menentukannya.
"Apa maksudnya?" Azlyn bingung, sangat bingung. Namun ucapan pria membuatnya tersemu tanpa alasan.
"Anggap saja aku sedang membayar hutang karena kamu telah merawatku dan membelikanku baju." Ya, sebelum ia kembali ke toko bunga, ia sempat mengambil beberapa set baju dan celana dari Mall untuk Theo kenakan, karena kedua matanya sangat ternodai melihat pria kekar itu menggunakan sweater oversize miliknya yang berwarna putih tulang dengan motif rusa ditengahnya.
Azlyn membuang nafas. Ya sudahlah, batinnya.
Ia pun berniat membantu Theo, namun pria itu melarangnya dan menyuruhnya untuk membuatkannya secangkir americano sebagai gantinya.
Kring!
"Permisi, aku ingin pesan bunga." Bertepatan dengan itu, ada pelanggan yang datang dan hanya ada dia di sana. Apa yang harus dia lakukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Am I?
RomanceLily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langganan para kalangan atas. Dia juga pernah menerima tawaran menjadi salah satu designer yang mewakili n...