26

48.6K 4.4K 246
                                    

Keadaan di luar masih sama, hujan deras, petir dan angin kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keadaan di luar masih sama, hujan deras, petir dan angin kencang. Bahkan saat ini listrik sudah padam, penerangan di ruangan hanya dari dua buah lampu ponsel. Rolling door toko sudah tertutup rapat karena beberapa saat sebelum listrik padam, angin dari luar berhembus kencang hingga membuat bunga-bunga yang berada di dalam berhamburan. Mereka yang awalnya sedang sibuk dengan pikiran dan perasaan masing-masing langsung terbirit panik menyelamatkan toko ketika air hujan mulai menerobos masuk.

Sekarang, disinilah mereka. Duduk berhadapan dengan lampu ponsel sebagai penghalang jarak mereka.

Sudah 15 menit berlalu namun belum ada yang membuka suara, dari Azlyn maupun Theodore.

Azlyn kini tengah sibuk dengan ingatannya. Berusaha keras mengenali wajah pria yang saat ini duduk di hadapannya, menatapnya lamat.

Tidak ada, dia tidak menemukan secercah kenangan pun tentang pria itu, namun tubuhnya seakan sudah terbiasa akan kehadirannya, bahkan saat pria mesum itu dengan tiba-tiba menciumnya, alam bawah sadarnya seperti ingin membalas dan memeluk erat-erat tubuh jangkung itu, menangis dan mengadu bahwa selama ini dia sangat membutuhkan sosoknya. Memakinya kemana saja dia selama ini? Mengapa baru datang sekarang? Kurang lebih seperti itu rasanya.

Instingnya pun tidak ada menunjukkan bahwa pria ini adalah orang jahat, atau ingin berbuat buruk padanya. Seakan tubuhnya sudah terbiasa duduk dan bertukar tatap dengannya tanpa merasa canggung sedikitpun, nyaman dengan kehadirannya.

Siapa dia sebenarnya?

Sedangkan Theo, dia juga sedang berperang dengan spekulasinya. Mengapa Azlyn masih hidup? Bukankah ayah dan ibunya sendiri yang mengatakan bahwa mereka lah yang menyaksikan proses kremasi dan penaburan abu Azlyn di laut? Lalu, siapa ini? Siapa wanita yang duduk di hadapannya dengan keadaan yang sempurna ini? Jika dia masih hidup selama ini, mengapa dia tidak tau apapun dan Azlyn pun tidak mencarinya? Apa orang tuanya membohonginya lagi? Apa mereka juga yang menyembunyikan Azlyn selama ini? Untuk apa mereka melakukan hal itu? Apa sih yang mereka mau?!

"Kau!" Theo langsung memfokuskan kembali pengelihatannya, membalas tatapan Azlyn yang penuh dengan rasa penasaran, sama seperti dirinya.

"Kau belum menjawab pertanyaanku, siapa kau?" Theo nampak berpikir, apa Azlyn kehilangan ingatannya? Apa yang dia lalui hingga ingatannya hilang? Apa jika dia memberitahunya tentang siapa dia yang sebenarnya tidak akan menimbulkan efek samping apapun?

"Kamu..tidak mengingatku?" Azlyn terlihat berpikir. Mengulik dengan seksama ingatannya sekali lagi. Tidak ada, ingatan Azlyn yang aslipun tidak ada.

"Jangan merusak suasana dengan nada bicaramu, jawab saja, siapa kau?!" Azlyn terdengar kesal karena nada suara Theo terdengar sedih. Padahal, hal yang membuat dia kesal adalah kenyataan dimana dia merasa seperti dia mengenal siapa pria itu namun ingatannya seperti tidak ingin bekerja sama, apalagi ditambah dengan raut wajah Theo yang terlihat sendu bercampur bahagia ketika bertatapan dengannya, itu sangat mengganggunya. Kenyataan dimana dia tidak tau apa-apa tentang dirinya sendiri sangat mengganggunya.

Who Am I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang